Selasa, 29 Juni 2010

Surat Teruntuk Kawan-Kawan Yang Kokoh Menjaga Hijabnya.

Bismillah..

Jakarta, Maret 2009

Dulu aku pernah berpikir, betapa kuno dan tidak menariknya kalian..
Dengan hijab lebar yang menurutku lebih mirip taplak meja, pakaian gombrong seperti karung goni ditambah rok panjang yang hampir mirip dengan kain pel yang menjuntai-juntai ke tanah.
Plus wajah kalian yang polos pucat (yang kusebut seperti mayat) tanpa make up dan tidak berparfum membuatku heran karena aku setiap hari menggunakan parfum Anna Sui dan Issey Miyake supaya wangi nan segar sepanjang hari.
Bagaimana bisa kalian menarik perhatian lelaki dengan ala kadarnya seperti itu.
Tidak tahukah kalian bahwa laki-laki amat suka dengan perempuan yang cantik dan menarik?
Dan apakah dengan cara berpakaian kalian seperti itu kalian dapat menarik perhatian laki-laki yang ganteng, kaya, dan memiliki segalanya?

Dulu aku berpikir, betapa membosankannya kehidupan kalian..
Setiap hari berkutat dengan sholat 5 waktu..Pagi, siang, sore, menjelang malam, malam...
bahkan ditambah bangun tengah malam untuk sholat malam plus dzikir dan menghafal ayat Al-Quran...
Tidak ada waktu gaul, tidak ada waktu hangout, tidak ada waktu bersenang-senang..
tentu saja kegiatan seperti itu amat membosankan kan? Berbeda denganku yang tiap hari diisi dengan ke salon, hangout, dugem, ke acara konser musik, plesir dan jalan-jalan ke mall sekedar untuk shopping dan cuci mata...memperluas pergaulan..

Lagi-lagi dulu aku juga berpikir, kok ada ya perempuan yang rela sepanjang hidupnya tidak menikmati samasekali kemewahan dan gemerlapnya dunia?
Heloo.....kita hidup cuma sekali loh...emang kalian gak terbersit keinginan untuk bersenang-senang sedikit? entah paling tidak tahu lah bagaimana indahnya dunia itu...ada uang, ada popularitas, ada kekuasaan...

Dengan uang, kalian bisa membeli apa yang kalian inginkan..mulai dari emas, baju, peralatan make up, bahkan mobil, rumah??

Dengan Popularitas kalian akan dielu-elukan banyak orang...banyak FANS! coba bayangkan, kan menyenangkan kalau kalian terkenal dimana-mana...foto kalian dipajang orang banyak...disalamin orang...dimintai foto bareng..

Dengan kekuasaan kalian juga dengan mudah mengatur segalanya..gak ada tuh yang namanya rumah digusur, atau masuk penjara..dengan kekuasaan kalian dengan mudah mengatur semuanya...tinggal menjentikkan jari...seperti layaknya raja..

Bukannya itu menyenangkan daripada hanya sekedar menghabiskan waktu dengan solat, dzikir, dan amalan-amalan lainnya?

Dan Dulu aku berpikir...
BETAPA TIDAK MUNGKINNYA AKU TERTARIK DENGAN GAYA HIDUP KALIAN
melihat gaya berpakaian kalian saja aku sama sekali tidak tertarik,
apalagi mengikuti deretan rutinitas yang membosankan seperti kalian.

Sungguh saat itu yang terbersit dalam benakku mengenai rutinitas kalian adalah
jalan hidup yang melelahkan...
membosankan..
tidak menarik..
Sok suci dan sok munafik gak tertarik dengan dunia..
Homogen..
Terkungkung...
Ribet..
Gak bebas..
Terintimidasi..
Kuno..
Berpikiran sempit..

Dan aku hampir-hampir tidak yakin bahwa aku tertarik dengan kalian..
sampai pada suatu hari aku IRI dengan kalian..
Berawal dari kenyataan PAHIT bahwa ternyata sebejat-bejatnya pria yang masih normal dan tidak ingin berurusan dengan hukum - paling tidak, tetaplah memilih wanita baik-baik membuat aku benar-benar serius berpikir...
Adakah pria yang mau menikahi seorang pelacur dengan akal sehatnya?
Pertanyaan simpel, tetapi aku mencoba mencari jawabannya yang ternyata sulit juga...
Kutanya satu persatu teman-temanku, jawabannya selalu sama...ENGGAK MAU, kecuali udah tobat.
Aku mencari lagi, kali saja ada satu orang yang mau menikahi pelacur, dengan kondisi perempuan itu masih melacur...
Ternyata NIHIL.. kalaupun ada biasanya itu dari koran dengan headline "SUAMI DIPENJARA KARENA TEGA MENJUAL ISTRINYA KEPADA HIDUNG BELANG"..wah..

Lalu aku kembali bertanya pada diriku sendiri..
Sudahkah aku menghargai diriku sendiri?
Sudahkah aku menghormati diriku sendiri?
Sudahkah aku menyayangi diriku sendiri?
Siapa lagi yang menghargai kita selain diri kita sendiri?
Kitalah yang menentukan hendak menghargai seberapa mahal diri kita..
Entah dengan kisaran harga 1000 rupiah, goceng, 5 juta rupiah, 20 juta rupiah atau mungkin unlimited?
Lalu dimanakah kisaran hargamu?
Oke..aku pilih unlimited..karena aku gak mau ada embel-embel angka untuk menghargai diriku...
Lalu bagaimana caranya agar harga diriku unlimited?

Dan akupun teringat kalian...
Teman-teman yang kokoh menjaga hijabnya
Dibalik kesederhanaan kalian, aku melihat dengan jelas betapa unlimitednya harga kalian.

Berbeda dengan wanita lain yang dengan mudah kutaksir harganya, cukup dilihat dari baju 500 ribu, sepatu 700 ribu, make up 400ribu, dan jika kalian mau mengajaknya berkencan kalian bisa mengajak nonton di bioskop 50 ribu, atau makan di restoran 100 ribu, membelikannya hadiah 200 ribu...mungkin ada yang lebih mahal tetapi aku yakin masih bisa menaksirnya dengan harga rupiah ataupun dollar.

Tetapi kalian..aku sungguh tidak tahu berapa nilai uang untuk mentaksir nilai kalian...baju kalian memang sederhana, hijab kalianpun polos..
Tapi..aku tidak tahu berapa harga untuk mengajak kalian kencan?
Sepertinya kalian tidak tertarik menonton bioskop, ataupun makan malam romantis, dan hadiah-hadiah mahal dari para lelaki...kalian tetap tidak bergeming.
Kalian lebih memilih di rumah, menjaga diri kalian, bersujud setiap waktu sebagai wujud cinta kalian kepadaNYa, melantunkan dzikir dari bibir-bibir kalian sebagai penghibur dalam suka duka...

Dulu yang kukira dengan mengikuti mode, dandanan penuh make up dapat menaikkan harga diriku ternyata salah...
Yang terjadi hanyalah aku menjadi budak mode, berlomba-lomba mempercantik diri untuk mendapatkan lelaki yang hanya melihat kami dari fisiknya saja..dan berpaling ketika kami kelak peyot dan tua renta..

Dulu yang kukira dengan mengejar kontes kecantikan, bintang iklan, model majalah adalah keren dan puncak kejayaan ternyata salah...
Yang terjadi hanyalah kesengsaraan, kesempitan hati, kehampaan dan lelah yang berkepanjangan..
karena tidak ada yang mau mengerti kita yang tengah sedih atau gundah gulana..semua dituntut untuk sempurna, tanpa mau memperhatikan perasaan kami..profesional katanya..

Dulu yang kukira dengan memiliki jabatan dapat menakhlukkan dunia ternyata salah..Yang dirasakan hanya gelisah..
Karena banyaknya yang mengincar kekuasaan..sikut sana..sikut sini...teror..menjadi hidup kami tak tenang untuk menjaga harta-harta kami...menjadi mimpi buruk bagi istri dan anak-anak kami karena harus dikawal dengan penjagaan ketat oleh bodyguard..


"Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun". (An Nisaa' 4 : 77)

"Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal". (Al A'laa 87 : 16-17)


YA ALLAH..
sungguh aku tersadar akan satu hal...
Dulu aku begitu terbius dengan gemerlapnya dunia...Kekayaan, Popularitas, Kekuasaan yang ternyata sungguh murah harganya..
Semuanya masih bisa kutaksir dengan harga..
Dan bagaikan belenggu setan yang tidak dapat lepas darinya..

Aku terjerat dalam lingkaran tanpa ujung...berputar-putar didalamnya tanpa dapat keluar darinya...
YA, aku menjadi budak dunia...
Yang sulit sekali lepas darinya.

Dari hatiku yang paling dalam, aku mengakui sebuah kebenaran hakiki..
Hanya ada 1 jalan yang mampu untuk menyelamatkanku dari rantai yang membelenggu jiwa dan ragaku dari jerat dunia ini...
Yaitu, satu satunya jalan yang telah ditunjukkan oleh AL QURAN menurut pemahaman Rasulullah..dan para sahabat setianya...

Ditengah akal hambaMU yang terbatas,
Dulu, tidak pernah terbersit sedikitpun dalam otakku untuk berpikir mengapa Allah menurunkan AL QURAN sebagai pedoman untuk mengatur sedemikian rupa untuk hambanya...
Tetapi kini aku menyadari, bahwa itulah bukti bahwa Engkau Maha Penyayang..
Dan itu kau tunjukkan dengan menyiapkan jalan satu-satunya untuk dapat melewati sebuah fase kehidupan di dunia..

Dan Kisah ini dimulai ketika Engkau memberi tahuku tentang kemuliaan wanita dengan hijabnya dari balik Kalamullah...
memuliakan wanita dan menjaganya agar kami tidak dapat dinilai dengan dunia..
Menaikkan derajat kami menjadi "manusia", bukan sekedar "barang produk kecantikan" ataupun "barang pajangan" yang mudah disentuh manusia lainnya..
Engkau memberikan kami harga diri yang begitu tidak terbatas...
Dan hanya laki-laki yang mencintaiMU lah yang berhak mendapatkan wanita shalihah...
Sungguh pasangan yang sepadan untuk seorang muslimah yang teguh menjaga Izzahnya...


Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (al Ahzab 33 : 59)


Dan buat kalian yang masih menganggap hijab adalah bentuk ketidakbebasan dan keterbelakangan, dan tidak menyukainya karena ketidaktahuan kalian, lebih baik simpan dulu ucapanmu sampai kamu tahu apa hakikat hijab yang sesungguhnya..


****


Untuk teman-temanku yang selalu menjaga hijabnya..
Untuk teman-temanku yang selalu teguh dengan pendiriannya..
Untuk teman-temanku yang tidak bergeming dengan cemoohan orang..
Untuk teman-temanku yang bertekad untuk berjalan diatas jalan salafush shalih..

Aku ucapkan selamat..
Percayalah..
Tidak ada yang lebih membahagiakan dan menentramkan selain menjadi seorang wanita muslimah..

COPASTE
-catatan kecil seorang akhwat-
by Laila Ghaida`
http://www.facebook.com/laila.ghaida?v=app_2347471856#!/note.php?note_id=401603302498


Powered by Sinyal Kuat Indosat from My Nokia Phone®

1 komentar: