Jumat, 30 Juli 2010

Istriku Bukan Bidadari Tapi Aku juga Bukan Malaikat

Alhamdulillah, shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam, keluarga dan shahabatnya.

Anda telah berkeluarga? Bagaimana pengalaman anda selama mengarungi bahtera rumah tangga? Semulus dan seindah yang anda bayangkan dulu?

Mungkin saja anda menjawab, "Tidak."

Akan tetapi, izinkan saya berbeda pendapat dengan anda, "Ya," bahkan lebih indah daripada yang saya bayangkan sebelumnya.

Saudaraku, kehidupan rumah tangga memang penuh dengan dinamila, lika-liku, dan pasang surut. Kadang anda senang, dan kadang anda bersedih. Tidak jarang, anda tersenyum di hadapan pasangan anda, dan kadang kala anda cemberut dan bermuka masam.

Bukankah demikian, saudaraku?

Berbagai tantangan dan tanggung jawab dalam rumah tangga senantiasa menghiasi hari-hari anda. Semakin lama umur pernikahan anda, maka semakin berat dan bertambah banyak perjuangan yang harus anda tunaikan.

Tanggung jawab terhadap putra-putri, pekerjaan, karib kerabat, masyarakat, dan lain sebagainya.

Diantara tanggung jawab yang tidak akan pernah lepas dari kehidupan anda ialah tanggung jawab terhadap pasangan hidup anda.

Sebelum menikah, sah-sah saja anda sebagai calon suami membayangkan bahwa pasangan hidup anda cantik rupawan, bangsawan, kaya raya, patuh, pandai mengurus rumah, penyayang, tanggap, sabar, dan berbagai gambaran indah.

Bukankah demikian, saudaraku?

"Biasanya, seorang wanita dinikahi karena empat pertimbangan : harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka, hendaknya engkau lebih memilih wanita yang beragama, niscaya engkau beruntung." (Muttafaqun 'alaih)

Al-Qurthubi menjelaskan makna hadist ini dengan berkata, "Empat petimbangan inilah yang biasanya mendorong seorang lelaki untuk menikaji seorang wanita. Dengan demikian, hadist ini sebatas kabar tentang fakta yang terjadi di masyarakat, dan bukan perintah untuk menjadikannya sebagai pertimbangan. Secara tekstual pun, hadist ini menunjukkan bahwa dibolehkan menikahi seorang wanita dengan keempat pertimbangan itu. Akan tetapi, hendaknya pertimbangan agama lebih di dahulukan."

Keterangan al-qurthubi ini semakna dengan hadist yang di riwayatkan oleh shahabat Abdullah bin Amr al 'ash radhiyallahu 'anhu, "Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda : 'Janganlah engkau menikahi wanita hanya karena kecantikan parasnya, karena bisa saja parasnya yang cantik menjadikannya sengsara. Jangan pula engkau menikahinya karena harta kekayaannya, karena bisa saja harta kekayaan yang ia miliki menjadikan lupa daratan. Akan tetapi, hendaklah engkau menikahinya karena pertimbangan agamanya. Sungguh, seorang budak wanita berhidung pesek dan berkulit hitam, tetapi ia patuh beragama, lebih utama dibanding mereka semua'."
(HR. Ibnu Majah, oleh Al Albani dinyatakan sebagai hadist yang lemah)

Akan tetapi, sekarang setelah anda menikah, terwujudkah seluruh impian dan gambaran yang dahulu terlukis dalam lamunan anda??

Bila benar-benar seluruh impian anda terwujud pada pasangan hidup anda, maka saya turut mengucapkan selamat berbahagia di dunia dan akhirat. Bila tidak, maka tidak perlu berkecil hati atau kecewa.

Saudaraku, besarkan hati anda, karena nasib serupa tidak hanya menimpa anda seorang. Tetapi juga menimpa kebanyakan ummat.

Abu Musa radhiyallahu 'anhu menuturkan, "Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam bersabda, 'Banyak lelaki yang berhasil menggapai kesempurnaan, sedangkan tidaklah ada dari wanita yang berhasil menggapainya kecuali Asiyah istri Fir'aun dan Maryam binti Imran. Sesungguhnya, kelebihan Asiyah dibanding wanita lainnya bagaikan kelebihan bubur daging [1] dibanding makanan lainnya." (Muttafaqun 'alaih)

Saudaraku, berbahagialah dan berbanggalah dengan pasangan hidup anda, karena pasangan hidup anda adalah wanita terbaik untuk anda!

Anda tidak percaya?? Silahkan anda membuktikannya. Bacalah sabda Nabi shalallahu'alaihi wa sallam berikut ini, lalu terapkanlah pada istri anda.

"Tidak pantas bagi lelaki yang beriman untuk meremehkan wanita yang beriman. Bila ia tidak menyukai satu perangai darinya, pasti ia puas dengan perangainya yang lain." (HR. Muslim)

Saudaraku, anda kecewa karena istri anda kurang pandai memasak? Tidak perlu khawatir, karena ternyata istri anda adalah penyayang.

Anda kurang puas dengan istri anda yang kurang pandai mengurus rumah dan kurang sabar? Tidak usah berkecil hati, karena ia begitu cantik rupawan.

Anda berkecil hati karena istri anda kurang cantik? Segera besarkan hati anda, karena ternyata istri anda subur sehingga anda mendapatkan karunia keturunan yang shalih dan shalihah.

Demikianlah seterunya.

Tidak etis dan tidak manusiawi bila anda hanya pandai mengorek kekurangan istri, namun anda tidak mahir dalam menemukan kelebihan-kelebihannya. Buktikan saudaraku, bahwa anda benar-benar seorang suami yang berjiwa besar, sehingga anda peka dan lihai dalam membaca kelebihan pasangan anda.

Dahuli, Nabi Shalallahu'alaihi wa sallam begitu peka dan mahir dalam membaca segala hal, termasuk suasana hati istrinya. Aisyah mengisahkan,

"Pada suatu hari, Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam bersabda kepadaku, 'Sungguh, aku mengetahui bila engkau ridha kepadaku, demikian pula bila engkau sedang marah kepadaku.' Spontan Aisyah bertanya, 'Darimana engkau dapat mengetahui hal itu?' Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam menjawab, 'Bila engkau sedang ridha kepadaku, maka ketika engkau bersumpah, engkau berkata, 'Tidak, demi Tuhan Muhammad. Adapun bila engkau sedang dirundung amarah maka ketika engkau bersumpah, engkau berkata, 'Tidak, demi Tuhan Ibrahim.' Mendengar penjelasan ini, Aisyah menimpalinya dan berkata, 'Benar, sungguh demi Allah, wahai Rasulullah, ketika aku marah, tiada yang aku tinggalkan kecuali namamu saja." (Muttafaqun 'alaih)

Demikianlah teladan Nabi shalallahu'alaihi wa sallam. Beliau begitu peka dengan suasana hati istrinya, sehingga beliau bisa membaca isi hati istrinya dari ucapan sumpahnya. Walaupin Aisyah berusaha untuk menyembunyikan isi hatinya, tetap bermanis muka, senantiasa berada di sanding Rasulullah Shalallahu'alaihi wa sallam, dan berbicara seperti biasa, namun Nabi shalallahu'alaihi wa sallam dapat menebak suasana hatinya dari perubahan cara bersumpahnya. Luar biasa, perhatian, kejelian, dan kepekaan yang tidak ada bandingnya.

Tidak mengherankan, bila beliau shalallahu'alaihi wa sallam bersabda,

"Orang terbaik diantara kalian ialah orang yang terbaik dalam memperlakukan istrinya, dan aku adalah orang terbaik diantara kalian dalam memperlakukan istriku." (HR. Tirmidzi)

Bagaimana dengan anda, saudaraku? Dengan apa anda dapat mengenali dan meraba suasana hati pasangan anda?

Saudaraku, tidak ada salahnya bila sejenak anda kembali memutar lamunan dan gambaran tentang istri ideal dan idaman yang pernah singgah dalam benak anda. Selanjutnya, bandingkan gambaran istri idaman anda dengan gambaran Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam tentang kaum wanita berikut ini,

"Wanita itu bagaikan tulang rusuk. Bila engkau ingin meluruskannya, niscaya engkau menjadikannya patah, dan bila engkau bersenang-senang dengannya, niscaya engkau dapat bersenang-senang dengannya, sedangkan ia adalah bengkok." (Muttafaqun 'alaih)

Pada riwayat lain, beliau shalallahu'alaihi wa sallam bersabda,

"Tidak mungkin istrimu kuasa bertahan dalam satu keadaan. Sesungguhnya, wanita itu bak tulang rusuk. Bila engkau ingin meluruskannya, niscaya engkau menjadikannya patah. Adapun bila engkau biarkan begitu saja, maka engkau dapat bersenang-senang dengannya, (tetapi hendaklah engkau ingat) ia adalah bengkok." (HR. Ahmad)

Nah, sekarang..
Silahkan anda mengorek memori anda tentang wanita pendamping hidup anda. Temukan berbagai kelebihan padanya. Dan selanjutnya tersenyumlah, karena ternyata istri anda memiliki banyak kelebihan.

Lalu, bila pada suatu hari anda merasa tergoda oleh kecantikan wanita lain, maka ketahuilah bahwa sesuatu yang dimiliki oleh wanita itu ternyata juga telah dimiliki oleh istri anda. Maka, bergegaslah untuk membuktikan hal ini pada istri anda. Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam bersabda,

"Bila engkau melihat seorang wanita, lalu ia memikat hatimu, maka segeralah datangi istrimu! Sesunggunya, istrimu memiliki seluruh hal yang dimiliki wanita yang engkau lihat itu." (HR. At-Tirmidzi)

Demikianlah caranya agar anda dapat senantiasa puas dan bangga dengan pasangan hidup anda. Anda selalu dapat merasa bahwa ladang anda tampak hijau, sehijau ladang tetangga, dan bahkan lebih hijau.

Selamat berbahagia dengan pasangan hidup yang telah Allah karuniakan kepada anda. Semoga Allah memberkahi bahtera rumah tangga anda.

Sebaliknya, sebagai calon istri, anda juga berhak untuk mendambakan pasangan hidup yang tampan, gagah, kaya raya, pandai, berkedudukan tinggi, dan penuh perhatian, setia, penyantun, dermawan, dan lain sebagainya.

Betapa indahnya gambaran rumah tangga anda, dan betapa istimewanya pasangan hidup anda, andai gambarang anda ini dapat terwujud. Bukankah demikian saudariku?

Saudariku, setelah anda menikah, benarkah seluruh kriteria suami ideal yang pernah menghiasi lamunan anda ini terwujud pada pasangan hidup anda??

Bila benar terwujud, maka saya ucapkan selamat berbahagia di dunia dan akhirat, dan bila tidak, maka tidak perlu berkecil hati.

Besarkan hatimu, wahai saudariku! Percayalah, bahwa pada pasangan hidup anda ternyata banyak terdapay kelebihan.

Bila selama ini, saudari ciut hati karena suami anda miskin harta, maka tidak perlu khawatir karena ia penuh dengan perhatian dan tanggung jawab..

Bila selama ini saudari kecewa karena suami anda ternyata kurang tampan, maka percayalah bahwa ia setia dan bertanggung jawab.

Andai selama ini, saudari kurang puas karena suami anda kurang perhatian dengan urusan dalam rumah, tetapi ia begitu membanggakan dalam urusan luar rumah.

Juga.. Andai selama ini sikap suami anda terhadap anda kurang simpatik, maka tidak perlu hanyut dalam duka dan kekecewaan karena ia masih punya jasa baik yang tidak ternilai dengan harta. Ternyata selama ini, suami anda telah menjaga kehormatan anda, menjadi penyebab anda merasakan kebahagiaan menimang putra-putri anda.

Saudariku, anda tidak perlu hanyut dalam kekecewaan karena suatu hal yang ada pada diri suami anda. Betapa banyak kelebihan-kelebihan yang ada padanya. Berbahagia dan nikmatilah kedamaian hidup rumah tangga bersamanya.

Berlarut-larut dalam kekecewaan terhadap suatu perangai suami anda dapat menghancurkan segala keindahan dalam rumah tangga anda. Bukan hanya hancur di dunia, bahkan berkelanjutan hingga di akhirat kelak.

Saudariku, simaklah peringatan Nabi shalallahu'alaihi wa sallam berikut ini. Agar anda dapat menjadjkan bahtera rumah tangga anda seindah dambaan anda.

"aku diberi kesempatan untuk menengok ke dalam neraka, dan ternyata kebanyakan penghuninya adalah para wanita, akibat ulah mereka yang selalu kufur/ingkar."
Spontan, para shahabat bertanya, "Apakah yang engkau maksud adalah mereka yang kufur/ingkar kepada Allah?"
Beliau menjawab, "Mereka terbiasa ingkar terhadap perilaku baik, dan ingkar terhadap jasa baik. Andai engkau berbuat baik kepada mereka seumur hidupmu, lalu ia mendapatkan suatu hal padamu, niscaya mereka begitu mudah berkata, 'Aku tidak pernah mendapatkan kebaikan sedikitpun darimu.' "
(Muttafaqun 'alaih)

Anda mendambakan kebahagiaan dalam rumah tangga?

Temukanlah bahwa Kebahagian hidup dan berumah tangga terletak pada genggaman tangan suami anda. Pandai-pandailah membawa diri, sehinnga suami anda rela membentangkan kedua telapak tangganya, dan
"Bila seorang istri telah mendirikan shalat lima waktu, berpuasa Ramadhan, menjaga kesucian dirinya, dan taat kepada suaminya, niscaya kelak akan dikatakan kepadanya, 'Silahkan engkau masuk ke surga dari pintu mana pun yang engkau suka.' " (HR. Ahmad dan lainnya)

Tidakkah anda mendambakan termasuk orang-orang mukminah yang mendapatkan kebebasan masuk surga dari pintu mana pun?

Kunci Keberhasilan Rumah Tangga.

Saudaraku, mungkin selama ini anda bersama pasangan hidup anda, terus berusaha mencari pola rumah tangga yang dapat mendatangkan kebahagiaan untuk anda berdua.

Anda berhasil menemukannya??

Bila berhasil, maka saya ucapkan selamat berbahagia. Adapun bila belum, maka segera temukan kunci keberhasilan rumah tangga anda dalam firmah Allah berikut,

"Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan satu tingkat daripada istrinya." (QS. Al Baqarah : 228)

Hak pasangan anda setimpal dengan kewajiban yang ia tunaikan kepada anda. Semakin banyak anda menuntut hal anda, maka semakin banyak pula kewajiban yang harus anda tunaikan untuknya.

Shahabat Abdullah bin 'Abbas memberikan contoh nyata dari aplikasi ayat ini dalam rumah tangganya. Pada suatu hari, beliau berkata, "Sesungguhnya, aku senang untuk berdandan demi istriku, sebagaimana aku pun senang bila istriku berdandan demiku, karena Allah ta'ala telah berfirman,
'Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf.'
Aku pun tidak ingin menuntut seluruh hakku atas istriku, karena Allah juga telah berfirman,
'Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan satu tingkat dari pada istrinya.'
(HR. Ibnu Abi Syaibah dan Ath-Thabari)

Bagaimana dengan dirimu, wahai saudara dan saudariku? Kapankah anda berdandan? Ketika sedang berada di rumah atau ketika hendak keluar rumah? Selama ini, sejatinya, untuk siapa anda berdandan? Benarkah anda berdandan untuk pasangan anda, ataukah anda berdandan dan tampil menawan untuk orang lain?

Saudaraku, bahu-membahu, saling melengkapi kekurangan dan saling pengertian adalah salah satu prinsip dasar dalam membangun rumah tangga. Tidak layak bagi anda untuk berperan sebagai penonton setia ketika pasangan anda sedang mengerjakan pekerjaannya. Demikianlah, dahulu Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam mencontohkan dalam rumah tangga beliau.

Aisyah radhiyallahu 'anha mengisahkan,

"Dahulu Nabi shalallahu'alaihi wa sallam mengerjakan sebagian pekerjaan istrinya, dan bila beliau mendengar suara adzan dikumandangkan, maka beliau bergegas menuju ke masjid." (HR. Bukhari)

Constance Gager, ketua studi sekaligus asisten profesor di Montclair State University, Montclair, New Jersey, mengadakan penelitian tentang hubungan perilaku suami-istri dengan keromantisan dalam bercinta. Ia mengelompokkan para suami yang menjadi objek penelitiannya ke dalam dua kelompok.

Kelompok pertama adalah suami-suami yang tidak peduli dan jarang membantu pekerjaan istri. Kelompok kedua adalah suami-suami yang sering turur serta dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga istri.

Hasilnya luar biasa! Suami di kelompok kedua, yaitu yang sering membantu pekerjaan istrinya, terbukti lebih romantis dan lebih sering memadu cinta dengan pasangannya. Hubungan yang harmonis dan indah, begitu kental dalam rumah tangga mereka.

Sejatinya, penemuan ini bukanlah hal baru, karena secra logika, suami yang dengan rendah hati membantu pekerjaan istrinya Pastinya lebih dicintai oleh istrinya. Tentunya, ini memiliki hubungan erat dengan keromantisan suami-istri dalam bercinta.

Sebaliknya, istri yang peduli dengan pekerjaan suami, pun akan mengalami hal yang sama.

Nah, bagaimana dengan diri anda wahai saudaraku?

Selamat membuktikan resep manjur ini! Semoga berbahagia, dan hubungan anda berdua semakin romantis dan harmonis.

Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat bagi anda. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan. Wallahu'alam bishowab.

Catatang kaki:
[1] Para ulam pensyarah hadist menjelaskan bahwa bubu daging adalah makanan paling istimewa di zaman Nabi shalallahu'alaihi wa sallam, terlebih-lebih bubur daging mudah pembuatannya dan selanjutnya mudah pula menelannya.

Penulis : Ust Arifin Badri, Lc, M.A

Sumber : di salin ulang oleh Ummu 'Aisyah dari kumpulan artikel sahabat muslimah 'Sebuah Awal Perjalanan Menuju Istana Cinta'.

Mohon maaf bila saya tidak menuliskan hadist dan ayat Al Qur'an dalam bahasa arab, dikarenakan saya menulisnya melalui mobile phone.
Semoga bermanfaat bagi kita semua. Baik sebagai pengingat untuk mereka yang sudah berumah tangga, atau sebagai pelajaran bagi kita yang akan berumah tangga. Allahu'alam.

Powered by Sinyal Kuat Indosat from My Nokia Phone®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar