tetanus
polio
hepatitis
campak
difteri
pertusis
TBC
PENYAKIT2 BERBAHAYA DAN MEMATIKAN YANG BISA DICEGAH DENGAN IMUNISASI
HEPATITIS B
Jika anak mengalami: peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis tipe B.
Penyebab Hepatitis:
Karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
Cara penularannya:
Melalui Tinja/kotoran manusia dan kotoran/tinja/tai hewan: sapi, lembu, kerbau, kambing, atau kuda, akibat buruknya tingkat kebersihan dalam dan luar rumah serta lingkungan, melalui air dan makanan, melalui darah atau produk darah. menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual, akibat transfusi darah, atau melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama.
Khusus hepatitis B, bila ada Ibu hamil yang terinfeksi hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayinya selama proses persalinan, hepatitis B juga bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B.
POLIO
Penyakit polio sangat menular dan dapat dengan cepat menyebabkan kelumpuhan pada otot anggota gerak pada setiap bayi yang tidak dapat imunisasi polio. Bisa menyebabkan radang otak dan kematian bila virus polio menyerang otot-otot
Penyebab: Virus picarno, yakni mikroorganisme kecil yang dapat melumpuhkan tubuh. Penyakitnya sendiri disebut poliomyelitis.
Cara penularannya:
Melalui kontak antar manusia, mengingat di luar tubuh virus ini hanya bertahan hidup sebentar. Penyebaran melalui rute orafecal (melalui makanan dan minuman) dan percikan ludah, dahak atau batuk.
TETANUS
Jika anak kita mengalami: Rahang terkunci, kaku kuduk, kejang otot, sukar bernapas, dan menyebabkan kematian. Bisa kena di semua usia. Sering terjadi pada bayi baru lahir. Kebanyakan bayi yang kena tetanus akan mati.
Penyebab:
Kotoran yang mengandung bakteri Clostridium tetani.
Cara penularannya:
Melalui tanah, debu dan kotoran/tinja/tai hewan: sapi, lembu, kerbau, kambing, atau kuda. Kuman tetanus masuk melalui luka tusuk atau luka yang kotor. Bayi bisa kena tetanus bila pemotongan tali pusat pakai sembilu, silet, atau alat yang tidak steril, atau jika tali pusar diobati pakai bahan kotor atau tidak steril.
Pertusis/ Batuk Rejan
Jika anak kita mengalami: keadaan awalnya yang ditandai dengan demam, batuk dan pilek ringan. Tanpa pengobatan, batuk akan menjadi parah yang ditandai dengan semburan-semburan batuk cepat yang diakhiri dengan tarikan napas yang berbunyi.
Penyebab:
Bakteri Bordetella (Haemophilus) pertussis.
Cara penularannya:
Melalui batuk dari pasien yg terkena penyakit ini dan kemudian terhirup oleh orang sehat yg tidak mempunyai kekebalan tubuh.
DIFTERI
Jika anak kita mengalami: Radang tenggorokan yang dapat mengakibatkan kesukaran bernapas, dan kadang dapat berlanjut pada timbulnya peradangan otot jantung dan peradangan syaraf tepi.
Penyebab: Kuman Coryne bacterium diphteriae.
Cara penularannya: Melalui kontak hubungan dekat, melalui udara yang tercemar oleh pembawa atau penderita yang akan sembuh, juga melalui batuk dan bersin penderita serta
percikan ludah dari orang yang membawa kuman.
TBC
Jika anak kita mengalami…
- Radang paru-paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), jangkitan pada usus, tulang sendi
serta buah pinggang.
Penyebab:
- Mycobacterium tuberkulosis
Cara penularannya:
- Melalui pernafasan, percikan ludah waktu batuk, dahak, bersin atau bercakap-cakap dan melalui udara
yang mengandung kuman TBC (karena meludah di sembarang tempat).
CAMPAK
Komplikasi serius, termasuk radang paru, kebutaan dan kematian.
Penyebab: infeksi virus campak golongan Paramyxovirus.
Cara penularannya:
Melalui percikan batuk/bersin, ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak dan kontak langsung dengan penderita.
MEASLES, MUMPS dan RUBELLA
Meales (campak), Mumps (gondok), dan Rubella. Meskipun ketiga jenis penyakit ini biasa terjadi pada diri kita dan bisa sembuh dalam waktu yang relatif singkat, akan tetapi pada orang-orang tertentu (biasanya anak-anak), ketiga penyakit ini bisa berdampak serius. Apalagi jika dibiarkan tanpa pengobatan.
Dampak serius yang diakibatkan oleh penyakit Measles (campak) dan Rubella di antaranya adalah infeksi telinga, pneumonia, infeksi mata, encephalitis (radang otak). Adapun dampak serius dari penyakit Mumps (gondok=pembengkakan kelenjar ludah di leher) adalah meningitis, tuli (tidak mampu mendengar), dan radang pankreas. Pada anak laki-laki, Mumps bisa menyebabkan kerusakan testis yang berpengaruh pada kesuburan sedangkan pada anak wanita bisa mengakibatkan pembengkakan ovarium.
Rubella dikenal juga sebagai campak Jerman. Rubella banyak dianggap sebagai penyakit kecil. Walaupun begitu, Rubella membahayakan bagi wanita yang sedang hamil. Jika seorang wanita hamil terinfeksi virus Rubella pada trimester pertama kehamilan, bayi yang dikandungnya bisa menjadi buta, tuli, mengalami kerusakan otak, serta mengalami kerusakan hati. Rubella juga bisa mengakibatkan janin keguguran. Akan tetapi, jika terserang setelah 20 minggu kehamilan, tidak akan muncul risiko-risiko di atas.
Imunisasi MMR adalah sebuah imunisasi yang bisa mencegah timbulnya penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh ketiga jenis virus tadi. Imunisasi MMR ini sudah dilakukan sejak 30 tahun di lebih dari 30 negara. Pada umumnya, imunisasi ini mampu mencegah penyakit yang ditimbulkan oleh virus-virus terkait.
JADWAL IMUNISASI
JADWAL IMUNISASI: UNTUK BAYI YANG LAHIR DIRUMAH.
Umur,Vaksin,Tempat Pelayanan:
0 – 7 hari,HB 0 (Uniject) Di rumah
1 bulan,BCG, Polio 1,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.
2 bulan,DPT-HB Kombo 1, Polio 2,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.
3 bulan,DPT-HB Kombo 2, Polio 3,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.
4 bulan,DPT-HB Kombo 3, Polio 4,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.
9 bulan,Campak,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.
JADWAL IMUNISASI:BAYI YANG LAHIR DI RUMAH SAKIT (RS)/RUMAH BERSALIN (RB)/BIDAN PRAKTEK (BP).
Umur,Vaksin,Tempat Pelayanan:
0 – 7 hari,HB 0 (Uniject), Polio 1, BCG, Rumah Sakit/Rumah Bersalin/Bidan Praktek.
2 bulan,DPT-HB Kombo 1, Polio 2,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.
3 bulan,DPT-HB Kombo 2, Polio 3,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.
4 bulan,DPT-HB Kombo 3, Polio 4,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.
9 bulan,Campak,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.
JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK SEKOLAH DASAR.
Imunisasi Anak Sekolah,Pemberian Imunisasi:
SD Kelas 1, Diptheri, Tetanus (DT)
SD Kelas 2,Tetanus Toxoid (TT)
SD Kelas 3,Tetanus Toxoid (TT)
JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI PADA WANITA USIA SUBUR.
Imunisasi: TT pada Wanita Usia Subur (15 – 39 tahun)
Pemberian Imunisasi, Selang Waktu Pemberian Minimal, Masa Perlindungan:
T1, - , -
T2, 4 Minggu setelah T1, 3 Tahun
T3, 6 Bulan setelah T2, 5 Tahun
T4, 1 Tahun Setelah T3, 10 Tahun
T5, 1 Tahun Setelah T4, 25 Tahun
Imunisasi Hepatitis B (HB) digabungkan dengan imunisasi Difteria, Pertusis dan Tetanus (DPT) dan diberikan dalam satu suntikan (DPT/HB Kombo).
Untuk mendapatkan hasil yang baik, ANAK HENDAKNYA MENGIKUTI JADWAL IMUNISASI & MENDAPATKAN IMUNISASI LENGKAP SEBELUM USIA 1 TAHUN.
Ingat: Imunisasi di posyandu gratis loh^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar