tag:blogger.com,1999:blog-76307192228798717032024-03-04T23:50:30.429-08:00Ummu 'Aisyah ArvieBismillah...
"Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Alloh akan mudahkan jalannya menuju surga. sesungguhnya malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu kareba ridho dengan apa yang mereka lakukan." HR. AhmadUmmu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.comBlogger120125tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-44504785475386212232011-05-16T00:10:00.001-07:002011-05-16T00:10:21.792-07:00Mencari Ridho Suami Ada Batasnya<div style="font-family:verdana, helvetica, sans-serif;font-size:10pt;color:#000000;"><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; "><font class="Apple-style-span" size="2" color="#FFFFFF"><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Betapa butuhnya pasutri kepada sikap saling meridhoi, sebab keridhoan antara mereka berdua merupakan pangkal kecintaan, sedangkan kecintaan merupakan salah satu asas kebahagiaan.Bagi pasutri yang tidak berpijak pada pokok iman akan melakukan apa saja dengan sarana apapun untuk mencari keridhoan pasangannya tanpa peduli apapun dan tanpa ambil risiko selain hal keduniaan semata. Itu pun sedikit sekali yang peduli dan mempertimbangkannya. </p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><br></p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Keridhoan suami bagi seorang istri sejati merupakan kepuasan dan puncak harapannya, sementara keridhoan istri bagi suami sejati merupakan kebanggaan dan keberhasilannya. Hal inilah yang memotivasi para suami maupun para istri berusaha untuk saling meraih keridhoan pasangannya. Hanya saja benar-benar terdapat perbedaan yang sangat prinsip antara bentuk usaha pasutri muslim dengan selain mereka di dalam meraih keridhoan ini. Perbedaan itu berawal dari adanya dua hal yang sangat bertolak belakang pada dua macam pasutri tersebut, yaitu iman dan kemunafikan atau kekufuran. </p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><br></p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Siapa saja yang mencari keridhoan Alloh Subhanahu wa Ta'ala meski dengan kemurkaan manusia, niscaya Alloh akan mencukupinya dari butuh kepada mereka. Dan siapa saja yang mencari ridho manusia dengan kemurkaan Alloh Subhanahu wa Ta'ala, niscaya AIIoh Azza wa Jalla akan timpakan seluruh kebutuhan mereka atasnva." </p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><br></p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Yang kami sebutkan ini sebagiannya saja. Yang jelas secara umum, sang istri tidak diperkenankan menaati suaminya sedangkan di saat yang sama ia bermaksiat Kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala, termasuk dalam berbagai jenis tata rias di atas, hanya dengan dalih suaminya senang atau suaminya sangat suka dengan tata riasnya. Sebab yang demikian itu tentu akan menghilangkan mawaddah dan rohmah dari rumah tanggan dan memperkeruh masalah di kemudian hari. </p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><br></p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Sehingga harus tetap dipegangi sabda Rosululloh Shalalloohu 'alaihi wa Salam berikut sebagai syi'ar kita: "Ada dua golongan ahli neraka yang belum pernah aku lihat sebelum ini, yaitu ... dan wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang, berjalan menggoda dan berlenggak-lenggok, suka berbuat dosa, ( rambut) kepala mereka condong seperti punuk onta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapati bau harumnya. Sesungguhnya bau harumnya surga telah didapati dari jarak sekian dan sekian (jauhnya)." (HR. Muslim: 3971) </p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><br></p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">7. Menyanggul rambut di kepala. 6. Memakai pakaian yang tipis dan transparan. 5. Memakai pakaian yang tidak menutup aurot meskipun hanya sebagian aurot saja yang terbuka. </p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><br></p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Dan telah shohih dari 'Aisyah radhialloohu 'anha disebutkan bahwa seorang wanita Anshor menikah dan dia ditimpa sakit sampai rambutnya rontok sehingga mereka hendak menyambungnya. Lalu mereka bertanya kepada Nabi Shalalloohu 'alaihi wa Salam, lalu beliau bersabda: "Alloh Subhanahu wa Ta'ala melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan yang meminta di sambung rambutnya." (HR. Bukhori:5478) </p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><br></p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Dari lbnu Umar radhialloohu 'anhu berkata: "Nabi Shalalloohu 'alaihi wa Salam melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan yang meminta disambung rambutnya, juga wanita yang mentato dan yang meminta ditato". (HR. Bukhori: 5491) </p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><br></p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Karena Nabi Shalalloohu 'alaihi wa Salam melaknat wanita yang menyambung rambut dan yang minta disambung rambutnya. 4. Menyambung rambut lain dengan rambutnya. Dalam ash-shohihain(1) dari jalan 'Alqomah radhialloohu 'anhu, ia berkata: "Abdulloh (bin Mas'ud) radhialloohu 'anhu melaknat wanita yang membuat tato di badannya, mengukir alisnya, dan wanita yang mengikir giginya untuk mempercantik diri. Kemudian Ummu Ya'qub radhialloohu 'anha berkata, 'Apa ini, mengapa engkau berkata seperti itu?' Berkata Abdulloh, 'Mengapa aku tidak melaknat orang yang dilaknat Rosululloh Shalalloohu 'alaihi wa Salam sebagaimana hal ini juga terdapat didalam al-Qur'an?' Ummu Ya'qub radhialloohu 'anha berkata, 'Demi Alloh, sungguh aku telah membaca al-qur'an dan belum aku temukan!' Maka Abdulloh berkata, 'Demi Alloh, bila kamu membacanya pasti kamu akan menemukannya (yakni dalam ayat): "Apa yang diberikan Rosul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.(QS. Al-Hasyr[59]: 7)'" </p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><br></p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">3. Mengikir dan menjarangkan gigi. 2. Mengukir atau menggunting atau mengikis bulu alis. l. Bertato. Ada sesuatu yang harus dipahami bersama, yaitu bahwa tidak semua yang dipandang indah dan elok oleh manusia itu menguntungkan. Bisa jadi banyak hal yang seakan indah namun kenyataannya ia mendatangkan kerusakan dan bahaya. Sehingga wajar dan merupakan sebuah hikmah ilahiyah yang sangat agung bila Alloh Subhanahu wa Ta'ala mengharamkannya. </p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><br></p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Oleh karenanya, meski para suami senang dan puas dengan bentuk maupun mode berhias tertentu tetapi itu diharamkan oleh Alloh Azza wa Jalla, seorang istri muslimah pun tidak akan melakukannya demi keridhoan suaminya. Mengapa? Sebab bila ia melakukannya berarti ia telah mendahulukan keridhoan suami di depan keridhoan Alloh Azza wa Jalla. </p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><br></p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"KatakanIah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Alloh yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khususs (untuk mereka saja) di hari kiamat." (QS. al-A'rof [7]:32)</p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><br></p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Salah satu contohnya adalah ketika istri muslimah berhias dalam rangka mencari keridhoan suaminya, maka yang kita dapati ia akan sangat memperhatikan dan berhati-hati dalam memilih perhiasan maupun bentuk berhias yang hendak ia lakukan. Pertimbangannya adalah jangan sampai ia mendapati keridhoan suami namun dimurkai oleh Alloh Azza wa Jalla. Dan sebaliknya bagaimana ia bisa mendapatkan keridhoan suami sebagai buah dari keridhoan Alloh Subhanahu wa Ta'ala. (HR. Tirmidzi 2338, dishohihkan oleh al-Albani dalam Shohih Sunan Tirmidzi: 2414) </p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><br></p><p style="text-align: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Ketaatan itu hanya boleh dalam perkara yang ma'ruf (baik)." ditulis ulang dari majalah al-Mawaddah, thn ke-2, hlm 29-30 1. HR. B ukhori (al-Fath, 10/377) dan Muslim(4/836). (HR. Bukhori:6612 dan Muslim: 3424)</p></font></span></div><div style="position: fixed; font-size: 10pt; color: rgb(0, 0, 0); "></div> </div>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-67492651534133336542011-05-15T23:35:00.001-07:002011-05-15T23:35:20.422-07:00Mari Segera Nikahkan Putra-Putri Kita<div style="font-family:verdana, helvetica, sans-serif;font-size:10pt;color:#000000;"><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; "><font class="Apple-style-span" color="#FFFFFF"><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Ust. Aunur Rofiq Ghufron</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">(Majalah Al – Mawaddah edisi ke 4 tahun ke 2 halaman 25 – 29)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Anak adalah karunia dari Alloh subhanahu wa ta'ala. Orang tua yang dikaruniai anak tentu akan merasa gembira, dan akan bersedih bila tidak memiliki anak.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Selain sebagai karunia, anak juga termasuk amanat dari Alloh subhanahu wa ta'ala agar dididik dan dipelihara. Sehingga apabila akhlak anak baik, orang tua pun ikut senang dan mendapat pahala; sebaliknya bila akhlaknya jelek, bukan hanya anak saja yang celaka, orang tua pun juga ikut sengsara. Orang tua bertanggung jawab penuh dalam mendidik anak-anaknya, terlebih lagi saat menjelang usia baligh atau ketika sudah muncul rasa suka kepada lawan jenisnya. Karena itu, orang tua harus banyak tahu tingkah laku dan gerak-gerik putra putrinya.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Secara asal, anak itu lahir dalam keadaan fithroh, bersih dari dosa, lalu Alloh subhanahu wa ta'ala memberi amanat kepada orang tua untuk memelihara fithrohnya tersebut. Dari Abu Huroiroh Radhiyalahu 'anhu Rosululloh Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fithroh. Lalu kedua orang tuanyalah ynag menjadikannya Yahudi atau Nasrani atau Majusi; sebagaimana binatang ternak yang melahirkan anaknya, apakah kamu melihatnya cacat hidung dan telinganya?" (HR. Bukhori 5/182)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">diantara fithroh seorang manusia adalah butuh kepada pasangan hidup dari lawan jenisnya. Maka menikah, sebagaimana yang disyari'atkan Islam, merupakan jawaban atas tuntutan fithroh tersebut.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">ANJURAN BERSEGERA MENIKAHKAN ANAK</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Menikah termasuk bagian dari kebutuhan hidup manusia yang pokok setelah menginjak usia baligh dan memiliki keinginan terhadap lawan jenis. Sebagaimana hal ini juga dirasakan oleh para orang tua tatkala mereka masih muda. Dimana dan kapan saja yang diingat selalu lawan jenisnya.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Lalu, bagaimana perasaan kita sebagai orang tua yang apabila pada masa muda kita ingin menikah, namun dihalang-halangi oleh orang tua? Tentu kita akan merasa menderita, yang bisa jadi dampaknya kan berpengaruh terhadap aktivitas ibadah kita, lain halnya bila sudah menikah. Sebab, sebagaimana telah disinggung dimuka, menikah adalah tuntutan fithroh kita sebagai manusia.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Nah, karena tuntutan fithroh inilah kita sebagai orang tua hendaknya segera menikahkan putra putri kita, karena Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.(QS an-Nur [24]: 32)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Imam Nawawi rahimahullah berkata: "disunnahkan agar segera menikah dengan wanita yang masih muda. Itulah tujuan menikah ynag sebenarnya, karena dia yang paling nikmat dan lebih sedap bau mulutnya, lebih menarik, paling indah pergaulannya, lucu bicaranya, cantik wajahnya, lembut kulitnya, menarik suami untuk bersikap lembut kepadanya" (Shohih Muslim, Syarh an-Nawawi 5/70)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Segera menikahkan anak merupakan bentuk belas kasih orang tua kepada anaknya. Dan orang tua yang mempunyai belas kasihan kepada anaknya, niscaya akan dibelas kasihani oleh anaknya kelak. Selain itu, dengan segera menikahkan anak, akan meringankan beban dan menenangkan jiwa anak, membendung anak berbuat zina dan maksiat lainnya.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">JANGAN BIARKAN ANAK BERPACARAN</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Pacaran adalah hubungan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahromnya sebelum menikah. Biasanya hal ini banyak dilakukan oleh sesama teman sekelas, atau sesama teman sekerja, atau lainnya ketika saling jatuh cinta dan tidak melalui jalur syari'at Islam. Kebiasaan yang mereka lakukan pada awalnya pandang-memandang, lalu sapa-menyapa, berlanjut surat menyurat atau SMS, tukar menukar foto, lewat telepon dan bertatap muka, menyepi, sentuh menyentuh, sampai pada puncaknya terjadi zina farji – Naudzu billahi min dzalik. Itu semua hukumnya haram berdasarkan al Qur'an dan hadist yang shohih.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Terkadang orang tua menganggap perkara ini biasa-biasa saja, sebagai sebuah persahabatan, atau bahkan senang bila anaknya melakukan itu dirumahnya, senang bila melihat anaknya dijemput laki-laki berkendaraan mobil atau sepeda motor. Padahal bila kita tilik ulang, sungguh hal itu amat besar dosa dan akibatnya. Karena itulah orang tua harus waspada dari tingkah laku anaknya, karena bila anak terjatuh dalam kemungkaran bisa jadi orang tua pun akan ikut merasakan siksaannya.(Baca QS al-Anfal [8]: 25)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">BILAKAH PUTRA PUTRI KITA SIAP MENIKAH</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Orang tua harus mengetahui gelagat anak-anaknya. Apakah mereka sudah siap menikah ataukah belum. Jika kita memiliki anak laki-laki yang sudah nampak keinginannya untuk menikah, sering berhubungan dengan wanita; maka kan lebih selamat jika kita segera menikahkannya agar dia tidak terjatuh ke dalam perbuatan zina. Karena bila dinikahkan setelah dia menghamili seorang wanita, maka hal itu akan lebih hina dan akan merusak kehormatan orang tua.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Begitu pula bila dia sudah siap menikah, sudah bisa bekerja walaupun belum selesai kuliah, maka alangkah baiknya bila segera dinikahkan. Jika dia sudah mampu menikah dengan persyaratan diatas (siap menikah dan sudah bekerja – red), maka yang lebih utama adalah menikah daripada melanjutkan kuliah. Rosululloh Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda " Wahai pemuda, apabila kalian telah mampu menikah maka menikahlah. Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu benteng baginya" (HR. Bukhori: 4677 dari Sahabat Abdulloh Radhiyalahu 'anhu)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Imam Nawawi rahimahullah berkata: "bahwa yang dimaksud mampu menikah ialah mampu berkumpul dengan istri dan memiliki bekal untuk menikah." (Fathul Bari 14/293)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Orang tua boleh melarang putranya sementara untuk tidak menikah bila anaknya belum bekerja sehingga ia mendapat pekerjaan. Karena memang sebagai seorang suami, laki-laki wajib mencarikan nafkah untuk istri dan keluarganya. (lihat ath-Tholaq ayat 7 dan an Nisa' ayat 34)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Dan hendaklah anak yang belum mampu menikah dianjurkan untuk menahan dan memelihara dirinya sehingga Alloh subhanahu wa ta'ala memberinya kemampuan menikah. (lihat surat an-Nur ayat 33)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Lain halnya jika anak kita itu seorang wanita. Apabila dia sudah dewasa dan memiliki keinginan untuk menikah yang mana hal itu bisa dilihat dari gerak-geriknya setiap hari dan pergaulannya dengan pria, atau ada laki-laki yang sudah meminangnya sedangkan laki-laki itu orang yang baik aqidah dan akhlaknya, dan putri kita ridho dengannya; maka hendaklah segera dinikahkan. Sebab, anak wanita itu lebih utama untuk cepat dinikahkan daripada melanjutkan belajar. Janganlah menghalangi putri kita untuk segera menikah meski kuliahnya belum selesai. Karena hanya dengan jalan inilah putri kita akan selamat dari perbuatan jahat.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Abu Hatim al-Muzani Radhiyalahu 'anhu berkata: Rosululloh Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Jika datang kepadamu seorang yang kamu senangi agama dan akhlaknya maka nikahkanlah (putrimu) dengannya. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan dipermukaan bumi ini. (HR Tirmidzi: 1005, dan dihasankan oleh al-Albani dalam Mukhtashor Irwaul Gholil 1/370)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah tatkala ditanya : "bagaimana hukum orang tua yang menghalangi putrinya yang sudah kuat (keinginannya) untuk menikah tetapi mereka masih menyuruh putrinya melanjutkan kuliah?"</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Maka beliau menjawab:" tidak diragukan lagi bahwa orang tuamu yang melarangmu (menikah padahal kamu) sudah siap menikah hukumnya adalah haram. Sebab, menikah itu lebih utama dari pada menuntut ilmu, dan juga karena menikah itu tidak menghalangi untuk menuntut ilmu, bahkan bisa ditempuh keduanya. Jika kondisimu demikian wahai Ukhti! Engkau bisa mengadu ke pengadilan agama dan menyampaikan perkara tersebut, lalu tunggulah keputusannya." (Fatwa Syaikh Ibnu Utsaimin 2/754)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">KESALAHAN ORANG TUA</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Dari keterangan diatas diketahui bahwa merupakan sebuah kesalahan orang tua (yaitu) melarang anak laki-lakinya menikah hanya karena belum selesai kuliah, harus punya rumah dulu, harus menyelesaikan pendidikan adiknya dulu, menunggu kakaknya menikah dulu, menanti bila adik perempuannya sudah menikah, harus jadi pegawai negeri dulu, atau harus mencari orang yang sama pendidikannya, sama jabatan atau kedudukannya, sama suku dan adatnya.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Demikian juga merupakan kesalahan orang tua adalah melarang anak perempuannya menikah karena belum bekerja, belum selesai kuliah, kakaknya belum belum menikah, calonnya bukan orang kaya, atau bukan dari keturunan yang terkenal. Ini semua bila diharuskan maka akan menelantarkan anak dan menimbulkan masalah di dalam keluarga, bahkan boleh jadi menjadi penyebab hancurnya rumah tangga.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">TUJUAN MENIKAHKAN ANAK</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Ketika orang tua ingin menikahkan putra putrinya, hendaknya mereka melurusakan niat. Karena niat sangatlah penting untuk menata kelanjutan berkeluarga. Hendaknya diniatkan untuk mencari menantu yang ahli ibadah dan beraqidah benar karena Alloh subhanahu wa ta'ala semata agar terjalin kehidupan yang mawaddah dan penuh rohmat. (lihat surat ar-Rum ayat 21)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Hendaknya diniatkan untuk menjaga kehormatan diri dan anak dari perbuatan zina dan perbuatan keji lainnya sehingga mendapat pertolongan dari Alloh subhanahu wa ta'ala.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Abu Hurorioh Radhiyalahu 'anhu berkata : Rosululloh Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Ada tiga golongan manusia yang Alloh berhak membantu mereka, (yaitu) mujahid yang berperang karena membela agama Alloh, budak yang ingin menebus dirinya dari tuannya, dan orng yang menikah karena ingin menjaga kehormatan dirinya." (HR. Tirmidzi 6/214, dihasankan oleh al-Albani dalam Shohih Targhib wa Tahrib 2/192)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Janganlah menikahkan anak hanya dengan tujuan mencari menantu yang kaya dan punya kedudukan, dan gengsi bila memiliki menantu yang miskin dan mempunyai kelas sosial yang rendah.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">BAGAIMANA MENIKAHKAN ANAK KITA?</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Orang tua yang telah merasakan hidup berkeluarga, hendaknya menjadikan pengalaman pahit dan manisnya berkeluarga sebagai pelajaran bagi anaknya. Hendaknya menasehati anak (terutama anak wanita) sebelum menikahkannya. Sebab, secara umum Rosululloh Shollallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan untuk banyak menasehati para wanita dengan sabdanya:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Dan berilah wasiat yang baik kepada para wanita" (HR. Bukhori: 4787 dari Abu Huroiroh Radhiyalahu 'anhu)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">setelah menikah hendaknya tetap dinasihati, sebagaimana Rosululloh Shollallahu 'Alaihi Wasallam dan para sahabat pun senantiasa memantau putrinya yang sudah menikah.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Jika orang tua melihat anaknya berpacaran, segeralah mengambil sikap. Bila mereka berdua sudah cocok menurut pandangan dienul (agama) Islam dan yang laki-laki juga sudah mampu menikah, maka segera nikahkan.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Akan tetapi, bila salah satunya tidak layak menurut pandangan dienul Islam maka hendaknya orang tua segera memutus hubungan keduanya dengan cara memanggil dan menasehati mereka. Jika perlu, hubungi orang tua anak yang bersangkutan agar urusannya cepat selesai, sambil memantau kesehariannya. Dan anak hendaknya menerima keputusan orang tua yang ingin menyelamatkan anaknya.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Abdulloh bin Umar Radhiyalahu 'anhu berkata: saya memiliki istri dan saya sayang kepadanya. Tetapi Umar (ayahku) membenci istriku seraya berkata : "ceraikanlah istrimu!" Maka akupun enggan menceraikannya. Kemudian Umar datang kepada Rosululloh Shollallahu 'Alaihi Wasallam dan melaporkan hal itu. Lalu Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam berkata: "Ceraikanlah istrimu!" (HR. Abu Dawud 13/349 dengan sanad yang shohih)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Sebaliknya, jika orang tua menyuruh anaknya untuk memutus hubungan dengan istrinya yang shalihah maka hal itu tidak wajib ditaati. Sebab, itu berarti orang tua telah lalai dan hanya mengikuti hawa nafsunya. Namun, penolakan tersebut diucapkan dengan kata-kata yang lembut. Berdasarkan firman Alloh subhanahu wa ta'ala:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya Telah kami lalaikan dari mengingati kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas (QS. Al-Kahfi[18]:28)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Jika anak wanita sudah tiba waktunya menikah, tetapi dia belum punya pilihan, sedangkan orang tua sudah punya pilihan, maka hendaknya orang tua memanggil anaknya dan mengajaknya bermusyawarah, bukan memaksanya menerima pilihannya tersebut.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Jika anaknya janda, orang tua tidak boleh menikahkannya melainkan atas perintahnya. Dan apabila anaknya gadis maka orang tua meminta izin kepadanya; jika ia diam, berarti dia setuju dengan usulan orang tuanya. Ini semua agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan setelah pernikahan. Abu Huroiroh Radhiyalahu 'anhu berkata: Rosululloh Shollallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"seorang janda tidak boleh dinikahkan kecuali dia sendiri yang menyuruh; dan seorang gadis tidak boleh dinikahkan melainkan minta izin (terlebih dahulu) kepadanya." Mereka bertanya: Wahai Rosululloh, bagaimana(tandanya bahwa) dia telah mengizinkan? Beliau berkata: "apabila dia diam." (HR. Bukhori 16/100).</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Sesungguhnya Khonsa' binti Khidzam Radhiyalahu 'anha berkata: sesungguhnya ayahnya menikahkan dirinya sedangkan dia janda, lalu dia tidak menyukai suaminya. Kemudian dia datang kepada Rosululloh Shollallahu 'Alaihi Wasallam, lalu beliau membatalkan pernikahannya. (HR. Bukhori 21/273)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Jika orang tua mempunyai dua pilihan yang sama baiknya, maka hendaknya ditawarkan kepada putri atau putranya dari keluarga yang baik dienul Islamnya. Yang demikian itu akan membantu kelancaran hidup berkeluarga yang baik dari semua pihak insya-Alloh.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Lihatlah kisah Maryam, dia telah melahirkan anak yang sholih, Nabi Isa Alaihissalam, karena bapak dan ibunya adalah orang-orang yang sholih pula.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Wahai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina. (QS. Maryam [19]: 28)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Jika terjadi perbedaan pendapat antara orang tua dan anak dalam memilih, sedangkan masing-masing pilihan sama baiknya; maka hendaknya orang tua mendahulukan pilihan anaknya, karena dialah yang menjalankan hidup berkeluarga dan berhak untuk menentukan pilihannya.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Orang tua hendaknya mengutamakan pilihan orang yang paling baik agama untuk anaknya. Setelah itu boleh memilih kecantikan atau ketampanannya, kekayaannya, kedudukannya atau keturunannya. Yang penting sudah jelas agamanya baik.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Wanita itu dinikahi karena empat perkara : karena hartanya, kedudukannya, kecantikannya atau karena agamanya (agama Islam). Maka pilihlah wanita yang memiliki agama yang kuat, niscaya kamu akan bahagia" (HR. Bukhori : 4700)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">TETAP DIDIKLAH ANAK-ANAK KITA</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Sebagian anak yang baru menikah tentu masih banyak membutuhkan didikan orang tua, sebab orang tua tentu lebih banyak pengalamannya. Bahkan, anak yang sudah beberapa tahun menikahpun masih banyak yang membutuhkan didikan orang tuanya. Karena itu, selagi orang tua masih hidup maka mereka tetap wajib mendidik anaknya meskipun anaknya sudah dewasa, atau bahkan sudah berkeluarga sekalipun. Terutama anak wanita yang baru mereka nikahkan, hendaknya banyak mendapatkan nasihat dari orang tua agar dia bisa bergaul dengan suaminya dengan baik dan mampu menunaikan kewajibannya terhadap suaminya. Perhatikanlah Rosululloh Shollallahu 'Alaihi Wasallam bagaimana kesungguhan beliau dalam mendidik anak walaupun sudah berkeluarga.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Sahl bin Sa'ad Radhiyalahu 'anhu berkata : Rosululloh Shollallahu 'Alaihi Wasallam datang ke rumah Fatimah, tetapi beliau Shollallahu 'Alaihi Wasallam tidak menjumpai sahabat Ali Radhiyalahu 'anhu (menantunya). Lalu beliau Shollallahu 'Alaihi Wasallam bertanya (kepada Fatimah, putrinya): "Dimana anak pamanmu (Ali)?" Fatimah berkata : Dia sedang ada masalah dengan aku, lalu dia menjauhiku dan keluar, tidak mau tidur siang bersamaku. Lalu Rosululloh Shollallahu 'Alaihi Wasallam menyeru seseorang : "lihat, dimana dia!" Lalu iapun datang dan berkata : wahai Rosululloh, dia tidur di masjid. Lalu Rosululloh Shollallahu 'Alaihi Wasallam mendatanginya sedangkan dia Radhiyalahu 'anhu sedang berbaring dan selendangnya terlepas dari lambungnya sehingga badannya terkena debu, lalu Rosululloh mengusapnya seraya berkata : "Wahai Abu Turob, bangunlah! Wahai Abu Turob, bangunlah!" (HR. Muslim 12/135)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Ali bin Abu Tholib Radhiyalahu 'anhu mengabarkan : sesungguhnya Rosululloh Shollallahu 'Alaihi Wasallam membangunkannya dan Fatimah, putri Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam, pada suatu malam seraya bertanya: "tidakkah kalian berdua sholat malam?" Lalu aku (Ali bin Abu Tholib) berkata: Wahai Rosululloh! Jiwa kami ditangan Alloh. Jika Alloh menghendaki kami bangun maka kami akan bangun. Ketika kami bicara demikian, maka beliau Shollallahu 'Alaihi Wasallam pun berpaling dan beliau Shollallahu 'Alaihi Wasallam tidak membantahku sedikit pun. Lalu aku mendengar beliau ketika berpaling sambil memukul pahanya membaca ayat :</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah. (QS al-Kahfi [18]: 54) (HR. Bukhori 4/288)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Subhanalloh, alangkah baiknya akhlak dan perangai Rosululloh Shollallahu 'Alaihi Wasallam sebagai mertua. Menantunya dicari, dikasihani dan disayangi, serta dibersihkan debu yang mengenai badannya. Begitu besar jerih payah beliau Shollallahu 'Alaihi Wasallam ketika keluar malam hari bermaksud baik membangunkan anak dan menantunya agar menunaikan sholat malam. Meski jawabannya cukup menusuk perasaan, beliau Shollallahu 'Alaihi Wasallam sebagai mertua tidak marah dan tidak putus asa. Inilah suri tauladan orang tua yang baik kepada anak dan menantunya. Alangkah indahnya bila sebagai orang tua yang tatkala anaknya bermasalah dengan menantunya ia meniru jejak beliau Shollallahu 'Alaihi Wasallam, sehingga menantu akan bertambah senang insya-Alloh.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Semoga nasihat ini membantu para orang tua untuk menolong anaknya agar selamat dari fitnah syahwat yang haram sehingga bisa menghindarkan diri dan keluarganya dari adzab Alloh subhanahu wa ta'ala.</p></font></span></div><div style="position: fixed; color: rgb(0, 0, 0); "></div> </div>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-66776604255026981852011-05-15T06:00:00.001-07:002011-05-15T06:00:51.495-07:00Penyakit-Penyakit Berbahaya yang Bisa dicegah dengan Imunisasi<div style="font-family:verdana, helvetica, sans-serif;font-size:10pt;color:#000000;"><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(51, 51, 51); "><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><img src="http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/222359_1536085941868_1826456832_946175_1783889_a.jpg" fbid="1536085941868" hmac="AQBLLNix2sDYmG1Y" style="border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 11px; line-height: 16px; ">tetanus</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><img src="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/230409_1536086381879_1826456832_946176_6933189_a.jpg" fbid="1536086381879" hmac="AQDsrrQaPVBsTsKN" style="border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 11px; line-height: 16px; ">polio</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><img src="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/225819_1536087421905_1826456832_946177_10865_a.jpg" fbid="1536087421905" hmac="AQBi3iPFTOEXBiW-" style="border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 11px; line-height: 16px; ">hepatitis</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><img src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/226939_1536099102197_1826456832_946187_8191545_a.jpg" fbid="1536099102197" hmac="AQAYsqNMyNoGpCRy" style="border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 11px; line-height: 16px; ">campak</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><img src="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/227437_1536099902217_1826456832_946189_1446658_a.jpg" fbid="1536099902217" hmac="AQBuPz1cDLSfd6dI" style="border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 11px; line-height: 16px; ">difteri</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><img src="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/227554_1536208864941_1826456832_946340_7745161_a.jpg" fbid="1536208864941" hmac="AQBHdA2AcbqtDqIN" style="border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 11px; line-height: 16px; ">pertusis</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><img src="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/224032_1536110342478_1826456832_946190_7875357_a.jpg" fbid="1536110342478" hmac="AQDpq8ckwem7Q6Me" style="border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 11px; line-height: 16px; ">TBC</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">PENYAKIT2 BERBAHAYA DAN MEMATIKAN YANG BISA DICEGAH DENGAN IMUNISASI</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">HEPATITIS B</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Jika anak mengalami: peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis tipe B.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Penyebab Hepatitis:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Cara penularannya:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Melalui Tinja/kotoran manusia dan kotoran/tinja/tai hewan: sapi, lembu, kerbau, kambing, atau kuda, akibat buruknya tingkat kebersihan dalam dan luar rumah serta lingkungan, melalui air dan makanan, melalui darah atau produk darah. menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual, akibat transfusi darah, atau melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Khusus hepatitis B, bila ada Ibu hamil yang terinfeksi hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayinya selama proses persalinan, hepatitis B juga bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">POLIO</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Penyakit polio sangat menular dan dapat dengan cepat menyebabkan kelumpuhan pada otot anggota gerak pada setiap bayi yang tidak dapat imunisasi polio. Bisa menyebabkan radang otak dan kematian bila virus polio menyerang otot-otot</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Penyebab: Virus picarno, yakni mikroorganisme kecil yang dapat melumpuhkan tubuh. Penyakitnya sendiri disebut poliomyelitis.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Cara penularannya:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Melalui kontak antar manusia, mengingat di luar tubuh virus ini hanya bertahan hidup sebentar. Penyebaran melalui rute orafecal (melalui makanan dan minuman) dan percikan ludah, dahak atau batuk.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">TETANUS</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Jika anak kita mengalami: Rahang terkunci, kaku kuduk, kejang otot, sukar bernapas, dan menyebabkan kematian. Bisa kena di semua usia. Sering terjadi pada bayi baru lahir. Kebanyakan bayi yang kena tetanus akan mati.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Penyebab:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Kotoran yang mengandung bakteri Clostridium tetani.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Cara penularannya:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Melalui tanah, debu dan kotoran/tinja/tai hewan: sapi, lembu, kerbau, kambing, atau kuda. Kuman tetanus masuk melalui luka tusuk atau luka yang kotor. Bayi bisa kena tetanus bila pemotongan tali pusat pakai sembilu, silet, atau alat yang tidak steril, atau jika tali pusar diobati pakai bahan kotor atau tidak steril.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Pertusis/ Batuk Rejan</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Jika anak kita mengalami: keadaan awalnya yang ditandai dengan demam, batuk dan pilek ringan. Tanpa pengobatan, batuk akan menjadi parah yang ditandai dengan semburan-semburan batuk cepat yang diakhiri dengan tarikan napas yang berbunyi.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Penyebab:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Bakteri Bordetella (Haemophilus) pertussis.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Cara penularannya:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Melalui batuk dari pasien yg terkena penyakit ini dan kemudian terhirup oleh orang sehat yg tidak mempunyai kekebalan tubuh.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">DIFTERI</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Jika anak kita mengalami: Radang tenggorokan yang dapat mengakibatkan kesukaran bernapas, dan kadang dapat berlanjut pada timbulnya peradangan otot jantung dan peradangan syaraf tepi.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Penyebab: Kuman Coryne bacterium diphteriae.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Cara penularannya: Melalui kontak hubungan dekat, melalui udara yang tercemar oleh pembawa atau penderita yang akan sembuh, juga melalui batuk dan bersin penderita serta</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">percikan ludah dari orang yang membawa kuman.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">TBC</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Jika anak kita mengalami…</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">- Radang paru-paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), jangkitan pada usus, tulang sendi</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">serta buah pinggang.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Penyebab:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">- Mycobacterium tuberkulosis</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Cara penularannya:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">- Melalui pernafasan, percikan ludah waktu batuk, dahak, bersin atau bercakap-cakap dan melalui udara</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">yang mengandung kuman TBC (karena meludah di sembarang tempat).</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">CAMPAK</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Komplikasi serius, termasuk radang paru, kebutaan dan kematian.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Penyebab: infeksi virus campak golongan Paramyxovirus.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Cara penularannya:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Melalui percikan batuk/bersin, ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak dan kontak langsung dengan penderita.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">MEASLES, MUMPS dan RUBELLA</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Meales (campak), Mumps (gondok), dan Rubella. Meskipun ketiga jenis penyakit ini biasa terjadi pada diri kita dan bisa sembuh dalam waktu yang relatif singkat, akan tetapi pada orang-orang tertentu (biasanya anak-anak), ketiga penyakit ini bisa berdampak serius. Apalagi jika dibiarkan tanpa pengobatan.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dampak serius yang diakibatkan oleh penyakit Measles (campak) dan Rubella di antaranya adalah infeksi telinga, pneumonia, infeksi mata, encephalitis (radang otak). Adapun dampak serius dari penyakit Mumps (gondok=pembengkakan kelenjar ludah di leher) adalah meningitis, tuli (tidak mampu mendengar), dan radang pankreas. Pada anak laki-laki, Mumps bisa menyebabkan kerusakan testis yang berpengaruh pada kesuburan sedangkan pada anak wanita bisa mengakibatkan pembengkakan ovarium.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Rubella dikenal juga sebagai campak Jerman. Rubella banyak dianggap sebagai penyakit kecil. Walaupun begitu, Rubella membahayakan bagi wanita yang sedang hamil. Jika seorang wanita hamil terinfeksi virus Rubella pada trimester pertama kehamilan, bayi yang dikandungnya bisa menjadi buta, tuli, mengalami kerusakan otak, serta mengalami kerusakan hati. Rubella juga bisa mengakibatkan janin keguguran. Akan tetapi, jika terserang setelah 20 minggu kehamilan, tidak akan muncul risiko-risiko di atas.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Imunisasi MMR adalah sebuah imunisasi yang bisa mencegah timbulnya penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh ketiga jenis virus tadi. Imunisasi MMR ini sudah dilakukan sejak 30 tahun di lebih dari 30 negara. Pada umumnya, imunisasi ini mampu mencegah penyakit yang ditimbulkan oleh virus-virus terkait.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">JADWAL IMUNISASI</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">JADWAL IMUNISASI: UNTUK BAYI YANG LAHIR DIRUMAH.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Umur,Vaksin,Tempat Pelayanan:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">0 – 7 hari,HB 0 (Uniject) Di rumah</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">1 bulan,BCG, Polio 1,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">2 bulan,DPT-HB Kombo 1, Polio 2,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">3 bulan,DPT-HB Kombo 2, Polio 3,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">4 bulan,DPT-HB Kombo 3, Polio 4,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">9 bulan,Campak,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">JADWAL IMUNISASI:BAYI YANG LAHIR DI RUMAH SAKIT (RS)/RUMAH BERSALIN (RB)/BIDAN PRAKTEK (BP).</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Umur,Vaksin,Tempat Pelayanan:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">0 – 7 hari,HB 0 (Uniject), Polio 1, BCG, Rumah Sakit/Rumah Bersalin/Bidan Praktek.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">2 bulan,DPT-HB Kombo 1, Polio 2,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">3 bulan,DPT-HB Kombo 2, Polio 3,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">4 bulan,DPT-HB Kombo 3, Polio 4,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">9 bulan,Campak,Di Posyandu atau tempat pelayanan lain.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK SEKOLAH DASAR.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Imunisasi Anak Sekolah,Pemberian Imunisasi:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">SD Kelas 1, Diptheri, Tetanus (DT)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">SD Kelas 2,Tetanus Toxoid (TT)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">SD Kelas 3,Tetanus Toxoid (TT)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI PADA WANITA USIA SUBUR.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Imunisasi: TT pada Wanita Usia Subur (15 – 39 tahun)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Pemberian Imunisasi, Selang Waktu Pemberian Minimal, Masa Perlindungan:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">T1, - , -</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">T2, 4 Minggu setelah T1, 3 Tahun</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">T3, 6 Bulan setelah T2, 5 Tahun</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">T4, 1 Tahun Setelah T3, 10 Tahun</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">T5, 1 Tahun Setelah T4, 25 Tahun</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Imunisasi Hepatitis B (HB) digabungkan dengan imunisasi Difteria, Pertusis dan Tetanus (DPT) dan diberikan dalam satu suntikan (DPT/HB Kombo).</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Untuk mendapatkan hasil yang baik, ANAK HENDAKNYA MENGIKUTI JADWAL IMUNISASI & MENDAPATKAN IMUNISASI LENGKAP SEBELUM USIA 1 TAHUN.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Ingat: Imunisasi di posyandu gratis loh^^</p></span></div><div style="position:fixed"></div> </div>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-84954150813640394962011-05-14T08:57:00.001-07:002011-05-14T09:16:42.044-07:00Bemekarlah Kuncup Bunga Keimanan<div><div><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px; " ><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Assalamu'alaykum Warohmatullah Wabarokatuh</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Ada sedikit cerita yang insya Allah dapat memberikan hikmah bagi kita saudara/i ku ..</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Mari dibaca ...</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Mama jangan menangis lagi, Renata kan milik Allah." Kata-kata ini seketika meluncur begitu saja dari bibir Renata seakan ingin menghapus kesedihan sang Mama.</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Renata, ini obatnya diminum, ada berapa?" tukas sang Papa. "Ada tiga, " jawab Renata pendek. "Bismillah… Ya Allah, aku adalah milik-Mu dan aku akan kembali kepada-Mu. Sembuhkan aku dengan obat ini, berilah orang tuaku kesabaran dan rizki, " lanjutnya seraya meminum obatnya.</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Tak dinyana, kalimat-kalimat itu adalah ucapan terakhir Renata karena tak berapa lama kemudian ia pun tak sadarkan diri dan melewati hari-hari terakhirnya tanpa kesadaran di ruang PICU R.S. Fatmawati.</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Meningitis -radang selaput otak- telah menghampirinya hingga Allah menetapkan maut menjemputnya empat puluh hari kemudian. Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'un.</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Ucapan terakhir itu seakan menjadi gambaran perjalanan hidup Renata, si gadis kecil itu. Belum hilang dari ingatan sang Mama saat putri kecilnya itu selalu mendampingi dan mengalirkan kalimat-kalimat nasihat.</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Mama, kalau beli ayam hati-hati; harus tanya dulu motongnya pakai bismillah tidak?"</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Mama, kenapa enggak pakai jilbab? Khan wajib."</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Anjing itu bisa najis kalau terkena jilatannya. Harus dicuci pakai tanah dan air. Orang sebelah harus diingatkan kalau anjingnya main-main ke rumah."</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">*****</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Kini, gadis kecil itu telah pergi, tak ada lagi kalimat-kalimat indah itu. Tak ada lagi celotehan riangnya saat berangkat mengaji. Bahkan tak ada lagi yang membangunkan orang rumah untuk shalat Shubuh. "Ia terbiasa bangun lebih awal saat adzan berkumandang," tutur sang Papa.</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Renata ingin lihat Mama pakai jilbab…,"tutur Renata suatu hari sebelum ia tak sadarkan diri.</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Seolah-olah selama ini ia ada untuk mengingatkan dan menasihati kami," kenang sang Mama.</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">*****</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Wahai Mama, bersabarlah. Yakinlah putrimu ini, dengan izin Allah, akan berbuah pahala bagimu untuk meraih surga yang dijanjikan. Tidakkah engkau ingat bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda: "Benar-benar ada lima hal yang sangat berat takarannya di akhirat kelak, yaitu ucapan Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar dan anak shalih yang meninggal sedang orang tuanya bersabar dan berharap pahala kepada Allah dari musibah itu." [1]</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Wahai Papa, janganlah larut dalam kesedihan. Yakinlah, ini bukan perpisahan abadi bahkan ini adalah awal dari kebersamaan abadi, dengan izin Allah. Bukankah Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah menyampaikan: "Bahwa pada hari kiamat anak-anak kecil akan berdiri lalu dikatakan kepada mereka, "Masuklah ke surga!" Merekapun menjawab,"(Kami akan masuk) jika bapak dan ibu kami masuk juga ke surga." \"...Maka diserukan kepada anak-anak kecil itu, "Masuklah kalian dan bapak (orang tua) kalian ke surga!" [2]</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">*****</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Ya Allah, Ar-Rahman Ar-Rahim, Engkau telah memberi amanah kepada kami seorang putri, yang kami didik agar menjadi putri sholehah yang bertaqwa kepada-Mu dan kini Engkau telah memanggilnya.</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Ya Allah, dengan amal kami ini jadikanlah putri kami syafa'at bagi kami. Jadikanlah putri kami ini salah satu dari anak-anak kecil yang menanti orang tuanya di pintu surga untuk masuk bersama-sama. Amin."</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">-----------------------------------</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Renata Aulia Anjani meninggal di usia 7 tahun pada 26 April 2011 akibat meningitis - radang selaput otak. Renata adalah siswi kelas 1 Madrasah Ibitidaiyah As-Sa'adatuddarain I Pamulang Tangerang Selatan.</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Kisah di atas merupakan penuturan kedua orang tuanya kepada Tim Sahabatku Sehat Al-Sofwa, yang telah melakukan dampingan sejak Renata dirawat di RS.Fatmawati. Semoga Allah merahmatinya dan semoga kisah ini menjadi hikmah bagi kita. Amin.</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Wassalamu'alaykum Warohmatullah Wabarokatuh</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">--------</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">[1]. HR. An-Nasai, Ibnu Hibban dan Al-Hakim; dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih at-Targhib wa at-Tarhib 2/214 no.2009.</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">[2]. Diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnad-nya 28/174 dan dinilai baik oleh Al-Arna\'uth. Hadits ini dikuatkan oleh hadits-hadits shahih lain yang semakna oleh Imam Muslim, An-Nasai dan yang lainnya. Lihat Shahih at-Targhib wa at-Tarhib dan juga Fatawa Al-Azhar 8/104.</p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Sumber: <a href="http://alsofwah.or.id/?pilih=lihatberita&id=143">Depsos al-Sofwa</a></p></span></div><div style="position: fixed; font-family: verdana, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt; color: rgb(0, 0, 0); "></div> </div>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-64212513059474081632011-04-03T09:10:00.000-07:002011-04-03T09:13:00.210-07:00My Letter, My Love, My Life<a href="http://justarvieinhere.tumblr.com/">My Letter, My Love, My Life</a><div>
</div><div>My tumblr :)</div>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-8164919063454097332011-04-03T09:02:00.001-07:002011-04-03T09:14:29.344-07:00Sebuah Cerita Tentang Cinta<div style="font-family: garamond, 'new york', times, serif; font-size: 12pt; "><div><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px; "><span class="Apple-style-span"><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif- nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >
</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian. "Mengapa ?", tanya suami saya dengan terkejut. "Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan,"jawab saya.</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >
</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >
</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >Dan akhirnya suami saya bertanya," Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiran kamu ?"</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >menemukan jawabannya di dalam perasaan saya, saya akan merubah pikiran saya: Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung. Kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan memetik bunga itu untuk saya ?"</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >
</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok."</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >Perasaan saya langsung gundah mendengar responnya.</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan. ..</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >
</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya."</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >Kalimat pertama ini menghancurkan perasaan saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >"Kamu selalu pegal-pegal pada waktu ' teman baik kamu ' datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kaki kamu yang pegal."</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >
</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >"Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi aneh, Saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghibur kamu di rumah atau meminjamkan lidah saya untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami."</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >
</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >"Saya selalu merawatmu jika kamu sakit dan membawamu Ke rumah sakit.."</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >"Kamu selalu lupa akan menaruh sesuatu dan aku senantiasa Mengingatkanmu"</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >"Di saat kau mengeluh akulah yg setia mendengarkan dan mencoba menghiburmu.."</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >"Kamu selalu terlalu dekat menonton televisi, terlalu dekat membaca buku,dan itu tidak baik untuk kesehatan mata kamu. Saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kuku kamu dan mencabuti uban kamu, tangan saya akan memegang tangan kamu, membimbing kamu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajah kamu."</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >
</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >"Tetapi Sayang, saya tidak akan mengambil bunga indah yang ada di tebing gunung itu hanya untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air mata kamu mengalir menangisi kematian saya."</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >"Sayang, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintai kamu lebih dari saya mencintai kamu.</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >Untuk itu Sayang, jika semua yang telah diberikan tangan saya, kaki saya, mata saya tidak cukup buat kamu, saya tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakan kamu."</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >
</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya...</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >
</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >"Dan sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >ini, dan tetap menginginkan saya untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawaban kamu."</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >
</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >"Jika kamu tidak puas dengan jawaban saya ini, Sayang, biarkan saya masuk untuk membereskan barang- barang saya, dan saya tidak akan mempersulit hidup kamu. Percayalah, bahagia saya adalah bila kamu bahagia."</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >
</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaan saya.</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >
</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >Oh, kini saya tahu,tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintai saya........</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><span class="Apple-style-span" >
</span></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong><span class="Apple-style-span" >Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur- angsur hilang dari perasaan kita, karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita sadari dan bayangkan sebelumnya.</span></strong></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong><span class="Apple-style-span" >
</span></strong></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong><span class="Apple-style-span" >Seringkali yg kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita,& bukan mengharapkan wujud tertentu...</span></strong></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong><span class="Apple-style-span" >
</span></strong></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong><span class="Apple-style-span" >Taken from this <a href="http://www.facebook.com/notes/wahyuni-ummu-baroroh/sebuah-cerita-tentang-cinta-semoga-dapat-menjadi-hikmah/10150143879568498">site</a> :)</span></strong></p><p style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; color: rgb(0, 0, 0); "> </p></span></span></div><div style="position: fixed; font-family: garamond, 'new york', times, serif; font-size: 12pt; color: rgb(0, 0, 0); "></div> </div>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-79459364324414681452011-03-27T05:20:00.001-07:002011-03-27T05:24:22.680-07:0010 Khasiat Susu Kedelai :)<div style="font-family:garamond, 'new york', times, serif;font-size:12pt;color:#000000;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(193, 193, 193); line-height: 22px; "><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">1. Mengatasi Intolerensi Laktosa.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">Air Susu Ibu (ASI) merupakan minuman sekaligus makanan terbaik dan alami untuk bayi.Yang paling bersih, bergizi, dan murah. Namun, karena berbagai kendala atau alas an, tidak sedikit kaum ibu yang coba menggantikan ASI dengan susu sapi. Padahal, pada kenyataannya banyak anak, terutama balita yang allergi terhadap susu sapi. Responnya bisa berupa mual, muntah, diare, dan gejala sakit perut lainnya. Ini pertanda system pencernaan tidak mampu mencerna dan menyerap laktosa (lemak susu) dengan baik. Kondisi demikian dikenal dengan istilah Intoleransi Laktosa, yang disebabkan terbatasnya enzyme laktase dalam tubuh- yang berfungsi memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa (monosakarida) agar lebih mudah dicerna usus. Sebagai alternatif, susu kedelai dapat dijadikan pengganti susu sapi dan minuman pendamping ASI bagi balita. Salah satu kelebihan susu kedelai dibandingkan dengan susu sapi adalah, tidak adanya laktosa susu . Karena itu, anak yang allergi terhadap susu sapi sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi susu kedelai; demikian juga untuk orang dewasa yang alergi terhadap susu sapi. Khusus untuk balita, susu kedelai sebaiknya diberikan setelah anak berumur diatas satu tahun. Porsinya cukup 250 500 ml. atau 1 – 2 gelas perhari. Dua gelas susu kedelai mampu men-suplai 30 % kebutuhan protein perhari bagi balita. Susu kedelai dapat diberikan setelah atau sebelum makan, tergantung kebiasaan dan selera anak. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">2.Minumam untuk Penderita Autisme. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">Autisme adalah gangguan perkembangan yang terjadi pada masa anak-anak, sehingga membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Autisme pada anak-anak biasanya disebut Autisme Infatil. Penderita Autisme sebaiknya tidak mengkosumsi makanan yang mengandung Kasein (Protein susu) dan Glutein (protein tepung). Karena selain sulit dicerna , makanan yang mengandung kedua jenis protein tersebut dapat menyebabkan gangguan fungsi otak. Jika dikonsumsi perilaku penderita autisme akan menjadi lebih hiperaktif. Sumber Kasein berasal dari susu hewani (susu sapi) serta berbagai macam produknya, seperti keju dan krim. Bagi penderita Autisme , Susu Sapi dapat diganti dengan Susu Kedelai. Dengan demikian, para penderita autisme tetap memperoleh masukan protein, vitamin, dan mineral yang cukup. Hal terpenting dari semua itu, susu kedelai tidak mengandung Kasein dan Glutein. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">3. Minuman untuk Vegetarian </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">Vegetarian adalah orang yang menganut pola makan berpantang daging, termasuk produk pangan lainnya yang berasal dari hewan seoerti telur , susu serta hasil olahannya. Namun pada kenyataannya para vegetarianpun sangat membutuhkan sumber gizi hewani-yang merupakan sumber gizi tinggi bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia. Bagi vegetarian, susu kedelai dapat disajikan sebagai minuman utama. Selain enak dan menyegarkan, nilai gizinya tidak kalah dengan susu sapi. Susu kedelai merupakan minuman sumber vitamin (B1,B2,B6, dan provitamin A), sumber mineral (Kalsium, Magnesium, Selenium, Fosfor), sumber Karbohidrat, sumber Protein, dan sumber Lemak). </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">4.Mengurangi Kadar Kolesterol Darah. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">Didalam tubuh kolesterol akan bergabung dengan protein, membentuk senyawa yang disebut Lipoprotein; yang terdiri dari dua jenis yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL). LDL dikenal sebagai Kolesterol Jahat, karena sering memicu penumpukan plak kolesterol didinding arteri. Sementera HDL dikenal sebagai Kolesterol Baik, karena berfungsi membersihkan kolesterol di dinding arteri dan membawanya kembali kehati tempat kolesterol dipecah dan dikeluakan. Susu Kedelai mampu menghalau kolesterol jahat (LDL), karena susu kedelai mengandung Lesitin; yang bersifat mengemulsi (melarutkan) kolesterol dalam darah, sehingga tidak ada lagi penyempitan dan penyumbatan. Khasiat lesitin ini telah diteliti oleh Dr. Edward dan dipublikasikan dalam Biocontrol News and Information, Discover & Science News. Selain Lesitin; Zat Gizi lain yang dapat menggempur kolesterol adalah Isoflavon yang berfungsi sebagai antioksidan dan mampu meningkatkan HDL. Penelitian olah America Heart Association menunjukkan konsumsi Susu Kedelai selama tiga bulan mampu meningkatkan HDL rata-rata 4,7 %. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">5. Mencegah Arteriosklerosis, Hipertensi, Jantung Koroner, dan Stroke. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">Selain Lesitin dan Isoflavon, susu kedelai juga mengandung Vitamin E (Tokoferol) yang juga dapat membantu mencegah terjadinya Penyakit Jantung Koroner dan Stroke. Vitamin E ini juga mampu mencegah Teroksidasinya kolesterol LDL; sehingga tidak menimbulkan Plak yang menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah arteri, dan meremajakan kembali arteri yang sudah tua, sehingga lebih elastis dan menghindari terjadinya Arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah). Penelitian pada Harvard University; menunjukkan mereka yang memperoleh Vitamin E 200 I.U/ hari; risiko mendapat gangguan kardiovaskular berat menurun sebesar 34 %. Kandungan asam Folat dan Vitamin B6 dalam susu kedelai juga dapat mencegah penyakit jantung. Untungnya lagi Susu kedelai mengandung mineral Magnesium yang mampu mengatur tekanan darah seseorang. Tidak hanya itu, hasil penilitian Jery L. Nadler dari City of Hope Medical Center – California; menyebutkan Magnesium mampu menghambat pelepasan Tromboksan – yaitu suatu zat yang membuat Trombosit (kepingan darah) menjadi lebih lengket dan mudah membentuk gumpalan, sehingga mampu mencegah naiknya tekanan darah sekaligus mencegah stroke dan gangguan jantung. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">6. Mencegah Diabetes Melitus. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">Diabetes Melitus muncul karena tubuh kekurangan Insulin; yang mengakibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein, lemak, air, dan elektrolit. Susu kedelai yang mengandung Asam Amino Glisin dan Asam Amino Arginin mampu menjaga keseimbangan Hormon Insulin. Selain itu, protein dalam susu kedelai lebih mudah diterima organ ginjal dibandingkan dengan protein hewani. Karena itu Susu Kedelai baik dikonsumsi oleh penderita Diabetes Melitus. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">7. Hambat Menopause dan Cegah Osteoporosis. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">Kendati prose alami, tak sedikit kaum wanita merasa takut dan khawatir menghadapi masa menopause. Hal ini wajar karena proses yang ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi itu kerap menimbulkan gangguan psikis dan fisik yang sangat mengganggu; baik sebelum maupun setelah memasukinya. Berhentinya siklus haid pada wanita menopause sangat dipengaruhi oleh Hormon Estrogen yang diproduksi oleh Kelenjar Ovarium. Karena itu terapi medis yang biasa diberikan adalah Hormone Replacement Therapy (HRT). Meskipun cukup ampuh mengatasi beberapa sindroma menopause; tetapi dalam jangka panjang bisa menyebabkan gangguan kesehatan; antara lain Kanker Payudara (33%), Stroke (49.1 %), Thromboemboli (125.3 %), dan Penyakit Jantug (34.4%)- (Woman Health Initiaive USA). Solusi yang bisa dilakukan adalah terus mencari dan meneliti Fito-Estrogen atau Estrogen yang berasal dari tumbuh-tumbuhan .Salah satunya yang terbukti efektif mengatasi sindroma menopause adalah Isoflavon yang terkandung dalam Susu Kedelai. Selain harganya murah; produknya juga telah dikenal masyarakat. Selain Isoflavon, zat gizi susu kedelai yang dapat menghambat menopause adalah Vitamin E; yang bermanfaat menjaga keseimbangan hormone yang memperlambat terjadinya menopause. Vitamin E alami lebih mudah diserap tubuh dibandingkan Vitamin E sintetik. Selain mampu menghambat Menopause, Isoflavon ternyata dapat mencegah Osteoporosis; dengan menstimulir proses Osteoblastik melalui aktifitas reseptor estrogen; dan meningkatkan produksi Hormon Pertumbuhan –(Insuline Like Growth Factor 1 (IGF-1). Mengkonsumsi Susu Kedelai secara teratur dapat mempertahankan tulang tengkorak dan tulang belakang. (Susan M.Potter –University of Illionis – USA) </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">8. Mencegah Migraine </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">Migraine dikenal juga dengan sakit kepala sebelah yang berulang dan bersifat idiopatik (timbul dengan sendirinya tanpa diketahui penyebabnya); serta bersifat kambuhan. Penyakit ini lebih banyak menyerang wanita disbanding pria (3 : 1). Faktor utamanya adalah adanya siklus hormonal pada wanita. Dengan sifatnya yang idiopatik migraine sangat berkaitan dengan perubahan biokimiawi. Mengkonsumsi susu kedelai secara teratur dapat mencegah dan meredakan migraine; terutama yang disebabkan oleh deffisiensi zat gizi. Hal ini disebabkan karena Susu Kedelai merupakan sumber Vitamin B-Complek (kecuali B12), Mineral, (terutama Kalium), dan Asam Amino (terutama Lisin) dengan jumlah cukup tinggi. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">9. Minuman Anti Kanker. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">Apakah anda pernah mendengar atau melihat iklan susu yang mampu mencegah kanker? Susu tersebut adalah Soymilk alias Susu Kedelai. Karena Susu Kedelai merupakan salah satu minuman kesehatan sumber mineral, selenium, Vitamin E, Isoflavon, dan Asam Amino Triptopan. Untuk mengatasi paparan radikal bebas pemicu, kanker diperlukan zat atau senyawa yang berfungsi sebagai anti-oksidan . Selain Selenium, anti-oksidan pada Susu Kedelai adalah Vitamin E dan Genistein, yang secara sinergis mampu menghalau kanker. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">10. Mencegah Penuaan Dini (Anti Aging). </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">Bagi setiap orang; memjadi tua adalah sebuah kepastian yang sebenarnya tidak perlu ditakutkan. Salah satu cara yang diyakini paling ampuh menangkal penuaan dini adalah dengan mengandalkan Anti Oksidan yang bersumber dari makanan atau minuman. Mengkonsumsi makanan atau minuman sumber anti-oksidan merupakan pilihan bijak, sekaligus pilihan tepat untuk mengatasi penuaan dini. Anti oksidan umumnya berasal dari golongan vitamin dan mineral; diantaranya vitamin B, E, C, Beta-Karoten, Chromium, Selenium, Kalsium, Tembaga, Magnesium, dan Isoflavon. Susu Kedelai layak dimasukkan kedalam daftar menu diet Anda, agar Anda tetap awet muda. Susu Kedelai mengandung berbagai zat senyawa Anti Aging (menghambat penuaan dini).</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; "></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, geneva, lucida, 'lucida grande', arial, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; ">taken from this <a href="http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3942734" style="text-decoration: none; color: rgb(233, 165, 199); ">site</a> :)</span></div></span></div>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-83900376832547421662011-03-27T04:55:00.001-07:002011-03-27T05:01:47.572-07:00Sebelum Kita Mengeluh<div style="font-family: garamond, 'new york', times, serif; font-size: 12pt; "><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 13px; line-height: 18px; "><span class="Apple-style-span" ><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 22px; ">Bismillah..</span><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 22px; "><div style="text-align: justify; ">1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan tentang seseorang yang tidakdapat berbicara sama sekali. </div><div style="text-align: justify; ">
</div><div style="text-align: justify; ">2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan. </div><div style="text-align: justify; ">
</div><div style="text-align: justify; ">3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan. </div><div style="text-align: justify; ">
</div><div style="text-align: justify; ">4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya. </div><div style="text-align: justify; ">
</div><div style="text-align: justify; ">5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istrimu, pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Allah untuk diberikan teman hidup. </div><div style="text-align: justify; ">
</div><div style="text-align: justify; ">6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat. </div><div style="text-align: justify; ">
</div><div style="text-align: justify; ">7. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul. </div><div style="text-align: justify; ">
</div><div style="text-align: justify; ">8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan. </div><div style="text-align: justify; ">
</div><div style="text-align: justify; ">9. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan. </div><div style="text-align: justify; ">
</div><div style="text-align: justify; ">10. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda. </div><div style="text-align: justify; ">
</div><div style="text-align: justify; ">11. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.</div><div style="text-align: justify; ">
</div><div style="text-align: justify; "></div><div style="text-align: justify; ">repost from <a href="http://mardiunj.blogspot.com/2010/03/sebelum-kita-mengeluh.html" style="text-decoration: none; ">this blog</a></div></span></div></span></span></div><div style="position: fixed; color: rgb(0, 0, 0); "></div> </div>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-38861185198860032011-03-27T04:50:00.001-07:002011-03-27T04:52:07.396-07:00Cinta Sejati<div style="font-family: garamond, 'new york', times, serif; font-size: 12pt; "><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, arial, 'trebuchet ms', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; " ><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Makna 'Cinta Sejati' terus dicari dan digali. Manusia dari zaman ke zaman seakan tidak pernah bosan membicarakannya. Sebenarnya? apa itu 'Cinta Sejati' dan bagaimana pandangan Islam terhadapnya?</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><span id="more-553" style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "></span></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Masyarakat di belahan bumi manapun saat ini sedang diusik oleh mitos '<a title="Cinta Sejati" href="http://pengusahamuslim.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/794-benarkah-cintamu-cinta-sejati.html" style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; text-decoration: none; ">Cinta Sejati</a>', dan dibuai oleh impian 'Cinta Suci'. Karenanya, <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">rame-rame</em>, mereka mempersiapkan diri untuk merayakan hari cinta "Valentine's Day".</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Pada kesempatan ini, saya tidak ingin mengajak saudara menelusuri sejarah dan kronologi adanya peringatan ini. Dan tidak juga ingin membicarakan hukum mengikuti perayaan hari ini. Karena saya yakin, anda telah banyak mendengar dan membaca tentang itu semua. Hanya saja, saya ingin mengajak saudara untuk sedikit menyelami: apa itu cinta? Adakah cinta sejati dan cinta suci? Dan cinta model apa yang selama ini menghiasi hati anda?</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan. Menurutnya: Sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><span>Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, dan terpaan badai tanggung jawab dan dinamika kehidupan efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang. (sumber: <a target="_blank" href="http://www.detik.com/">www.detik.com</a> Rabu, 09/12/2009 17:45 WIB).</span></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Wah, gimana tuh nasib cinta yang selama ini anda dambakan dari pasangan anda? Dan bagaimana nasib cinta anda kepada pasangan anda? Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari.</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Anda ingin sengsara karena tidak lagi merasakan indahnya cinta pasangan anda dan tidak lagi menikmati lembutnya buaian cinta kepadanya? Ataukah anda ingin tetap merasakan betapa indahnya cinta pasangan anda dan juga betapa bahagianya mencintai pasangan anda?</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Saudaraku, bila anda mencintai pasangan anda karena kecantikan atau ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang tercantik dan tertampan, telah luntur.</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Bila dahulu rasa cinta anda kepadanya tumbuh karena ia adalah orang yang kaya, maka saya yakin saat ini, kekayaannya tidak lagi spektakuler di mata anda.</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Bila rasa cinta anda bersemi karena ia adalah orang yang berkedudukan tinggi dan terpandang di masyarakat, maka saat ini kedudukan itu tidak lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan anda.</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Saudaraku! bila anda terlanjur terbelenggu cinta kepada seseorang, padahal ia bukan suami atau istri anda, ada baiknya bila anda menguji kadar cinta anda. Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta anda kepadanya. Coba anda duduk sejenak, membayangkan kekasih anda dalam keadaan ompong peyot, pakaiannya compang-camping sedang duduk di rumah gubuk yang reot. Akankah rasa cinta anda masih menggemuruh sedahsyat yang anda rasakan saat ini?</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Para ulama' sejarah mengisahkan, pada suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">radhiallahu 'anhu</em> bepergian ke Syam untuk berniaga. Di tengah jalan, ia melihat seorang wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al Judi. Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam hati Abdurrahman bin Abi Bakar<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">radhiallahu 'anhu</em>. Maka sejak hari itu, Abdurrahman <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">radhiallahu 'anhu</em> mabok kepayang karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi. Sehingga Abdurrahman <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">radhiallahu 'anhu</em> sering kali merangkaikan bair-bait syair, untuk mengungkapkan jeritan hatinya. Berikut di antara bait-bait syair yang pernah ia rangkai:</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri Samawah</em> <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Duhai, apa urusan Laila bintu Al Judi dengan diriku?</em> <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita </em> <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Paras wajahnya slalu membayangi mataku dan menghuni batinku.</em> <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Duhai, kapankah aku dapat berjumpa dengannya,</em> <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu.</em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Karena begitu sering ia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">radhiallahu 'anhu</em> merasa iba kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan perang untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya: bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">radhiallahu 'anhu</em>. Dan <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">subhanallah</em>, taqdir Allah setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam, didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang. Maka impian Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">radhiallahu 'anhu</em>, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">radhiallahu 'anhu</em>.</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Anda bisa bayangkan, betapa girangnya Abdurrahman, pucuk cinta ulam tiba, impiannya benar-benar kesampaian. Begitu cintanya Abdurrahman <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">radhiallahu 'anhu</em> kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain. Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada 'Aisyah istri Rasulullah <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">shallallahu 'alaihi wa sallam</em> yang merupakan saudari kandungnya.</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?"</em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya "memble" (jatuh, sehingga giginya selalu nampak). Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan bahkan sirna. Bila dahulu ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain, maka sekarang iapun bersikap ekstrim. Abdurrahman tidak lagi sudi memandang Laila dan selalu bersikap kasar kepadanya. Tak kuasa menerima perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada 'Aisyah <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">radhiallahu 'anha. </em>Mendapat pengaduan Laila ini, maka 'Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata:</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى وأفرطت، وأبغضتها فأفرطت، فإما أن تنصفها، وإما أن تجهزها إلى أهلها، فجهزها إلى أهلها.<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "></em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. </em>Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya. (<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Tarikh Damaskus</em> oleh Ibnu 'Asakir 35/34 & <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Tahzibul Kamal</em> oleh Al Mizzi 16/559)</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Bagaimana saudaraku! Anda ingin merasakan betapa pahitnya nasib yang dialami oleh Laila bintu Al Judi? Ataukah anda mengimpikan nasib serupa dengan yang dialami oleh Abdurrahman bin Abi Bakar <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">radhiallahu 'anhu</em>?<sup style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">(</sup><sup style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">1</sup><sup style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">)</sup></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Tidak heran bila nenek moyang anda telah mewanti-wanti anda agar senantiasa waspada dari kenyataan ini. Mereka mengungkapkan fakta ini dalam ungkapan yang cukup unik:<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri.</em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi?</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">shallallahu 'alaihi wa sallam</em> berikut ini:</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "></em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya)."</em> (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "></em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).</em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anda hanyut dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan:<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Cinta itu buta.</em> Dalam pepatah arab dinyatakan:</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "></em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.</em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah, anda mulai menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian:</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة 102<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "></em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya."</em> (Qs. Al Baqarah: 102)</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu.</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya?</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Simaklah jawabannya dari Rasulullah <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">shallallahu 'alaihi wa sallam</em>:</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "></em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung." </em>(Muttafaqun 'alaih)</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dan pada hadits lain beliau bersabda:</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ. رواه الترمذي وغيره.<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "></em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi."</em> (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput.</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف 67<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "></em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa." </em>(Qs. Az Zukhruf: 67)</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan <a title="Konsultasi Syariah" href="http://www.konsultasisyariah.com/" target="_blank" style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; text-decoration: none; ">cinta</a> yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Rasulullah <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">shallallahu 'alaihi wa sallam</em> bersabda:</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "></em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api." </em>(Muttafaqun 'alaih)</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Saudaraku! hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan.</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Yahya bin Mu'az berkata: <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu."</em><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </strong>Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi saudaraku.</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Saudaraku! setelah anda membaca tulisan sederhana ini, perkenankan saya bertanya: Benarkah cinta anda suci? Benarkah cinta anda adalah cinta sejati? Buktikan saudaraku…<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "></em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Wallahu a'alam bisshowab</em>, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan.</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">***</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A. Dipublikasi ulang dari <a title="Portal Pengusaha Muslim" href="http://pengusahamuslim.com/" target="_blank" style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; text-decoration: none; ">www.pengusahamuslim.com</a></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Footnote:</strong></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">1) Saudaraku, setelah membaca kisah cinta sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar ini, saya harap anda tidak berkomentar atau berkata-kata buruk tentang sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar. Karena dia adalah salah seorang sahabat nabi, sehingga memiliki kehormatan yang harus anda jaga. Adapun kesalahan dan kekhilafan yang terjadi, maka itu adalah hal yang biasa, karena dia juga manusia biasa, bisa salah dan bisa khilaf. Amal kebajikan para sahabat Nabi <em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">shallallahu 'alaihi wa sallam</em> begitu banyak sehingga akan menutupi kekhilafannya. Jangan sampai anda merasa bahwa diri anda lebih baik dari seseorang apalagi sampai menyebabkan anda mencemoohnya karena kekhilafan yang ia lakukan. Disebutkan pada salah satu atsar (ucapan seorang ulama' terdahulu):</p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ مَنْ عَابَهُ بِهِ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ<em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "></em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Barang siapa mencela saudaranya karena suatu dosa yang ia lakukan, tidaklah ia mati hingga terjerumus ke dalam dosa yang sama."</em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">
</em></p><p style="margin-top: 20px; margin-right: 0px; margin-bottom: 20px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">taken from this <a href="http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/cinta-sejati-dalam-islam.html/comment-page-3#comment-13000">site</a> :)</em></p></span></div><div style="position: fixed; "></div> </div>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-87213252911968340842011-02-05T22:47:00.001-08:002011-02-05T22:47:33.836-08:00Hargailah Istrimu dan Para Akhwat ya Ikhwan...<div style="color:#000; background-color:#fff, font-family:garamond, new york, times, serif;font-size:12pt"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 20px; color: rgb(51, 51, 51); font-size: 14px; "><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Entah kenapa,, yang banyak ana temui pada saat ini, yaitu persoalan hubungan antara ikhwan dan akhwat di Facebook..<strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">saking prihatinnya..ana memberanikan diri untuk menulis ini supaya menjadi pelajaran buat ana khususnya..</strong><br>Internet ini terkadang bahaya juga kalo kita tidak benar-benar bisa menempatkan diri.Kita di FB (facebook) ini dapat berhubungan dengan saudara saudara kita sejenis maupun lawan jenis.</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Jujur..ana banyak mendapatkan teman-teman ikhwan yg Alhamdulillah mereka ramah-ramah..ana senang dapat menyambung tali silaturrahmi dengan mereka..</strong></div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><br></strong></div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Yang jadi persoalan disini yaitu berhubungannya antara ikhwan dan akhwat ..<br>kalo kita mau jujur.. nyoba tanyakan pada diri kita dan kita lihat di sekitar kita..bagaimana hubungan atau interaksi para ikhwan dan akhwat sekarang..???<br>insyAllah kita tau jawabannya..<br><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Lebih baik dan patut bagi kita itu untuk berhati hati dalam berhubungan dengan lewan jenis, jika ada keperluan dalam perbincangan tersebut tidaklah mengapa..atau kah dalam perbincangan tersebut ada manfaat yg dapat di ambil..maka ini lebih baik,, dari pada berbincang masalah masalah yg tidak penting yang malah akan menimbulkan banyak kerugian atau bahkan penyakit hati..</strong><br>Udah perbincangannya tidak penting..dan setiap hari pula…wah ini parah ..<br>Bukannya meniadakan hubungan sama sekali..tapi ahsan..jika ada keperluan yg di bolehkan saja,,karena para shahabiyah dulu juga berinteraksi,bukan tidak berinteraksi sama sekali,,wallahua'lam..</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Berbicara berinteraksi .. kelihatannya sekarang marak yg namanya ta'aruf lewat internet..</strong><br>Entah ini cuman sebagai dalih untuk dapat bisa berinteraksi dengan akhwat atau kah bener-bener ta'aruf..ana kurang tau..<br>Tapi…kebanyakan cara ta'aruf yg telah ana baca dan pelajari kok beda dengan cara anak muda sekarang ya..<br>Kalo yg sekarang yg banyak ana temui yaitu ta'aruf dengan interaksi langsung dengan jalan chating lewat internet dan tidak jarang ngomongin masalah-masalah yg tidak penting dan setiap hari pula..<br>Wah…ana gak tau dalam hal ini .. apakah yg begini ini di perbolehkan ..??<br><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Ikhwaaan…?? akhwaaat….??? Di perbolehkan kaaah..??</strong></div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><br></strong></div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Lebih baik jika memang ingin menikah lewat perantara saja..insyAllah itu lebih aman…Dan berinteraksi langsung seperlunya saja..</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Sebenarnya ana itu gak enak hati (malu).. dan kasihan sama akhwat-akhwat.. karena mereka kebanyakan yg jadi korban..</strong><br>Hendaklah berhati-hati..jagalah diri kalian dari berbagai penyakit..ana tidak bilang kalo ikhwan tidak dapat terkena fitnah lho ya..!!!..tapi kebanyakn itu ..akhwat yg mudah timbul penyakit di hatinya..</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Awalnya datang seorang ikhwan menyapa.. dan si akhwat meresponnya..<br>Apalagi jika keadaan si akhwat ini mendorong untuk segera menikah,. Maka si akhwat membuka jalan dengan merespon …dg berpikiran mungkin aja….?!?!?<br>Lama interaksi terjadi…sampai-sampai di dalam hati si akhwat timbul suatu rasa yg apabila rasa itu muncul setelah terjalin hubungan tali pernikahan,,Subhanallah.. alangkah bahagianya..<br>Tapi jika rasa ini timbul sebelum adanya tali pernikahan.. maka rasa ini dapat menjadi virus yang mematikan..</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Si ikhwan pun mengutarakan keinginanya untuk menikahi si akhwat..dan ketika si akhwat menyuruhnya untuk melamar ke orang tuanya..<br>Ternyata Gimana jawaban si ikhwan ini..??</strong><br><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Ana belum bisa nikah sekarang,,ana belum lulus,,kalo belum bekerja orang tua gak ngebolehin..!!?? GUBRAAK..!</strong></div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><br></strong></div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Astaghfirullah ..<br>Ya ikhwan…apakah kalian tau apa yg akan terjadi 2 atau 3 tahun kedepan..</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Atau bahkan apa atum tau besok akan terjadi apa pada kita…??!!!</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Allah itu amat sangat mudah membolak balikkan hati hambanya,,,</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">kalo entar antum nemuin akhwat dan antum ada hati ke dia gimana..??</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Kalo misalkan kita di takdirkan meninggal lebih cepat ..</strong></div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">sementara di hati si akhwat virusnya amatlah sangat ganas.</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">.Atau bahkan ada laki-laki yg datang untuk melamar ,,</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">ia tolak cuman karena di hatinya ada satu ikhwan itu..</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Maka apa dengan hal itu banyak faedahnya..?????!!!</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Sungguh tidak saudara-saudaraku..kerugian yg besar yg kita dapatkan malah…</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Perhatikanlah saudara-saudaraku..khususnya para ikhwan dan ana sendiri tentunya..</strong></div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Jangan lah bemain-main dalam masalah ini jikalau tidak benar-benar telah siap…karena ini bahaya..</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Dan para ikhwan-ikhwan yg udah menikah..</strong></div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">hargailah istri(istri) kalian.. jangan mencoba untuk nakal di belakang mereka..</strong></div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Sampai-sampai chating dg akhwat lain secara sembunyi-sembunyi agar tidak di ketahui istri,,,.Astaghfirullah..<br>Seharusnya kita itu banyak bersyukur dengan menghargai istri dan membahagiakannya juga tidak mengecewakannya..<br>Seharusnya kita bersyukur..telah di beri istri yang kenal sunnah yang taat agamanya…<br>Coba bayangkan jika dapet istri yg tidak kenal sunnah dan bahkan durhaka kepada antum..??</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Pikirkan ya ikhwaaan..</strong></div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><br></strong></div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Ana pernah bertanya pada ikhwan…<br><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">kenapa antum chat sama akhwat itu..?? ada keperluan kah..??</em></strong><br><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">tidak..!!</strong></em><br>kemudian apa selanjutnya jawabnya..<br><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">akhwat nya cantik-cantik ya…!!</strong></em></div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Astaghfirullah…<br>Sebenarnya denger itu hati ana mangkel…</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Ikhwan yang udah lama ngaji…<br>Mengeluarkan jawaban seperti itu…<br>apa begitu seharusnya seorang ikhwan yg sudah kenal sunnah…??</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Sembunyi-sembunyi chating dg akhwat lain di belakang istrinya..<br>Na'udzubillah..</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Dia berkata …<strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">ana pengen istri kedua..!!?</em></strong><br>Memang… meskipun keridhaan istri Tidak Menjadi Syarat Di Dalam Pernikahan Kedua..<br>Apakah tidak lebih baik jika kita rembugan dulu dg istri,,<br>Dan jika istri menyutujui..apakah tidak lebih tenang dan bahagia..??</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Akan saya haturkan tentang masalah poligami setelah pesan ini insyAllah…</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Mudah-mudahan Allah selalu menuntun kita dan menancapkan iman kepada hati kita..Aamiin..</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Dan patut di perhatikan kepada para akhwat…<br>Anti lihat kan… gara-gara apa ikhwan itu begitu..<br>Gara-gara..atau karena melihat foto akhwat..<br>Lihat catatan ana tentang foto..!!!!baca ya…</strong></div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><br></strong><br>Berusahalah untuk menjaga diri kalian…<br>Allah memuliakan kalian dg mensyariatkan para akhwat untuk mengenakan hijab..supaya tidak menjadi fitnah..<br>Bukan malah berpose dg memasang foto di profil utama,,,</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua..<br>Afwan kalo ada perkataan yg tidak berkenan..<br>Ana ini lemah…mari kita belajar bersama dalam mempelajari agama ini..<br>Semoga Allah selalu mencurahkan ilmunya kepada kita..Aamiin..<br>Wallahu a'lam…</strong></div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Oleh : Abu Farros Ibn Shalihuddin</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Sumber :<a href="http://anabelajarnulis.blogspot.com/" style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; text-decoration: none; color: rgb(143, 167, 96); background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "> http://anabelajarnulis.blogspot.com</a></div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">"Ya Tuhanku janganlah Engkau mengadzabku Sesunguhnya aku mengakui dosaku selama ini Berapa kali aku berbuat kesalahan di dunia Namun Engkau tetap memberiku karunia dan kenikmatan Jika aku ingat penyesalanku atas segala kesalahan Kugigit jariku dan kugeretakkan gigiku Tiada alasan bagiku kecuali tinggal harapan dan prasangka baikku Ampunilah hamba-Mu ini.. Manusia mengira aku orang baik-baik Padahal aku benar-benar manusia terburuk bila tidak Engkau ampuni"</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">–Belum sempat dia melanjutkan tulisan seputar Poligami,takdir menentukan lain,Allah lebih sayang padanya..</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">–Sepenggal Kenangan denganmu de,selalu ingin belajar 'ilmu syar'i…insyaAllah dakwahmu tak pernah usai…</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">(di penghujung Januari 20011,kami melepasmu…Qaddarullah wa masya'a fa'ala. Innalillahi wa inna ilaihi raaji'un. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu…)</div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline-width: 0px; outline-style: initial; outline-color: initial; font-size: 14px; vertical-align: baseline; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; ">Repost oleh : -Satu Cahaya Hidupku- dengan sedikit penambahan (sudah mendapatkan ijin )<br><br>sumber: <span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 0); font-family: garamond, 'new york', times, serif; line-height: 19px; font-size: 16px; "><a href="http://www.satucahayahidupku.net/2011/01/hargailah-istrimu-dan-para-akhwat-ya-ikhwan%E2%80%A6/">http://www.satucahayahidupku.net/2011/01/hargailah-istrimu-dan-para-akhwat-ya-ikhwan%E2%80%A6/</a><br><br></span></div></span></div><br>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-68927889436843795302011-01-20T17:44:00.001-08:002011-01-20T17:44:05.956-08:00HADITS-HADITS YANG MENERANGKAN KEUTAMAAN SURAT AL IKHLASH<div style="color:#000; background-color:#fff, font-family:garamond, new york, times, serif;font-size:12pt"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia; line-height: 15px; font-size: 13px; "><font class="Apple-style-span" color="#FFFFFF">Oleh<br style="line-height: 1.22em; ">Abu Abdillah Arief B. bin Usman Rozali<br style="line-height: 1.22em; "><a rel="nofollow" target="_blank" href="http://almanhaj.or.id/content/2613/slash/0" style="text-decoration: underline; outline-style: none; outline-width: initial; outline-color: initial; line-height: 1.22em; font-family: Verdana; ">http://almanhaj.or.id/content/2613/slash/0</a><br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ {1} اللَّهُ الصَّمَدُ {2} لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ {3} وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ {4}<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">Katakanlah : Dialah Allah, Yang Maha Esa. (1)<br style="line-height: 1.22em; ">Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu. (2)<br style="line-height: 1.22em; ">Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, (3)<br style="line-height: 1.22em; ">dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia (4).<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">Sebagaimana sudah dijelaskan pada tafsir terdahulu <br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">KEUTAMAAN SURAT AL IKHLASH SECARA UMUM<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">1. Hadits A'isyah Radhiyallahu 'anha, beliau berkata:<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">أَنَّ النَّبِيَّ بَعَثَ رَجُلاً عَلَى سَرِيَّةٍ، وَكَانَ يَقْرَأُ لأَصْحَابِهِ فِي صَلاَتِهِ، فَيَخْتِمُ بِـ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، فَلَمَّا رَجَعُوا، ذَكَرُوا ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ ، فَقَالَ: ((سَلُوْهُ، لأَيِّ شَيْءٍ يَصْنَعُ ذَلِكَ؟))، فَسَأَلُوْهُ، فَقَالَ: لأَنَّهَا صِفَةُ الرَّحْمَنِ، وَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَقْرَأَ بِهَا، فَقَالَ النَّبِيُّ : ((أَخْبِرُوْهُ أَنَّ اللهَ يُحِبُّهُ)).<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">"Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus seseorang kepada sekelompok pasukan, dan ketika orang itu mengimami yang lainnya di dalam shalatnya, ia membaca, dan mengakhiri (bacaannya) dengan قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ, maka tatkala mereka kembali pulang, mereka menceritakan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau pun bersabda: "Tanyalah ia, mengapa ia berbuat demikian?" Lalu mereka bertanya kepadanya. Ia pun menjawab: "Karena surat ini (mengandung) sifat ar Rahman, dan aku mencintai untuk membaca surat ini," lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Beritahu dia, sesungguhnya Allah pun mencintainya".[1] <br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">2. Hadits Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu, beliau berkata :<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">كَانَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ يَؤُمُّهُمْ فِي مَسْجِدِ قُبَاءٍ، وَكَانَ كُلَّمَا اِفْتَتَحَ سُوْرَةً يَقْرَأُ بِهَا لَهُمْ فِي الصَّلاَةِ مِمَّا يَقْرَأُ بِهِ، اِفْتَتَحَ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، حَتَّى يَفْرَغَ مِنْهَا. ثُمَّ يَقْرَأُ سُوْرَةً أُخْرَى مَعَهَا، وَكَانَ يَصْنَعُ ذَلِكَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ. فَكَلَّمَهُ أَصْحَابُهُ، فَقَالُوا: إِنَّكَ تَفْتَتِحُ بِهَذِهِ السُّوْرَةِ، ثُمَّ لاَ تَرَى أَنَّهَا تُجْزِئُكَ حَتَّى تَقْرَأَ بِأُخْرَى، فَإِمَّا تَقْرَأُ بِهَا، وَإِمَّا أَنْ تَدَعَهَا وَتَقْرَأَ بِأُخْرَى. فَقَالَ: مَا أَنَا بِتَارِكِهَا، إِنْ أَحْبَبْتُمْ أَنْ أَؤُمَّكُمْ بِذَلِكَ فَعَلْتُ، وَإِنْ كَرِهْتُمْ تَرَكْتُكُمْ. وَكَانُوا يَرَوْنَ أَنَّهُ مِنْ أَفْضَلِهِمْ، وَكَرِهُوا أَنْ يَؤُمَّهُمْ غَيْرُهُ. فَلَمَّا أَتَاهُمْ النَّبِيُّ n أَخْبَرُوْهُ الخَبَرَ، فَقَالَ: ((يَا فُلاَنُ، مَا يَمْنَعُكَ أَنْ تَفْعَلَ مَا يَأْمُرُكَ بِهِ أَصْحَابُكَ؟ وَمَا يَحْمِلُكَ عَلَى لُزُوْمِ هَذِهِ السُّوْرَةِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ؟)) فَقَالَ: إِنِّي أُحِبُّهَا، فَقَالَ: ((حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الْجَـنَّةَ)).<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">"Seseorang (sahabat) dari al Anshar mengimami (shalat) mereka (para shahabat lainnya) di Masjid Quba. Setiap ia membuka bacaan (di dalam shalatnya), ia membaca sebuah surat dari surat-surat (lainnya) yang ia (selalu) membacanya. Ia membuka bacaan surat di dalam shalatnya dengan قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ, sampai ia selesai membacanya, kemudian ia lanjutkan dengan membaca surat lainnya bersamanya. Ia pun melakukan hal demikan itu di setiap raka'at (shalat)nya. (Akhirnya) para sahabat lainnya berbicara kepadanya, mereka berkata: "Sesungguhnya engkau membuka bacaanmu dengan surat ini, kemudian engkau tidak menganggap hal itu telah cukup bagimu sampai (engkau pun) membaca surat lainnya. Maka, (jika engkau ingin membacanya) bacalah surat itu (saja), atau engkau tidak membacanya dan engkau (hanya boleh) membaca surat lainnya". Ia berkata: "Aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian suka untuk aku imami kalian dengannya, maka aku lakukan. Namun, jika kalian tidak suka, aku tinggalkan kalian," dan mereka telah menganggapnya orang yang paling utama di antara mereka, sehingga mereka pun tidak suka jika yang mengimami (shalat) mereka adalah orang selainnya. Sehingga tatkala Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi mereka, maka mereka pun menceritakan kabar (tentang itu), lalu ia (Nabi) bersabda: "Wahai fulan, apa yang menghalangimu untuk melakukan sesuatu yang telah diperintahkan para sahabatmu? Dan apa pula yang membuatmu selalu membaca surat ini di setiap raka'at (shalat)?" Dia menjawab,"Sesungguhnya aku mencintai surat ini," lalu Rasulullah n bersabda: "Cintamu kepadanya memasukkanmu ke dalam surga".[2] <br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">HADITS YANG MENJELASKAN SURAT AL IKHLASH SEBANDING DENGAN SEPERTIGA AL QUR`AN<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">1. Hadits Abu Sa'id al Khudri Radhiyallahu 'anhu, ia berkata:<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">أَنَّ رَجُلاً سَمِعَ رَجُلاً يَقْرَأُ: قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ يُرَدِّدُهَا، فَلَمَّا أَصْبَحَ جَاءَ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ ، فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ، وَكَأَنَّ الرَّجُلَ يَتَقَالُّهَا، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ : ((وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ، إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ القُرْآنِ.<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">"Sesungguhnya seseorang mendengar orang lain membaca قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ dengan mengulang-ulangnya, maka tatkala pagi harinya, ia mendatangi Rasulullah n dan menceritakan hal itu kepadanya, dan seolah-olah orang itu menganggap remeh surat itu, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sesungguhnya surat itu sebanding dengan sepertiga al Qur`an".[3] <br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">2. Hadits Abu Sa'id al Khudri Radhiyallahu 'anhu pula, ia berkata:<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">قَالَ النَّبِيُّ لأَصْحَابِهِ: ((أَيُـعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَقْرَأَ ثُلُثَ القُرْآنِ فِي لَيْلَةٍ))، فَـشَقَّ ذَلِكَ عَلَيْهِمْ، وَقَالُوا: أَيُّـنَا يُطِيْقُ ذَلِكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ فَقَالَ: ((اللهُ الوَاحِدُ الصَّمَدُ، ثُلُثُ القُرْآنِ)).<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">"Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada para sahabatnya: "Apakah seseorang dari kalian tidak mampu membaca sepertiga al Qur`an dalam satu malam (saja)?" Hal itu membuat mereka keberatan, (sehingga) mereka pun berkata: "Siapa di antara kami yang mampu melalukan hal itu, wahai Rasulullah?" Lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allahul Wahidush Shamad (surat al Ikhlash, Red), (adalah) sepertiga al Qur`an".[4] <br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">3. Hadits Abu ad Darda` Radhiyallahu 'anhu, ia berkata:<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: ((أَيَـعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَقْرَأَ فِي لَيْلَةٍ ثُلُثَ القُرْآنِ؟))، قَالُوْا: وَكَيْفَ يَقْرَأُ ثُلُثَ القُرْآنِ؟ قَالَ: ((قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ تَعْدِلُ ثُلُثَ القُرْآنِ)).<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">"Dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, ia bersabda: "Apakah seseorang dari kalian tidak mampu membaca dalam satu malam (saja) sepertiga al Qur`an?" Mereka pun berkata: "Dan siapa (di antara kami) yang mampu membaca sepertiga al Qur`an (dalam satu malam, Red)?" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ sebanding dengan sepertiga al Qur`an."[5] <br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">4. Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata:<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : ((اِحْشِدُوْا فَإِنِّي سَأَقْرَأُ عَلَيْكُمْ ثُلُثَ القُرْآنِ))، فَحَشَدَ مَنْ حَشَدَ، ثُمَّ خَرَجَ نَبِيُّ اللهِ فَقَرَأَ: قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، ثُمَّ دَخَلَ، فَقَالَ بَعْضُنَا لِبَعْضٍ: إِنِّي أَرَى هَذَا خَبَرٌ جَاءَهُ مِنَ السَّمَاءِ، فَذَاكَ الَّذِي أَدْخَلَهُ، ثُمَّ خَرَجَ نَبِيُّ اللهِ فَقَالَ: ((إِنِّي قُلْتُ لَكُمْ سَأَقْرَأُ عَلَيْكُمْ ثُلُثَ القُرْآنِ، أَلاَ إِنَّهَا تَعْدِلُ ثُلُثَ القُرْآنِ)).<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berkumpullah kalian, karena sesungguhnya aku akan membacakan kepada kalian sepertiga al Qur`an," maka berkumpullah orang yang berkumpul, kemudian Nabiyullah Shallallahu 'alaihi wa asllam keluar dan membaca قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ (surat al Ikhlash, Red), kemudian beliau masuk (kembali). Maka sebagian dari kami berkata kepada sebagian yang lain: "Sesungguhnya aku menganggap hal ini kabar (yang datang) dari langit, maka itulah pula yang membuat beliau masuk (kembali)," lalu Nabiyullah Shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dan bersabda: "Sesungguhnya aku telah berkata kepada kalian akan membacakan sepertiga al Qur`an. Ketahuilah, sesungguhnya surat itu sebanding dengan sepertiga al Qur`an".[6] <br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">Dan masih banyak lagi hadits-hadits lainnya yang semakna dengan hadits-hadits yang telah disebutkan di atas, seperti hadits Abu Ayyub al Anshari Radhiyallahu 'anhu[7], Abu Mas'ud al Anshari Radhiyallahu 'anhu [8], dan lain-lain.[9] <br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">MEMBACA SURAT AL IKHLASH DAPAT MENJADI PENYEBAB MASUK SURGA<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">1. Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata:<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">أَقْبَلْتُ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ ، فَسَمِعَ رَجُلاً يَقْرَأُ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اللهُ الصَّمَدُ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ : ((وَجَبَتْ))، قُلْتُ: وَمَا وَجَبَتْ؟ قَالَ: ((الجَـنَّةُ)).<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">"Aku datang bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau mendengar seseorang membaca:<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اللهُ الصَّمَدُ<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Telah wajib," aku bertanya: "Apa yang wajib?" Beliau bersabda, "(Telah wajib baginya) surga."[10] <br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">SURAT AL IKHLASH -DENGAN IZIN ALLAH MELINDUNGI ORANG YANG MEMBACANYA, JIKA DIBACA BERSAMA SURAT AL FALAQ DAN AN NAAS<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">1. Hadits Uqbah bin 'Amir al Juhani Radhiyallahu 'anhu, beliau berkata:<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">بَيْنَا أَنَا أَقُوْدُ بِرَسُوْلِ اللهِ رَاحِلَتَهُ فِي غَزْوَةٍ، إِذْ قَالَ: ((يَا عُقْبَةُ، قُلْ!))، فَاسْتَمَعْتُ، ثُمَّ قَالَ: ((يَا عُقْبَةُ، قُلْ!))، فَاسْتَمَعْتُ، فَقَالَهَا الثَّالِثَةَ، فَقُلْتُ: مَا أَقُوْلُ؟ فَقَالَ: قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ فَقَرَأَ السُّوْرَةَ حَتَّى خَتَمَهَا، ثُمَّ قَرَأَ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الفَلَقِ، وَقَرَأْتُ مَعَهُ حَتَّى خَتَمَهَا، ثُمَّ قَرَأَ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ، فَقَرَأْتُ مَعَهُ حَتَّى خَتَمَهَا، ثُمَّ قَالَ: ((مَا تَعَوَّذَ بِمِثْلِهِنَّ أَحَدٌ)).<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">"Tatkala aku menuntun kendaraan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah peperangan, tiba-tiba beliau berkata: "Wahai Uqbah, katakana," aku pun mendengarkan, kemudian beliau berkata (lagi): "Wahai Uqbah, katakana," aku pun mendengarkan. Dan beliau mengatakannya sampai tiga kali, lalu aku bertanya: "Apa yang aku katakan?" Beliau pun bersabda: "Katakan قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ", lalu beliau membacanya sampai selesai. Kemudian beliau membaca قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّالفَلَقِ, aku pun membacanya bersamanya hingga selesai. Kemudian beliau membaca قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ, aku pun membacanya bersamanya hingga selesai. Kemudian beliau bersabda: "Tidak ada seorang pun yang berlindung (dari segala keburukan) seperti orang orang yang berlindung dengannya (tiga surat) tersebut".[11] <br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">KEUTAMAAN SURAT AL IKHLASH, JIKA DIBACA BERSAMA SURAT AL FALAQ DAN AN NAAS KETIKA SESEORANG HENDAK TIDUR<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">1. Hadits A'isyah Radhiyallahu 'anha, beliau berkata:<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ، ثُمَّ نَفَثَ فِيْهِمَا، فَقَرَأَ فِيْهِمَا قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، وَ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الفَلَقِ، وَ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الـنَّاسِ، ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ، يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ، يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ.<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">Sesungguhnya apabila Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ingin merebahkan tubuhnya (tidur) di tempat tidurnya setiap malam, beliau mengumpulkan ke dua telapak tangannya, kemudian beliau sedikit meludah padanya sambil membaca surat "Qul Huwallahu Ahad" dan "Qul A'udzu bi Rabbin Naas" dan "Qul A'udzu bi Rabbil Falaq," kemudian (setelah itu) beliau mengusapkan ke dua telapak tangannya ke seluruh tubuhnya yang dapat beliau jangkau. Beliau memulainya dari kepalanya, wajahnya, dan bagian depan tubuhnya. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali.[12]<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">ORANG YANG BERDOA DENGAN MAKNA SURAT AL IKHLASH INI, IA AKAN DIAMPUNI DOSA-DOSANYA DENGAN IZIN ALLAH<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">1. Hadits Mihjan bin al Adru' Radhiyallahu 'anhu, beliau berkata:<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ دَخَلَ المَسْجِدَ، إِذَا رَجُلٌ قَدْ قَضَى صَلاَتَهُ وَهُوَ يَتَشَهَّدُ، فَقَالَ: اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ يَا اَللهُ بِأَنَّكَ الوَاحِدُ الأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُواً أَحَدٌ، أَنْ تَغْفِرَ لِي ذُنُوْبِي، إِنَّكَ أَنْتَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ : ((قَدْ غُفِرَ لَهُ))، ثَلاَثاً.<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke dalam masjid, tiba-tiba (ada) seseorang yang telah selesai dari shalatnya, dan ia sedang bertasyahhud, lalu ia berkata: "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta (kepadaMu) bahwa sesungguhnya Engkau (adalah) Yang Maha Esa, Yang bergantung (kepadaMu) segala sesuatu, Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara denganNya, ampunilah dosa-dosaku, (karena) sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh ia telah diampuni (dosa-dosanya)," beliau mengatakannya sebanyak tiga kali.[13] <br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">2. Hadits Buraidah bin al Hushaib al Aslami Radhiyallahu 'anhu, beliau berkata:<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ سَمِعَ رَجُلاً يَقُوْلُ: اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُواً أَحَدٌ، فَقَالَ: ((لَقَدْ سَأَلْتَ اللهَ بِالاِسْمِ الَّذِي إِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى، وَإِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ)).<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">"Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar seseorang berkata: "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadaMu, bahwa diriku bersaksi sesungguhnya Engkau (adalah) Allah yang tidak ada ilah yang haq disembah kecuali Engkau Yang Maha Esa, Yang bergantung (kepadaMu) segala sesuatu, Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara denganNya," kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh dirimu telah meminta kepada Allah dengan namaNya, yang jika Ia dimintai dengannya (pasti akan) memberi, dan jika Ia diseru dengannya, (pasti akan) mengabulkannya".[14]<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">Demikian sebagian hadits-hadits shahih yang menerangkan keutamaan-keutamaan surat al Ikhlash yang mulia ini. Dan masih banyak hadits-hadits lainnya yang menerangkan keutamaan-keutamaan surat ini, namun kebanyakan dha'if (lemah), atau bahkan maudhu' (palsu). Sehingga, cukuplah bagi kita hadits-hadits yang shahih saja tanpa hadits-hadits yang dha'if, terlebih lagi yang maudhu'.<br style="line-height: 1.22em; ">Billahit taufiq.<br style="line-height: 1.22em; "><br style="line-height: 1.22em; ">[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06/Tahun X/1427H/2006M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]<br style="line-height: 1.22em; ">________<br style="line-height: 1.22em; ">Footnote <br style="line-height: 1.22em; ">[1]. HR al Bukhari, 6/2686 no. 6940; Muslim, 1/557 no. 813; dan lain-lain.<br style="line-height: 1.22em; ">[2]. HR al Bukhari, 1/268 no. 741; at Tirmidzi, 5/169 no. 2901; Ahmad, 3/141 no. 12455; dan lain-lain.<br style="line-height: 1.22em; ">[3]. HR al Bukhari, 4/1915 no. 4726, 6/2449 no. 6267, 6/2685 no. 6939; Abu Dawud, 2/72 no. 1461; an Nasaa-i, 2/171 no. 995; dan lain-lain.<br style="line-height: 1.22em; ">[4]. HR al Bukhari, 4/1916 no. 4727.<br style="line-height: 1.22em; ">[5]. HR Muslim, 1/556, no. 811; Ahmad, 6/442, no. 27535; dan lain-lain.<br style="line-height: 1.22em; ">[6]. HR Muslim, 1/557, no. 812; at Tirmidzi, 5/168 no. 2900; dan lain-lain.<br style="line-height: 1.22em; ">[7]. HR at Tirmidzi, 5/167 no. 2896; an Nasaa-i, 2/171 no. 996; Ahmad, 5/418 no. 23593; dan lain-lain. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al Albani di dalam Shahih al Jami', 2663 dan Shahih at Targhib wa at Tarhib, 2/197 no. 1481.<br style="line-height: 1.22em; ">[8]. HR Ahmad, 4/122 no. 17147; dan lain-lain. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al Albani di dalam Shahih al Jami', 4404.<br style="line-height: 1.22em; ">[9]. Lihat Tafsir al Qur`an al 'Azhim, 8/520-523.<br style="line-height: 1.22em; ">[10]. HR at Tirmidzi, 5/167 no. 2897; an Nasaa-i, 2/171 no. 994; dan lain-lain. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al Albani di dalam Shahih at Tirmidzi, Shahih an Nasaa-i, Shahih at Targhib wa at Tarhib <br style="line-height: 1.22em; ">(2/196 no. 1478), dan kitab-kitab beliau lainnya. Lihat pula hadits Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu pada sub judul Keutamaan Surat al Ikhlash Secara Umum.<br style="line-height: 1.22em; ">[11]. HR an Nasaa-i, 8/251 no. 5430-5431; dan lain-lain. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al Albani di dalam Shahih an Nasaa-i.<br style="line-height: 1.22em; ">[12]. HR al Bukhari, 4/1916 no. 4729; Abu Dawud, 4/313 no. 5056; dan lain-lain.<br style="line-height: 1.22em; ">[13]. HR Abu Dawud, 1/259 no. 985; an Nasaa-i, 3/52 no. 1301; Ahmad, 4/338 no. 18995; dan lain-lain. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al Albani di dalam Shahih Abi Dawud dan Shahih an Nasaa-i. Lihat pula Shifat Shalat Nabi, hlm. 186.<br style="line-height: 1.22em; ">[14]. HR Abu Dawud, 2/79 no. 1493; at Tirmidzi, 5/515 no. 3475; Ibnu Majah, 2/1267 no. 3857; Ahmad, 5/349 no. 23002, 5/350 no. 23015, 5/360 no. 23091; dan lain-lain. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al Albani di dalam Shahih Abi Dawud, Shahih at Tirmidzi, Shahih Ibnu Majah, Shahih at Targhib wa at Tarhib (2/280 no. 1640).<br style="line-height: 1.22em; ">[15]. Lihat Tafsir al Qur`an al 'Azhim, 8/518-527; al Jami' li Ahkam al Qur`an (20/227-232) dan ad Durr al Mantsur, 8/669-682. </font></span><br class="yui-cursor"></div><br>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-80299090359761716172011-01-20T17:32:00.001-08:002011-01-20T17:32:10.982-08:00Ada Apa Dengan Organ Intim Kewanitaan Anda..??..<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgJSlTkiZd49YEGB1fu4M1rtvHqtbKsP8jMEnrbY40a5EMx-Q4jhrQWIp-mTsz9P3IuvxMxCRvnaoQ8ok9KlNQ5p4y7w5_2BEjfmB5qdBy1vsnR70KsaOIW9RlXAOFJSgQV8PCSYGVghiz/s1600/woman-730983.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgJSlTkiZd49YEGB1fu4M1rtvHqtbKsP8jMEnrbY40a5EMx-Q4jhrQWIp-mTsz9P3IuvxMxCRvnaoQ8ok9KlNQ5p4y7w5_2BEjfmB5qdBy1vsnR70KsaOIW9RlXAOFJSgQV8PCSYGVghiz/s320/woman-730983.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5564445946388920210" /></a></p><div style="color:#000; background-color:#fff, font-family:garamond, new york, times, serif;font-size:14pt"><div style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" color="#FCFAE1" size="3"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px; ">Membicarakan yang satu ini tidak akan pernah ada habisnya. Terbuka ataupun bisik-bisik (mungkin di sertai rasa malu), pembahasan seputar miss V menarik untuk diulang-ulang dimanapun, kapanpun dan profesi apapun.</span><br></font></div><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px; "><font class="Apple-style-span" color="#FCFAE1" size="3"><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "></div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Tinggal di daerah tropis yang panas membuat kita sering berkeringat. Keringat ini membuat tubuh kita lembab, terutama pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup dan berlipat. Akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan ekosistem di miss V terganggu sehingga menimbulkan bau tak sedap serta infeksi. Untuk itulah kita perlu menjaga keseimbangan ekosistem miss V.</div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Ekosistem miss V adalah lingkaran kehidupan yang ada di miss V. Ekosistem ini dipengaruhi oleh dua factor utama, yaitu estrogen dan laktobasilus (bakteri baik). Jika keseimbangan ini terganggu, bakteri laktobasilus akan mati dan bakteri pathogen akan tumbuh sehingga tubuh akan rentan terhadap infeksi.</div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Sebenarnya di dalam miss V terdapat bakteri, 95 persennya adalah bakteri yang baik sedang sisanya bakteri pathogen. Agar ekosistem seimbang, dibutuhkan tingkat keasaman (pH balance) pada kisaran 3,8 - 4,2. Dengan tingkat keasaman tersebut, laktobasilus akan subur dan bakteri pathogen akan mati.</div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Banyak factor yang menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem miss V , antara lain kontrasepsi oral, diabetes mellitus, pemakaian antibiotic, darah haid, cairan mani, penyemprotan cairan ke dalam miss V (douching) dan gangguan hormon (pubertas, menopause atau kehamilan).</div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Dalam keadaan normal miss V mempunyai bau yang khas. Tetapi, bila ada infeksi atau keputihan yang tidak normal dapat minimbulkan bau yang menggangu, seperti bau yang tidak sedap, menyengat, dan amis yang disebabkan jamur, bakteri atau kuman lainnya. Jika infeksi yang terjadi di miss V ini dibiarkan, bias masuk sampai kedalam rahim. Keluhan yang sering terjadi adalah vaginitis atau yang sering dikenal dengan keputihan.</div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong>Apa itu Vaginitis?</strong></div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong> </strong></div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Vaginitis adalah suatu peradangan pada miss V yang biasanya disebabkan oleh infeksi atau perubahan flora bakteri yang secara normal ada dalam miss V.</div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Salah satu gejala adalah keluarnya cairan dari vagina diikuti rasa gatal, iritasi bagian bawah, bau/aroma yang tidak sedap bahkan kadang terjadi pendarahan dari miss V.</div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong>Ada 3 Jenis Vaginitis?</strong></div><ol style="padding-top: 0px; padding-right: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 25px; "><li style="text-align: left;"><strong>Trichomoniasis</strong>, disebabkan oleh parasit Trichomoniasis Vaginalis yang menimbulkan cairan berbau, warna kuning kehijauan dan kadang berbusa, sangat gatal, dan terasa perih. Bisa ditularkan karena hubungan seksual.</li><li style="text-align: left;"><strong>Vaginosis Bakteri</strong>, disebabkan oleh bakteri Gardnerella Vaginalis, cairan yang keluar sedikit, berwarna abu-abu dan baerbau tidak sedap.</li><li style="text-align: left;"><strong>Candidosis/Infeksi Jamur</strong></li></ol><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong>CANDIDA ALBICANS</strong></div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong> </strong></div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">(Salah satu jenis jamur yang normal di temukan dalam organ kewanitaan)</div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Jamur ini akan berkembang biak hingga jumlahnya melampaui batas apabila terjadi perubahan kondisi organ intim kewanitaan.</div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong>Ciri-ciri gejalanya :</strong></div><ul style="list-style-type: square; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 25px; "><li style="text-align: left;">Terdapat cairan kental didalam miss V</li><li style="text-align: left;">Berwarnah putih dan berbau tak sedap</li><li style="text-align: left;">Timbul rasa gatal</li><li style="text-align: left;">Nyeri dan panas saat buang air kecil atau berhubungan intim.</li></ul><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong>Candida</strong> adalah jamur pelahap Glukosa/gula.</div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Apabila terjadi ketidak seimbangan hormone dalam tubuh dan memicu kenaikan gula darah maka candida akan berkembang pesat dan kasus infeksi jamur terjadi.</div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong>TIPS MERAWAT/MENJAGA MISS V :</strong></div><ol style="padding-top: 0px; padding-right: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 25px; "><li style="text-align: left;">Gunakan celana dalam berbahan katun.</li><li style="text-align: left;">Gunakan air bersih untuk membersihkan miss V.</li><li style="text-align: left;">Hindari penggunaan Vaginal Douche/cairan pembersih karena bias mengubah pH miss V.</li><li style="text-align: left;">Bilas area miss V dari depan kebelakang ketika cebok agar terhindar dari kontaminasi kuman di anus.</li><li style="text-align: left;">Menggganti pembalut sesering mungkin saat menstruasi.</li><li style="text-align: left;">Hindari pemakaian celana ketat.</li><li style="text-align: left;">Hindari pemakaian parfum atau sabun yang mengandung parfum (termasuk deodorant) agar tidak terjadi iritasi.</li><li style="text-align: left;">Gunakan handuk sendiri.</li><li style="text-align: left;">Biasakan cuci tangan sebelum menyentuh miss V</li><li style="text-align: left;">Pastikan menggunakan celana dalam bersih.</li><li style="text-align: left;">Konsumsi vitamin C 500 mg 2x sehari untuk meningkatkan asiditas sekresi miss V</li></ol><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </div><blockquote style="border-left-width: 5px; border-left-style: solid; border-left-color: rgb(221, 221, 221); margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 15px; "><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong>Tampil sempurna adalah dambaan hampir semua wanita di dunia. Kesempurnaan yang abadi yang berlangsung di setiap sisi kehidupannya, baik di lingkungan rumah, keluarga hingga kehidupan pribadi dengan sang suami tercinta.</strong></div></blockquote><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Tak ayal besaran rupiah rela melayang untuk melakukan perawatan, baik wajah, kulit, rambut, bahkan mahkota terindah yang di miliki wanita. Namun, dari sekian banyak wanita di dunia, umumnya porsi perhatian berada pada perawatan luar (wajah, kulit dan rambut) dan seringkali abai dengan organ tercantik ini yang bernama Ms V.</div><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </div><blockquote style="border-left-width: 5px; border-left-style: solid; border-left-color: rgb(221, 221, 221); margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 15px; "><div style="text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Padahal organ ini rawan sekali terhadap serangan kuman dan bibit penyakit yang efeknya bisa sangat berbahaya nantinya.</div></blockquote></font></span></div><br>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-64852855904119352482011-01-04T05:00:00.001-08:002011-01-04T05:00:13.863-08:00Megendalikan Rasa Cemburu Dalam Rumah Tangga<div style="font-family:'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif;font-size:14pt;color:black;"><div><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; ">Menurut 'Abdullah bin Syaddad, ada dua jenis ghirah. Pertama, ghirah yang dengannya seseorang dapat memperbaiki keadaan keluarga. Kedua, ghirah yang dapat meyebabkannya masuk neraka.<p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Ditinjau dari nilainya di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala, cemburu ada dua macam. Dalam sebuah hadist disebutkan, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi was allam bersabda:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ قَالَ: إِنَّ مِنَ الْغِيْرَةَ مَا يُحِبُّ اللهُ وَمِنْهَا مَا يَبْغُضُ اللهُ فَالْغِيْرَةُ الَّتِيْ يُحِبُّ اللهُ الْغِيْرَةُ فِيْ الرَّيْبَةِ وَالْغِيْرَةُ الَّتِيْ يَبْغُضُ اللهُ الْغِيْرَةُ فِيْ غَيْرِ الرَّيْبَةِ</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Ada jenis cemburu yang dicintai AllahSubhanahu wa Ta'ala, adapula yang dibenci-Nya. Yang disukai, yaitu cemburu tatkala ada sangkaan atau tuduhan. Sedangkan yang dibenci, yaitu adalah yang tidak dilandasikeraguan" [1]</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Disebutkan di dalam hadits, bahwa Saad bin Ubadah Radhiyallahu 'anhu berkata:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">قَالَ سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ : لَوْ رَأَيْتُ رَجُلاً مَعَ امْرَأَتِيْ لَضَرَبْتُهُ بِالسَّيْفِ غَيْرَ مُصَفِّحٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَتَعْجَبُوْنَ مِنْ غِيْرَةِ سَعْدٍ لأَنَا أَغْيَرُ مِنْهُ وَاللهُ أَغْيَرُ مِنِّيْ</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Sekiranya aku melihat seorang laki-laki bersama dengan isteriku, niscaya akan kutebas ia dengan pedang," ucapan itu akhirnya sampai kepada Rasulullah. Lalu beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,"Apakah kalian merasa heran terhadap kecemburuan Saad? Demi Allah, aku lebih cemburu daripadanya, dan Allah lebih cemburu daripadaku."[2]</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Ditinjau dari sisi yang lain, cemburu ada dua macam. Pertama, ghirah lil mahbub (cemburu membela orang yang dicintai). Kedua, ghirah 'alal-mahbub (cemburu membela agar jangan sampai ada orang lain yang juga mencintai orang yang dicintainya).</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Ghirah lil mahbub adalah pembelaan seseorang terhadap orang yang dicintai, disertai dengan emosi demi membelanya, ketika hak dan kehormtan orang yang dicintai diabaikan atau dihinakan. Dengan adanya penghinaan tersebut, ia marah demi yang dicintainya, kemudian membelanya dan berusaha melawan orang yang menghina tadi. Inilah cemburu sang pecinta yang sebenarnya. Dan ini pula ghirah para rasul dan pengikutnya terhadap orang-orang yang menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala, serta melanggar syariat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jenis ghirah inilah yang semestinya dimiliki seorang muslim, untuk membela Allah Subhanahu wa Ta'ala, Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam dan agama-Nya. Adapun ghirah 'alal-mahbub adalah kecemburuan terhadap orang lain yang ikut mencintai orang yang dicintainya. Jenis ghirah inilah yang hendak kita kupas pada pembahasan ini.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong>BEBERAPA CONTOH KECEMBURUAN SEBAGIAN ISTERI NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM</strong></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Disebutkan dalam sebuah riwayat, Anas Radhiyallahu 'anhu berkata:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ بَعْضِ نِسَائِهِ فَأَرْسَلْتْ إِحْدَى أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِيْنَ بِصَحْفَةٍ فِيْهَا طَعُامٌ فَضَرَبَتِ الَّتِيْ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ بَيْتِهَا يَدَّ الْخَادِمِ فَسَقَطَتِ الصَّحْفَةُ فاَنْفَلَقَتْ فَجَمَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلْقَ الصَّحْفَةِ ثُمَّ جَعَلَ يَجْمَعُ فِيْهَا الطَّعَامَ الَّذِيْ كَانَ فِيْ الصَّحْفَةِ وَيَقُوْلُ: غَارَتْ أُمُّكُمْ ثُمَّ حُبِسَ الْخَادِمُ حَتَّى أَتَى بِصَحْفَةٍ مِنْ عِنْدِ الَّتِيْ هُوَ فِيْ بَيْتِهَا فَدَفَعَ الصَّحْفَةَ الصَّحِيْحَةَ إِلَى الَّتِيْ كَسَّرَتْ صَحْفَتَهَا وَأَمْسَكَ الْمَكْسُوْرَةَ فِيْ بَيْتِ الَّتِيْ كَسَّرَتْ</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Suatu ketika Nabi di rumah salah seorang isteri beliau. Tiba-tiba isteri yang lain mengirim mangkuk berisi makanan. Melihat itu, isteri yang rumahnya kedatangan Rasul memukul tangan pelayan pembawa makanan tersebut, maka jatuhlah mangkuk tersebut dan pecah. Kemudian Rasul mengumpulkan kepingan-kepingan pecahan tersebut serta makanannya, sambil berkata: "Ibu kalain sedang cemburu," lalu Nabi menahan pelayan tersebut, kemudian beliau memberikan padanya mangkuk milik isteri yang sedang bersama beliau untuk diberikan kepada pemiliki mangkuk yang pecah. Mangkuk yang pecah beliau simpan di rumah isteri yang sedang bersama beliau" [3]</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Ibnu Hajar menjelaskan bahwa isteri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang memecahkan mangkuk adalah 'Aisyah Ummul Mu'minin, sedangkan yang mengirim makanan adalah Zainab binti Jahsy.[4]</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Dalam hadist yang lain diriwayatkan:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ: مَا غِرْتُ عَلَى امْرَأَةٍ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا غِرْتُ عَلَى خَدِيْجَةَ لِكَثْرَةِ ذِكْرِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِيَّاهَا وَثَنَائِهِ عَلَيْهَسا</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Dari 'Aisyah: "Aku tidak cemburu kepada seorang wanita terhadap Rasulullah sebesar cemburuku kepada Khadijah, sebab beliau selalu menyebut namanya dan memujinya"[5].</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Dalam sebuah riwayat disebutkan, 'Aisyah berkata: "Tatkala pada suatu malam yang Nabi berada di sampingku, beliau mengira aku sudah tidur, maka beliau keluar. Lalu aku (pun) pergi mengikutinya. (Aku menduga beliau pergi ke salah satu isterinya dan aku mengikutinya sehingga beliau sampai di Baqi'). Beliau belok, aku pun belok. Beliau berjalan cepat, aku pun berjalan cepat, akhirnya aku mendahuluinya. Lalu beliau bersabda: "Kenapa kamu, hai 'Aisyah, dadamu berdetak kencang?"Lalu aku mengabarkan kepada beliau kejadian yang sesungguhnya, beliau bersabda: "Apakah kamu mengira bahwa Allah dan Rasul-Nya akan menzhalimimu?"[6]</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong>NASIHAT BAGI WANITA DALAM MENGENDALIKAN PERASAAN CEMBURU</strong></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Sebagaimana fenomena yang kita lihat dalam kehidupan rumah tangga pada umumnya, tampaklah bahwa sifat cemburu itu sudah menjadi tabiat setiap wanita, siapun orangnya dan bagaimanapun kedudukannya. Akan tetapi, hendaklah perasaan cemburu ini dapat dikendalikan sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan masalah yang bisa menghancurkan kehidupan rumah tangga.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Berikut beberapa nasihat yang perlu diperhatikan oleh para isteri untuk menjaga keharmonisan kehidupan rumah tangga, sehingga tidak ternodai oleh pengaruh perasaan cemburu yang berlebihan.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">1). Seorang isteri hendaklah bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan bersikap pertengahan dalam hal cemburu terhadap suami. Sikap pertengahan dalam setiap perkara merupakan bagian dari kesempurnaan agama dan akal seseorang. Dikatakan oleh Nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam kepada 'Aisyah Radhiyallahu 'anha : "Hai 'Aisyah, bersikaplah lemah-lembut, sebab jika Allah menginginkan kebaikan pada sebuah keluarga, maka Dia menurunkan sifat kasih-Nya di tengah-tengah keluarga tersebut [7]". Dan sepatutnya seorang isteri meringankan rasa cemburu kepada suami, sebab bila rasa cemburu tersebut melampaui batas, bisa berubah menjadi tuduhan tanpa dasar, serta dapat menyulut api di hatinya yang mungkin tidak akan pernah padam, bahkan akan menimbulkan perselisihan di antara suami isteri dan melukai hati sang suami. Sedangkan isteri akan terus hanyut mengikuti hawa nafsunya.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">2). Wanita pecemburu, lebih melihat permasalahan dengan perasaan hatinya daripada indera matanya. Ia lebih berbicara dengan nafsu emosinya dari pada pertimbangan akal sehatnya. Sehingga sesuatu masalah menjadi berbalik dari yang sebenarnya. Hendaklah hal ini disadari oleh kaum wanita, agar mereka tidak berlebihan mengikuti perasaan, namun juga mempergunakan akal sehat dalam melihat suatu permasalahan.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">3). Dari kisah-kisah kecemburuan sebagian isteri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut, bisa diambil pelajaran berharga, bahwa sepatutnya seorang wanita yang sedang dilanda cemburu agar menahan dirinya, sehingga perasaan cemburu tersebut tidak mendorongnya melakukan pelanggaran syari'at, berbuat zhalim, ataupun mengambil sesuatu yang bukan haknya. Maka janganlah mengikuti perasaan secara membabi buta.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">4). Seorang isteri yang bijaksana, ia tidak akan menyulut api cemburu suaminya. Misalnya, dengan memuji laki-laki lain di hadapannya atau menampakkan kekaguman terhadap penampilan laki-laki lain, baik pakainnya, gaya bicaranya, kekuatan fisiknya dan kecerdasannya. Bahkan sangat menyakitkan hati suami, jika seorang isteri membicarakan tentang suami pertamanya atau sebelumnya. Rata-rata laki-laki tidak menyukai itu semua. Karena tanpa disadarinya, pujian tersebut bermuatan merendahkan "kejantanan"nya, serta mengurangi nilai kelaki-lakiannya, meski tujuan penyebutan itu semua adalah baik. Bahkan, walaupun suami bersumpah tidak terpengaruh oleh ungkapannya tersebut, tetapi seorang isteri jangan melakukannya. Sebab seorang suami tidak akan bisa melupakan itu semua selama hidupnya.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">5). Ketahuilah wahai para isteri! Bahwa yang menjadi keinginan laki-laki di lubuk hatinya adalah jangan sampai ada orang lain dalam hati dan jiwamu. Tanamkan dalam dirimu bahwa tidak ada lelaki yang terbaik, termulia, dan lainnya selain dia.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">6). Wahai, para isteri! Jadikanlah perasaan cemburu kepada suami sebagai sarana untuk lebih mendekatkan diri kepadanya. Jangan menjadikan ia menoleh kepada wanita lain yang lebih cantik darimu. Berhias dirilah, jaga penampilan di hadapannya agar engkau selalu dicintai dan disayanginya. Cintailah sepenuh hatimu, sehingga suami tidak membutuhkan cinta selain darimu. Bahagiakan ia dengan seluruh jiwa, perasaan dan daya tarikmu, sehingga suami tidak mau berpisah atau menjauh darimu. Berikan padanya kesempatan istirahat yang cukup. Perdengarkan di telinganya sebaik-baik perkataan yang engkau miliki dan yang paling ia senangi.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">7). Wahai, para isteri! Janganlah engkau mencela kecuali pada dirimu sendiri, bila saat suamimu datang wajahnya dalam keadaan bermuram durja. Jangan menuduh –salah- kecuali pada dirimu sendiri, bila suamimu lebih memilih melihat orang lain dan memalingkan wajah darimu. Dan jangan pula mengeluh bila engkau mendapatkan suamimu lebih suka di luar daripada duduk di dekatmu. Tanyakan kepada dirimu, mana perhatianmu kepadanya? Mana kesibukanmu untuknya? Dan mana pilihan kata-kata manis yang engkau persembahkan kepadanya, serta senyum memikat dan penampilan menawan yang semestinya engkau berikan kepadanya? Sungguh engkau telah berubah di hadapannya, sehingga berubah pula sikapnya kepadamu. Lebih dari itu, engkau melemparkan tuduhan terhadapnya karena cemburu butamu.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">8). Dan ingatlah wahai para isteri! Suamimu tidak mencari perempuan selain dirimu. Dia mencintaimu, bekerja untukmu, hidup senantiasa bersamamu, bukan dengan yang lainnya. Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ikutilah petunjuk-Nya dan percayalah sepenuhnya kepada suamimu setelah percaya kepada Allah yang senantiasa menjaga hamba-hamba-Nya yang selalu menjaga perintah-perintah-Nya, lalu tunaikanlah yang menjadi kewajibanmu. Jauhilah perasaan was-was, karena setan selalu berusaha untuk merusak dan mengotori hatimu.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong>TIDAK BOLEHKAH CEMBURU?</strong></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Barangkali, di antara para isteri ada yang membantah dan berkata, adalah kebodohon apabila seorang isteri tidak memiliki rasa cemburu pada suaminya, padahal cemburu ini merupakan ungkapan cintanya kepada suaminya, sekaligus sebagai bumbu penyedap yang bisa menimbulkan keharmonisan, kemesraan dan kepuasan batin dalam kehidupan rumah tangga.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Ya, benar! Akan tetapi, apakah pantas bagi seorang isteri yang berakal sehat, jika ia tenggelam dalam rasa cemburunya, sehingga menenggelamkan bahtera kehidupan rumah tangganya, mencabik-cabik jalinan cinta dan kasih-sayang dalam keluarganya, bahkan ia sampai terjangkiti penyakit depresi, buruk sangka yang dapat membawanya kepada penyakit psikis yang kronis, perang batin yang tidak berkesudahan, dan akhirnya merusak akal sehatnya?</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Memang sangat tipis, perbedaan antara yang benar dengan yang salah, antara yang sakit dengan yang sehat, antara cemburu yang penuh dengan kemesraan dengan cemburu yang membakar dan menyakitkan hati dikarenakan penyakit kejiwaan yang berat. Namun, tetap ada perbedaan antara cemburu dalam rangka membela kehormatan diri dan kelembutan karena didasari rasa cinta kepada suami, dengan cemburu yang merusak dan membinasakan. Kalau begitu, cemburulah wahai para isteri, dengan kecemburuan yang membahagiakan suamimu, dan menampakkan ketulusan cintamu kepadanya! Tetapi hindarilah kecemburuan yang merusak dan menghancurkan keluargamu. Cemburulah demi memelihara harga diri dan kehormatan suami. Dan lebih utama lagi, cemburu untuk membela agama Allah.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Isteri yang selalu memantau kegiatan suaminya, mencari-cari berita tentangnya, serta selalu menaruh curiga pada setiap aktivitas suaminya, bahkan cemburu kepada teman dan sahabatnya, maka inilah isteri yang bodoh. Dengan sifatnya tersebut, maka kehidupan rumah tangganya, rasa cinta, kepercayaan di antara keduanya akan terputus dan hancur. Dan bagi wanita yang rasa cemburunya tersulut karena suatu sebab, kemudian ia merasa hal itu tidak pada tempatnya, hendaklah ia menyadari kesalahannya, lalu melakukan perbaikan atas sikapnya tersebut. Dan yang paling penting adalah, tidak mengulangi lagi kesalahan serupa di kemudian hari.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><strong>KECEMBURUAN LAKI-LAKI</strong></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Di antara salah satu adab pergaulan antara suami-isteri, yaitu seorang suami seharusnya bersikap pertengahan dalam hal kecemburuan kepada isteri, sehingga tidak terlalu berlebih-lebihan, atau sebaliknya menganggap remeh sikap cemburu. Hendaknya ia melakukan tindakan preventif. Jangan beriskap lengah terhadap hal-hal yang perlu dikhawatirkan bahayanya. Tetap menjaga isterinya, namun dalam batas-batas yang telah digariskan syari'at. Hal seperti ini dan semisalnya, termasuk jenis cemburu yang terpuji. Adapun sikap cemburu suami yang berlebih-lebihan serta prasangka yang tidak dilandasi bukti dan akal sehat, dan juga selalu mengontrol dan mengawasi isteri dalam segala perbuatannya, maka ini termasuk perbuatan yang tercela lagi diharamkan.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Allah berfirman :</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain" [al Hujurat/49:12]</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga melarang para suami mencari-cari kesalahan isteri. Sebagaimana beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tegaskan dalam hadits: "Ada jenis cemburu yang Allah membencinya. Yaitu kecemburuan suami kepada isteri yang tidak disertai adanya indikasi kuat yang mendukungnya".[8]</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Barangsiapa mengabaikan sifat cemburu yang bisa lebih menguatkan hubungan cinta di antara suami isteri, maka ia hidup dengan hati yang rusak dan melenceng dari fitrahnya. Dijelaskan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada ad-dayyuts pada hari kiamat, dan tidak akan memasukkannya ke dalam surga".[9]</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Dayyuts adalah, seorang suami yang tidak memiliki sifat cemburu dan membiarkan isterinya berbuat maksiat. Dan sebaliknya, suami yang terlalu berlebihan rasa cemburunya akan hidup sengsara dan tersiksa, bahkan jarang seorang isteri yang mampu hidup lama dengannya, karena selalu merasa diawasi dan merasa tertekan.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Sikap yang wajar dalam masalah ini akan membawa dampak positif, terpeliharanya harga diri, kehormatan dan tercapainya kehidupan yang berbahagia. Sikap pertengahan dalam menyikapi rasa cemburu, artinya ia menjauh dari berprasangka buruk, tidak mencari-cari satu perkara secara mendetail bila tidak perlu, menghindari sikap tergesa dalam menerima berita -yang sengaja dihembuskan oleh orang yang mempunyai niat buruk- tanpa menyaringnya, berhati-hati terhadap perkara yang dikhawatirkan membahayakan, dan menjaga diri dari perilaku yang merusak. Jika hal itu dapat dipenuhi, maka itulah keutamaan yang sebenarnya. Sebaliknya, apabila tidak, maka akan membawa malapetaka bagi kehidupan rumah tangga.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Terkadang ada di antara para suami yang terjangkiti sifat cemburu buta. Dia merasa cemburu (pada isterinya) dari semua orang, sehingga isteri dilarang mengunjungi atau dikunjungi, meski kunjungan dari orang-orang mulia dan terhormat. Suami tidak bisa menerima, jika pintu rumahnya terbuka. Dia tidak merasa nyaman jika ada seseorang mengunjungi isterinya, tanpa sepengetahuannya. Atau saat ia tidak berada di rumah. Jika ia berangkat kerja, seluruh pintu ditutup, kunci-kunci dibawanya, dan setelah pulang seluruh kamar dikelilingi dan diamati. Sampai-sampai bila orang tua atau mahram dari isterinya datang berkunjung, maka harus menunggu di luar rumah sampai suami yang pecemburu itu tiba. Sungguh ini bisa menjadikan si isteri dan kerabatnya merasa tersinggung dan marah karena merasa tidak dihargai.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Kepada suami yang memiliki sifat demikian, rasanya lebih adil dan tepat jika dikatakan kepadanya: "Yang engkau lakukan itu, bukan termasuk cemburu yang benar menurut agama. Juga bukan kecemburuan seorang yang benar-benar disebut laki-laki. Itu tidak lebih sekedar kekhawatiran yang berlebihan, sehingga dengannya engkau telah membelenggu isterimu dari hak syar'inya. Dalam keadaan demikian, isterimu seperti bukan makhluk hidup padahal bukan pula benda mati. Engkau telah memadamkan cahaya kemuliaan dan kehormatannya. Nama baiknya akan menjadi pembicaraan di tengah publik. Sekiranya engkau termasuk orang muslim yang benar, yang berpegang pada akhlak dan etika Islam, tentu engkau akan melaksanakan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain". [al Hujurat/49:12].</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Sebaliknya, ada seorang suami yang terpesona dengan peradaban modern dan kemewahan duniawi. Maka diajaklah isterinya pergi ke tempat-tempat hiburan, diberikanlah kebebasan kepada isterinya untuk berkenalan dengan orang lain, yang baik maupun yang buruk akhlaknya. Hingga akhirnya si isteri pun melakukan hal-hal yang dilarang agama. Ternyata kemudian, si suami merasa cemburu. Sesampai di ke rumah, dihitunglah kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat isterinya, hingga terjadilah perselisihan di antara mereka. Namun suami ini tetap lalai dan belum menyadari keteledorannya. Dia selalu saja membuka pintu rumahnya bagi siapa pun, kawan-kawan atau koleganya. Dia tidak merasa berdosa jika mereka datang saat ia tidak ada. Hingga akhirnya, jika telah ada berita buruk tentang kehormatan isterinya, dia baru menyadari kelengahannya, cemburu lagi, marah besar dan naik pitam.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Wahai, suami yang lalai! Kecemburuanmu tak lagi bermanfaat setelah semua petaka itu terjadi. Kecemburuanmu adalah kecemburuan yang dibenci, yang tidak membuahkan apa-apa selain kehancuran mahligai rumah tanggamu. Maka tinggalkanlah kecemburuanmu yang palsu itu. Gantilah dengan kecemburuan yang dibenarkan agama, yakni kecemburuan lelaki sejati, kecemburuan yang bijak dan tidak membabi-buta. Itulah kecemburuan yang dicintai Allah, yang tidak mungkin menjadi sebab timbulnya hal-hal negatif di kalangan orang-orang baik dan terhormat.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Dengan hidayah Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan di atas nilai-nilai yang utama inilah, kebahagiaan hidup bagi seluruh lapisan masyarakat bisa tercapai. Wallahu a'lam.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Oleh: Ustadz Abu Sa'ad M Nurhuda</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Maraji' Utama :</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">- Tuhfatul-'Arus, az-Zawaj as-Said fil-Islam, Majdi Muhammad asy-Syahawi, Aziz Ahmad al Aththar, Maktabah at-Taufiqiyyah.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">- Tuhfatul-'Arus aw az-Zawaj al Islamy as-Said, Mahmud Mahdi al-Istanbuli, Darul-Ma'rifah, Darul-Baidha', Cetakan ke-5, Tahun 1406.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun X/1428H/2007M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">________</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Footnote</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">[1]. Sunan al Baihaqi (7/308).</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">[2]. Hadist riwayat al Bukhari (5/2002).</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">[3]. Hadist riwayat al Bukhari (5/2003).</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">[4]. Lihat Fathul Bari (7/149 dan 9/236).</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">[5]. Hadist riwayat al Bukhari (5/2004).</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">[6]. Hadist riwayat Muslim (2/670), secara ringkas dari hadits yang panjang.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">[7]. Hadist riwayat Ahmad. Lihat Majmu' Zawaid (8/19).</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">[8]. Hadist riwayat al Bazzar dan ath-Thabrani. Lihat Majma' az-Zawaid (7/320).</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">[9]. Hadits riwayat Ahmad (2/69, 128, 134).</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><a href="http://www.almanhaj.or.id/content/2624/slash/0" rel="nofollow" target="_blank" style="cursor: pointer; color: rgb(59, 89, 152); text-decoration: none; ">http://www.almanhaj.or.id/content/2624/slash/0</a></p></span></div><div style="position:fixed"></div> </div><br>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-35333122768173195972010-12-23T20:26:00.001-08:002010-12-23T20:26:25.201-08:00Wanita Bisu, Tuli, Buta dan Lumpuh Itu Adalah Ibunda Al Imam Abu Hanifah An Nu’man bin Tsabit<div style="font-family:garamond, 'new york', times, serif;font-size:14pt;color:#000000;"><div><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF">Seorang lelaki yang saleh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-tiba dia melihat sebuah apel jatuh ke luar pagar sebuah kebun buah-buahan. Melihat apel yang merah ranum itu tergeletak di tanah terbitlah air liur Tsabit, terlebih-lebih di hari yang sangat panas dan di tengah rasa lapar dan haus yang mendera. Maka tanpa berpikir panjang dipungut dan dimakannyalah buah apel yang terlihat sangat lezat itu. Akan tetapi baru setengahnya di makan dia teringat bahwa buah apel itu bukan miliknya dan dia belum mendapat ijin pemiliknya.</font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF"><br></font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF">Maka ia segera pergi ke dalam kebun buah-buahan itu dengan maksud hendak menemui pemiliknya agar menghalalkan buah apel yang telah terlanjur dimakannya. Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki. Maka langsung saja ia berkata, "Aku sudah memakan setengah dari buah apel ini. Aku berharap Anda menghalalkannya". Orang itu menjawab, "Aku bukan pemilik kebun ini. Aku hanya khadamnya yang ditugaskan merawat dan mengurusi kebunnya".<span id="more-5593"></span></font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF">Dengan nada menyesal Tsabit bertanya lagi, "Dimana rumah pemiliknya? Aku akan menemuinya dan minta agar dihalalkan apel yang telah kumakan ini." Pengurus kebun itu memberitahukan, "Apabila engkau ingin pergi kesana maka engkau harus menempuh perjalanan sehari semalam".</font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF"><br></font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF">Tsabit bin Ibrahim bertekad akan pergi menemui si pemilik kebun itu. Katanya kepada orangtua itu, "Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku karena tanpa seijin pemiliknya. Bukankah Rasulullah sudah memperingatkan kita lewat sabdanya : "Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak menjadi umpan api neraka."</font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF"><br></font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF">Tsabit pergi juga ke rumah pemilik kebun itu, dan setiba disana dia langsung mengetuk pintu. Setelah si pemilik rumah membukakan pintu, Tsabit langsung memberi salam dengan sopan, seraya berkata, "Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur makan setengah dari buah apel tuan yang jatuh ke luar kebun tuan. Karena itu sudikah tuan menghalalkan apa yang sudah kumakan itu ?" Lelaki tua yang ada di hadapan Tsabit mengamatinya dengan cermat. Lalu dia berkata tiba-tiba, "Tidak, aku tidak bisa menghalalkannya kecuali dengan satu syarat." Tsabit merasa khawatir dengan syarat itu karena takut ia tidak bisa memenuhinya. Maka segera ia bertanya, "Apa syarat itu tuan?" Orang itu menjawab, "Engkau harus mengawini putriku !"</font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF"><br></font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF">Tsabit bin Ibrahim tidak memahami apa maksud dan tujuan lelaki itu, maka dia berkata, "Apakah karena hanya aku makan setengah buah apelmu yang jatuh ke luar dari kebunmu, aku harus mengawini putrimu ?" Tetapi pemilik kebun itu tidak menggubris pertanyaan Tsabit. Ia malah menambahkan, katanya, "Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-kekurangan putriku itu. Dia seorang yang buta, bisu, dan tuli. Lebih dari itu ia juga seorang gadis yang lumpuh !"</font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF">Tsabit amat terkejut dengan keterangan si pemilik kebun. Dia berpikir dalam hatinya, apakah perempuan semacam itu patut dia persunting sebagai isteri gara-gara ia memakan setengah buah apel yang tidak dihalalkan kepadanya? Kemudian pemilik kebun itu menyatakan lagi, "Selain syarat itu aku tidak bisa menghalalkan apa yang telah kau makan !"</font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF"><br></font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF">Namun Tsabit kemudian menjawab dengan mantap, "Aku akan menerima pinangannya dan perkawinannya. Aku telah bertekad akan mengadakan transaksi dengan Allah Rabbul 'Alamin. Untuk itu aku akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku kepadanya karena aku amat berharap Allah selalu meridhaiku dan mudah-mudahan aku dapat meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Ta'ala". Maka pernikahanpun dilaksanakan. Pemilik kebun itu menghadirkan dua saksi yang akan menyaksikan akad nikah mereka. Sesudah perkawinan usai, Tsabit dipersilahkan masuk menemui istrinya. Sewaktu Tsabit hendak masuk kamar pengantin, dia berpikir akan tetap mengucapkan salam walaupun istrinya tuli dan bisu, karena bukankah malaikat Allah yang berkeliaran dalam rumahnya tentu tidak tuli dan bisu juga. Maka iapun mengucapkan salam, "Assalamu'alaikum?."</font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF"><br></font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF">Tak dinyana sama sekali wanita yang ada dihadapannya dan kini resmi menjadi istrinya itu menjawab salamnya dengan baik. Ketika Tsabit masuk hendak menghampiri wanita itu, dia mengulurkan tangan untuk menyambut tangannya. Sekali lagi Tsabit terkejut karena wanita yang kini menjadi istrinya itu menyambut uluran tangannya.</font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF"><br></font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF">Tsabit sempat terhentak menyaksikan kenyataan ini. "Kata ayahnya dia wanita tuli dan bisu tetapi ternyata dia menyambut salamnya dengan baik. Jika demikian berarti wanita yang ada di hadapanku ini dapat mendengar dan tidak bisu. Ayahnya juga mengatakan bahwa dia buta dan lumpuh tetapi ternyata dia menyambut kedatanganku dengan ramah dan mengulurkan tangan dengan mesra pula", kata Tsabit dalam hatinya. Tsabit berpikir mengapa ayahnya menyampaikan berita-berita yang bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya ?</font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF"><br></font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF">Setelah Tsabit duduk disamping istrinya, dia bertanya, "Ayahmu mengatakan kepadaku bahwa engkau buta. Mengapa ?" Wanita itu kemudian berkata, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan Allah". Tsabit bertanya lagi, "Ayahmu juga mengatakan bahwa engkau tuli. Mengapa?" Wanita itu menjawab, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah mau mendengar berita dan cerita orang yang tidak membuat ridha Allah. Ayahku juga mengatakan kepadamu bahwa aku bisu dan lumpuh, bukan?" tanya wanita itu kepada Tsabit yang kini sah menjadi suaminya. Tsabit mengangguk perlahan mengiyakan pertanyaan istrinya. Selanjutnya wanita itu berkata, "aku dikatakan bisu karena dalam banyak hal aku hanya mengunakan lidahku untuk menyebut asma Allah Ta'ala saja. Aku juga dikatakan lumpuh karena kakiku tidak pernah pergi ke tempat-tempat yang bisa menimbulkan kegusaran Allah Ta'ala".</font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF"><br></font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF">Tsabit amat bahagia mendapatkan istri yang ternyata amat saleh dan wanita yang akan memelihara dirinya dan melindungi hak-haknya sebagai suami dengan baik. Dengan bangga ia berkata tentang istrinya, "Ketika kulihat wajahnya?Subhanallah, dia bagaikan bulan purnama di malam yang gelap".</font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF">Tsabit dan istrinya yang salihah dan cantik rupawan itu hidup rukun dan berbahagia. Tidak lama kemudian mereka dikaruniai seorang putra yang ilmunya memancarkan hikmah ke penjuru dunia. Itulah Al Imam Abu Hanifah An Nu'man bin Tsabit.</font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF"><br></font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF"><br></font></p><p style="text-align: left;"><font class="Apple-style-span" size="4" face="'Courier New', courier, monaco, monospace, sans-serif" color="#FF40FF">Artikel: abuthalhah.wordpress.com dipublikasi ulang oleh moslemsunnah.wordpress.com</font></p></div><div style="position: fixed; font-size: 14pt; font-family: garamond, 'new york', times, serif; color: rgb(0, 0, 0); "></div> </div><br>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-48677516817972625022010-12-23T19:47:00.001-08:002010-12-23T19:47:40.863-08:00Kepadamu yang akan menjadi pendampingku kelak...<div style="font-family:garamond, 'new york', times, serif;font-size:14pt;color:#000000;"><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(51, 51, 51); line-height: 16px; "><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">oleh Yeni Setiawati Effendy pada 25 Oktober 2010 jam 15:39</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "><br></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Kepadamu yang akan menjadi pendampingku kelak..</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Terimakasih karena telah memilihku di antara ribuan bidadari di luar sana yang siap untuk kau pilih.. Padahal kau begitu tahu, aku hanya wanita biasa, yang sangat jauh dari sempurna.Karenanya ku ingin kau tahu, aku bukan wanita yang sempurna, aku begitu banyak kekurangan. Maka ketahuilah..</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Kepadamu yang akan memilihku kelak..</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Aku tak sebijak bunda khadijah, karenanya ku ingin kau tahu, aku bisa saja berbuat salah dan begitu menyebalkan. Maka ku mohon padamu, bijaklah dalam menghadapiku, jangan marah padaku, nasihati aku dengan hikmah, karena bagiku kaulah pemimpinku, tak akan berani ku membangkang padamu..</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Duhai kau yang telah memilihku kelak.. Ingatlah, tak selamanya aku dapat tampak cantik di matamu, ada kalanya aku akan begitu kusam dan jelek. Mungkin karena aku begitu sibuk berjibaku di dapur, menyiapkan makan untuk kau dan malaikat-malaikat kita nanti –insya'Allah-. Maka aku akan tampak kotor dan berbau asap. Atau karena seharian ku harus membenahi istana kecil kita, agar kau dan malaikat kita dapat tinggal dengan nyaman dan sehat. Maka mungkin aku tak sempat berdandan untuk menyambutmu sepulang bekerja.. Ataukah kau akan menemukanku terkantuk kantuk saat mendengar keluhan dan ceritamu, bukan karena aku tak suka menjadi tempatmu menumpahkan segala rasamu, tapi karena semalam saat kau tertidur dengan nyenyak, aku tak sedetikpun tertidur karena harus menjaga malaikat kecil kita yang sedang rewel, dan ku tau kau letih mengais rezeki untuk kami maka tak ingin ku mengusik sedikit pun lelapmu.. Jadi jika esok pagi kau mendapatiku begitu letih dan ada lingkaran hitam di mataku, maka tetaplah tersenyum padaku, karena kau adalah kekuatanku..</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Padamu yang menjadi nahkoda dalam hidupku kelak..</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Ketahuilah, aku tak sesabar Fatimah, ada kalanya kau akan menemukanku begitu marah, menangis dan tak terkontrol, bukan karena ku membangkang padamu, tapi aku hanya wanita biasa, aku juga butuh tempat untuk menumpahkan beban di hatiku, tempat untuk melepaskan penatku, dan mungkin saat itu aku tak menemukanmu, atau kau begitu sibuk dengan pekerjaanmu, maka bersabarlah, yang ku butuhkan hanya pelukan dan belaianmu.. Karena bagiku kau adalah tetesan embun yang mampu memadamkan segala resahku..</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Ataukah ada kalanya tanganku akan mencubit dan memukul pelan si kecil karena lelah dan penatku di tambh rengekannya yang tak habis-habisnya. Sungguh bukan karena ku ingin menyakitinya, tapi kadang aku kehabisan cara untuk menenangkan hatinya. Maka jangan membentakku karena telah menyakiti buah hati kita, tapi cukup kau usap kepalaku, dan bisikkan kata sayang di telingaku, karena dengan itu ku tau kau selalu menghargai semua yang ku lakukan untuk kalian, dan kau akan menemukanku menangis menyesali perlakuanku pada malaikat kita, dan aku akan merasakan ribuan kali rasa sakit dari cubitan yang ku berikan padanya, dan aku akan berjanji tak akan mengulanginya lagi..</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Padamu yang menjadi imam dalam hidupku kelak..</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Ketahuilah, aku tak secerdas aisyah.. Maka jangan pernah bosan mengajariku, membimbingku ke arah-Nya, walau kadang aku begitu bebal dan bodoh, tapi jangan pernah letih mengajariku.. Jangan segan membangunkanku di sepertiga malam untuk bersamamu bermunajat pada Kekasih yang Maha Kasih.. Jangan letih mengingatkanku untuk terus bersamamu mendulang pahala dalam amalan-amalan sunnah.. Bimbing tanganku ke JannahNya, agar kau dan aku tetap bersatu di dalamnya.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Padamu yang menjadi kekasih hati dan teman dalam hidupku..</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Seiring berjalannya waktu, kau akan menemukan rambutku yang dulu hitam legam dan indah, akan menipis dan memutih. Kulitku yang bersih akan mulai keriput. Tanganku yang halus akan menjadi kasar.. Dan kau tak akan menemukanku sebagai wanita cantik, yang kau khitbah puluhan tahun yang lalu.. Bukan wanita muda yang selalu menyenangkan matamu.. Maka jangan pernah berpaling dariku.. Karena satu yang tak pernah berubah, bahkan sejak dulu akan terus bertambah dan kian membuncah, yaitu rasa cintaku padamu..</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Ketahuilah.. Tiap harinya, tiap jam, menit dan detiknya, telah aku lewati dengan selalu jatuh cinta padamu..Maka, cintailah aku, dengan apa adanya aku.. Jangan berharap aku menjadi wanita sempurna.. Maafkan aku karena aku bukan putri.. Aku hanya wanita biasa..</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 1.5em; ">Ditulis oleh author oaseimani.com, dan dipublish di ;<a href="http://www.oaseimani.com/aku-hanya-wanita-biasa.html" rel="nofollow" target="_blank" style="cursor: pointer; color: rgb(59, 89, 152); text-decoration: none; ">http://www.oaseimani.com/aku-hanya-wanita-biasa.html</a></p></span></div><div style="position:fixed"></div> </div><br>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-85687011405077659062010-12-23T19:44:00.001-08:002011-02-16T09:55:02.937-08:00KERACUNAN NITRIT-NITRAT<div style="font-family: garamond, 'new york', times, serif; font-size: 14pt; "><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; font-size: 16px; " ><div id="tabMessageViewerBody_headeri51_521293162181580"><hr class="messageHeaderDivider colorK2" noshade="" style="background-color: transparent; height: 1px; clear: both; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; border-bottom-style: none !important; border-left-style: none !important; border-right-style: none !important; border-top-color: rgb(216, 216, 216) !important; border-top-style: dotted !important; border-top-width: 2px !important; "></div><div id="cg_msg_content" style="margin-top: 0px; margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; "><div id="ygrp-mlmsg" style="font-size: 13px; font-family: Arial, helvetica, clean, sans-serif; "><div id="ygrp-msg" style="line-height: 1.22em; "><div id="ygrp-text" style="line-height: 1.22em; font-family: Georgia; "><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; line-height: 1.22em; "> Oleh: Harry Wahyudhy Utama, S.Ked <a rel="nofollow" target="_blank" href="http://klikharry.wordpress.com/2007/02/21/keracunan-nitrit-nitrat/" style="line-height: 1.22em; font-family: Verdana; ">http://klikharry.wordpress.com/2007/02/21/keracunan-nitrit-nitrat/</a> I. PENDAHULUAN Nitrat (NO3-) dan nitrit (NO2-) adalah ion-ion anorganik alami, yang merupakan bagian dari siklus nitrogen. Aktifitas mikroba di tanah atau air menguraikan sampah yang mengandung nitrogen organik pertama-pertama menjadi ammonia, kemudian dioksidasikan menjadi nitrit dan nitrat. Oleh karena nitrit dapat dengan mudah dioksidasikan menjadi nitrat, maka nitrat adalah senyawa yang paling sering ditemukan di dalam air bawah tanah maupun air yang terdapat di permukaan. Pencemaran oleh pupuk nitrogen, termasuk ammonia anhidrat seperti juga sampah organik hewan maupun manusia, dapat meningkatkan kadar nitrat di dalam air. Senyawa yang mengandung nitrat di dalam tanah biasanya larut dan dengan mudah bermigrasi dengan air bawah tanah.1 Pada daerah dimana pupuk nitrogen secara luas digunakan, sumur-sumur perumahan yang ada disana hampir pasti tercemar oleh nitrat. Diperkirakan 14 juta rumah tangga di Amerika Serikat menggunakan sumur pribadi untuk memenuhi kebutuhan air minumnya (Badan Sensus Amerika Serikat 1993). Pada daerah pertanian, pupuk nitrogen merupakan sumber utama pencemaran terhadap air bawah tanah yang digunakan sebagai air minum. Sebuah penelitian oleh United States Geological Survey menunjukkan bahwa > 8200 sumur di seluruh AS terkontaminasi oleh nitrat melebihi standar air minum yang telah ditetapkan oleh Envrironmental Protection Agency (EPA), yaitu 10 ppm. Sumber nitrat lainnya pada air sumur adalah pencemaran dari sampah organik hewan dan rembesan dari septic tank.1 Bahan makanan yang tercemar oleh nitrit ataupun bahan makanan yang diawetkan menggunakan nitrat dan nitrit dapat menyebabkan methemoglobinemia simptomatik pada anak-anak. Walaupun sayuran jarang menjadi sumber keracunan akut, mereka memberi kontribusi >70% nitrat dalam diet manusia tertentu. Kembang kol, bayam, brokoli, dan umbi-umbian memiliki kandungan nitrat alami lebih banyak dari sayuran lainnya. Sisanya berasal dari air minum (+ 21%) dan dari daging atau produk olahan daging (6%) yang sering memakai natrium nitrat (NaNO3) sebagai pengawet maupun pewarna makanan. Methemoglobinemia simptomatik telah terjadi pada anak-anak yang memakan sosis yang menggunakan nitrit dan nitrat secara berlebihan. 1,2 II. PERMASALAHAN Penyalahgunaan inhalan nitrit yang mudah menguap dapat menyebabkan methemoglobinemia berat dan kematian. Terpapar nitrit tak sengaja dalam laboratorium kimia dan penghirupan pada usaha bunuh diri pernah terjadi. Penyalahgunaan nitrit volatile atau mudah menguap (amyl, butyl, dan isobutyl nitrit) sebagai perangsang sering terjadi. Terpapar nitrat atau nitrit juga dapat berasal dari obat-obatan tertentu. Bayi dan anak-anak rentan terpapar oleh nitrat melalui perak nitrat topikal yang digunakan pada terapi luka bakar. Obat-obatan lainnya yang diduga menyebabkan keracunan nitrat atau nitrit adalah derivate quinone (antimalaria), nitrogliserin, bismuth subnitrit (antidiare), ammonium nitrat (diuretik), amyl dan natrium nitrit (antidotum keracunan sianida dan hidrogen sulfida), dan isosorbid dinitrat/tetranitrat (vasodilator untuk terapi penyakit arteri koroner).1,2,3 Tingginya kadar nitrat pada air minum terutama yang berasal dari sungai atau sumur di dekat pertanian juga sering menjadi sumber keracunan nitrat terbesar. Hal ini sangat berbahaya bila kandungan nitrat ini dikonsumsi oleh anak bayi dan dapat menimbulkan keracunan akut. Bayi yang baru berumur beberapa bulan belum mempunyai keseimbangan yang baik antara usus dan bakteri usus. Sebagai akibatnya, nitrat yang masuk dalam saluran pencernaan akan langsung diubah menjadi nitrit yang kemudian berikatan dengan hemoglobin membentuk methemoglobin. Ketidak mampuan tubuh bayi untuk mentoleransi adanya methemoglobin yang terbentuk dalam tubuh mereka akan mengakibatkan timbulnya sianosis pada bayi. Pada bayi yang telah berumur enam bulan atau lebih, bakteri pengubah nitrat di dalam tetap ada walau dalam jumlah sedikit. Pada anak-anak dan orang dewasa, nitrat diabsorbsi dan di sekresikan sehingga resiko untuk keracunan nitrat jauh lebih kecil.2 Menurut siklusnya, bakteri akan mengubah nitrogen menjadi nitrat yang kemudian digunakan oleh tumbuh-tumbuhan. Hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan kemudian menggunakan nitrat untuk menghasilkan protein di dalam tubuh. Setelah itu, nitrat akan dikeluarkan kembali ke lingkungan dari kotoran hewan tersebut. Mikroba pengurai kemudian mengubah nitrat yang terdapat dalam bentuk amoniak menjadi nitrit. Selain itu, nitrat juga diubah menjadi nitrit pada traktus digestivus manusia dan hewan. Setelah itu bakteri dilingkungan akan mengubah nitrit menjadi nitrogen kembali.2,3 Tetapi apabila jumlah nitrit ataupun nitrat yang berada di suatu lingkungan melebihi kadar normal maka siklus ini tidak akan dapat berjalan sebagaimana metinya. Aktifitas pertanian yang dilakukan manusia telah banyak meningkatkan kadar nitrat dilingkungan karena penggunaan pupuk yang berlebihan. Nitrat dan nitrit sangat mudah bercampur dengan air dan terdapat bebas didalam lingkungan.3</p></div></div></div></div></span></div><div style="position: fixed; "></div> </div>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-41672675710523474562010-12-20T23:22:00.000-08:002010-12-21T00:09:01.859-08:00My Dream Island<span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 102, 255); font-weight: bold; ">LOMBOK ...</span>
Yaa.. Itulah dia..
Si <span style="font-weight:bold;" >Pulau Cantik</span> yang sangat ingin ku singgahi...
Pulau ini tidak kalah cantik dengan Pulau Bali pada 20 tahun yang lalu <span style="font-style:italic;">(it's mean not today)</span> ...<div>
<span style="font-weight:bold;" >LOMBOK ...</span>
Pulau indah alami penuh keadamaian yang tak tersentuh riuhnya komersialisme, menjadikannya sebuah tempat idaman untuk menghilangkan penat dari rutinitas-rutinitas yang sangat padat di Ibukota ...</div><div><div>
</div><div>
</div><div>
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><b><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8DO2wALSszsJJV26ShS17aaeoXsU63Udh-F6_ef2Cj8ggmh5l_5quvFVNdvMmjZBgprnM6wUPZUhAKqWhlAQwFbgh3xqfA5bmGOERzotg-MtAyzucnW3gbcJKFscWF3dV3NKTVJYuGRgj/s320/lombok1.jpg" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 168px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5553037278375029922" /></b></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><b>
</b></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><b>
</b></span></div><div style="text-align: center;"><b><span class="Apple-style-span" >Ada Bali di Lombok, Namu</span></b><b><span class="Apple-style-span" >n tak ada Lombok di Bali ...</span></b></div><div style="text-align: left;"><b><span class="Apple-style-span" >
</span></b></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" >Yah ... Mungkin bisa ku gambarkan dengan ungkapan ini ...</span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" ><i>(Ini hanya menurutku ... mungkin kita bisa berbeda pendapat)</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" ><i>
</i></span></div><div style="text-align: left;"><i><span class="Apple-style-span" >Let's see ...</span></i></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" ><i>
</i></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" ><i>
</i></span></div><div style="text-align: left;"><i><span class="Apple-style-span" >
</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" ><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0KTXpWBdXywDBGIGi0rDAXTV912flNBjFXK1YmSJjD6ndYxKbX0LhoHO77yswWRiQ3xhA0QUIfDc-ona9t0rve_GXhpp15-t21_rFeiay5GRkiQZb1CvTJNVixLwdsrYU9AmMXMHUBd05/s320/gili-nanggu.jpg" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 213px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5553038907994729234" /></span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >
</span></i></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>Ini nama tempatnya Gili Nanggu ...</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>Perhatikan airnya...</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>Subhanallah ... Jernih sekali bukan ???</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>Pengen nyemplung rasanya ... :p</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>
</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuRduU0SufnvTfLH1YTD543I_-3WcaF0NfVfKLY5g7tQ8Hcsp5Wa4Qhq04TANJDn2lux6G-N8r2DW9eRt4Qwyi_lskO8lAytbW50kQOf6gXEbh7SpG_rYCIK28Y_cISYcSkTzAe5AGslMf/s320/gili-trawangan-lombok-indonesia.jpg" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 230px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5553039710889901330" /></i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>
</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>Nahh.. yang ini nama nya Gili Trawangan .</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>Pasirnya masih putih sekali kan ?</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>dan air nya ???</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>hmm... jangan di tanya ! :)</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>
</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>
</i></span></div><div style="text-align: center;"><blockquote><span style="font-weight:bold;"></span></blockquote><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK2hnx5kHxPWWKRkRC05QH8vtHPJkbJkt5skcVGwxxoun8BibdslN6Rb6BfnEPQfzkTT9suRze5FLLHKCe0W3wsR61FzHZYWOFtdKO4unEGqDR1Mouz8KjzJ9VyT60J7m3lfLdrZONvC-E/s320/gilitrawangan01.jpg" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 209px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5553040733301740690" /></div><div style="text-align: center;">
</div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>Yang ini bagian dasar laut dari Gili Trawangan ...</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>Terumbu karang nya masih sangat cantik bukan ??</i></span></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >jadi inget </span>FINDING NEMO <span class="Apple-style-span" >...</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >Hehehe.. can you find nemo inside ??</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >
</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >
</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" ><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh34sNl0ENo4Y_e6OZJHGsD61WOVWjDGhBa5O1yavA4PpPAtonzvJ-zFrBygodTPaR-0IKWEFSsKti9nHlTBDgPsaA5VdNuu2iTGtZzO1vLOfR1zzfHpn3FyfDmE9NP4Jw3C7tVDh56txvt/s320/tanjung-aan.jpg" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5553041799516928098" /></span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >
</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >Kalau ini namanya Tanjung Aan ...</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >menurut kabar yang beredar sih seperti itu ...</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >tapi kenapa nama nya harus </span><span class="Apple-style-span" >"Aan" </span><span class="Apple-style-span" >yaah ???</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >gak ngerti deh ...</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >yang penting oke nih Tanjung ... hehhe</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >
</span></i></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>
</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" >Udah lihat sekilas tentang </span><i><span class="Apple-style-span" >"My Dream Island" </span><span class="Apple-style-span" >???</span></i></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>So ... anyone wanna gimme a special trip to Lombok ???</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>lhoo ??</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>hahha.. kidding only ...</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>
</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>
</i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" ><i>
</i></span></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >Satu hal ...</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >Alam Indonesia itu sangat lah penuh dengan Sumber daya Alam ...</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >Jagalah mereka </span><span class="Apple-style-span" >(baca: lingkungan kita) </span><span class="Apple-style-span" >, jangan rusak alam kita dengan tindakan-tindakan bodoh dan keuntungan sesaat ...</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >hargai bumi kita ...</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >MAKA BUMI PUN AKAN MENGHARGAI KITA ...</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >
</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >
</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >
</span></i></div><div style="text-align: right;"><i><span class="Apple-style-span" >dedicated for my special Hubby...</span></i></div><div style="text-align: right;"><i><span class="Apple-style-span" >would you gimme a trip to Lombok, honey ? ;)</span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span class="Apple-style-span" >
</span></i>
</div></div></div>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-39475481839699894402010-12-12T22:24:00.001-08:002010-12-20T22:22:57.873-08:00Hikmah ...<div style="font-family:garamond, 'new york', times, serif;font-size:14pt;color:#000000;"><div><br></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: garamond, times, serif; font-size: medium; "><table width="100%" height="100%" cellspacing="0" cellpadding="0" align="center" style="table-layout: fixed; "><tbody><tr><td valign="top" style="overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; white-space: nowrap; "><table width="100%" cellspacing="0" cellpadding="0" style="white-space: normal; "><tbody></tbody></table><table width="100%" cellspacing="0" cellpadding="0" style="white-space: normal; "><tbody><tr><td height="10"></td></tr><tr><td><font face="Verdana,Arial,sans-serif" size="2" color="#7b0099" style="font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; color: rgb(123, 0, 153); "><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; "><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(128, 128, 128); font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; "><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Tanya :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Apakah hikmahnya,knapa disaat menikah dgn istri pertamanya Khadijah,Rosulullah tidak melakukan sunnah ta'addud?begitupun dari keturunannya (Fathimah) tdk di ta'addud walo disaat itu memang Ali ditawari putri abu jahal yg memang tdk disukai Rosululah jelas krn dr kalangan musuh ALLOH..artinya disaat itu mudah bagi ALLOH menghadirkan wanita d<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-size: 11px; line-height: 16px; ">r kalangan shahabiyah yg sholihah dan mulia?mudah2n ana dpt dalil dan ilmunya yg shahih:)</span></p><span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-size: 11px; line-height: 16px; "><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Pertanyaan 1, jawab :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Ketika masih menikah dg Khadijah radhiallahu anha, Rasul shalallahu alaihi wa salam masih berada pada masa2 awal kerasulan. Beliau sendiri masih harus menyesuaikan diri dg penugasan dan tugas beliau. Beliau masih harus meyakinkan orang2 terdekat dan terpercaya utk tidak berkhianat thd beliau dan agama Allah. Beliau harus menghadapi kaum Quraish yg begitu keras menentang syi'ar beliau. Nah...Bisa dibayangkan betapa akan sangat menyita waktu jika beliau harus mengurus lebih dari 1 istri sementara tugas meletakkan fondasi Islam begitu berat?</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Allah Maha Bijaksana. Tidak dibebaniNYA utusanNYA Muhammad dg beban yg melebihi kemampuannya. Karena sepanjang sejarah manusia, perempuan adalah jenis mahluk yg paling sulit diatur. Maka menjaga Rasulullah hanya dg 1 istri adalah hikmah yg besar bagi Islam sendiri. Berbeda dg ketika Rasulullah berada di Madinah. Islam berada pada puncak kejayaannya. Beliau sudah didampingi orang2 kepercayaan yg bisa menjadi perpanjangan tangan beliau menyebarkan Islam. Maka mendidik lebih dari 1 istri sebagai teladan umat di kemudian hari berta'addud menjadi lebih mudah dilaksanakan.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Pertanyaan 2, jawab :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Setahu saya tidak ada hadith yg menyatakan Fathimah secara ekplisit menolak untuk dimadu. Tidak banyak yang tahu bahwa Putri Abu Jahal yg ditawarkan kepada Ali ra. untuk dinikahi sebetulnya pada saat ditawarkan sudah memeluk Islam.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Ibnu Hajar menafsirkan melalui hadis riwayat Zuhri, yg berbunyi :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">''Bahwa Ali telah melamar putri Abu Jahal atas Fatimah dan ketika Fatimah mengetahuinya, ia mendatangi Nabi Saw mengatakan :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"umatmu sedang ramai membicarakan " (ket : lihat Ibnu Hajar hal 239)</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Kemudian diriwayatkan oleh Abdullah bin Abi Ziyad :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Ketika berita itu sampai kepada Fatimah, ia mengatakan kpd ayahnya : 'Orang orang mengira bahwa engkau tidak marah untuk Putrimu, dan ini atas orang yang akan menikahi putri Abu Jahal'".</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Tidak ada riwayat Fathimah berkata : "Ya ayahku, aku tak sudi dimadu." Fathimah justru memberi penekanan kepada 'menikahi putri Abu Jahal'. Ini menunjukkan hubungan garis keturunan (nasab) calon madunya dengan Abu Jahal-lah yang dipermasalahkan. Kita akan membahas hubungan tersebut (terkait dengan kultur masyarakat Arab) di bawah ini.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Diriwayatkan dari Miswar bin Makhramah ia berkata :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Saya mendengar Rasulullah Shalallaahu 'alaihi wasallam bersabda ketika ia berada di atas mimbar :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">" Sesungguhnya Bani Hasyim bin al Mughirah minta izin untuk menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib. SAYA TIDAK MENGIZINKAN, kemudian (tsumma) SAYA TIDAK MENGIZINKAN, kemudian (tsumma) SAYA TIDAK MENGIZINKAN , kecuali putra Abi Thalib menceraikan Putriku dan menikahi putri mereka. Karena sesungguhnya dia (FATIMAH) adalah bagian dari diriku, mencemaskanlu apa yang mencemaskannya dan menyakitiku apa yg menyakitinya" (HR Bukhari)</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Potongan hadith Rasulullah bersabda di atas mimbar ini amat sering (kalau tidak ingin mengatakan menjadi andalan) digunakan sebagai alasan untuk menolak poligini. Tetapi perhatikan riwayat selanjutnya, dimana Rasulullah masih melanjutkan sabda beliau sbb :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Sesungguhnya aku tidak mengharamkan yang halal dan tidak menghalalkan yang haram (poligini - pen). Tapi, demi Allah, TIDAK AKAN BERKUMPUL PUTRI RASULULLAH -Shallallahu 'alaihi wa sallam- DENGAN PUTRI MUSUH ALLAH SELAMANYA".(Shahih Muslim:2449)</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Senada dengan pernyataan Fathimah, hubungan antara calon madu dengan Abu Jahal-lah yang juga menjadi pertimbangan penolakan Rasulullah.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Jika memotong hadith sampai di sini pun masih terkesan seolah Rasulullah menolak Ali ra. memadu putri beliau, hanya berbekal "rasa sayang seorang ayah terhadap putrinya". Dan ini bertentangan dg riwayat bahwa Rasulullah tidak pernah mengistimewakan putri2 beliau atas muslimah yg lain, seperti diriwayatkan sebagai berikut :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Kata al Athtar :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Tidak di dapatkan dari Nabi saw bahwa Beliau mengkhususkan Fatimah dgn hukum2 tertentu untuknya. Justru yg nyata dari Nabi saw adalah Beliau memperlakukan Fatimah sebagaimana Umat Islam lainnya."</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Sabda Nabi Shalallaahu 'alaihi wasallam :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">" Demi yg memegang Jiwaku, sekalipun Fatimah binti Muhammad mencuri, sungguh akan aku potong tangannya " (HR Muslim)</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Maka 2 riwayat tersebut memperkuat penjelasan sabda Rasulullah sbb :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Bukannya aku mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram, akan tetapi demi Allah, sekali lagi AKU TIDAK IJINKAN BERKUMPUL ANAK RASULULLAH BERSAMA ANAK MUSUH ALLAH (abu jahal) selamanya" (HR Bukhori 3110)(Fiqh Sunnah 2/245/246)</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Tetapi mengapa Rasulullah tidak mengijinkan berkumpul anak Rasulullah bersama anak musuh Allah? Bukankan anak musuh Allah itu sendiri sudah memeluk Islam. Ini jawabnya :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Riwayat Zuhri yg lain , bahwa Nabi saw :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">" Saya khawatir akan TERFITNAH (rusak) AGAMANYA "......(Ibnu Hajar)</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Maka jelaslah, bahwa bagi Fathimah dan terlebih Muhammad bin Abdullah (salallahu alaihi wa salam) perkara fitnah agama adalah perkara terpenting melebihi cacat badan, hilangnya nyawa sendiri ataupun orang yg dicintai.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Sekarang mari kita bayangkan kondisi Rasulullah dan Fathimah ketika itu :Tempatkan diri sebagai Fathimah, putri Rasulullah, yg sejak kecil menyaksikan betapa tidak hanya Abu Jahal secara kejam dan licik menyakiti ayah anda tetapi juga menya...lahi risalah yg dibawanya.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Maukah kita membiarkan suami anda menikahi anaknya, meskipun anaknya sudah memeluk Islam?</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dalam pernikahan, terlebih dalam kultur masyarakat Arab pada saat itu, seorang laki2 tidak hanya bergaul dg perempuan yg dinikahinya, ia juga akan bergaul dan terikat berbagai kewajiban terhadap mertuanya. Karena masyarakat Arab memandang mertua berkedudukan sama seperti orang tua kandung.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Bisakah kita bayangkan bagaimana Fathimah harus menerima Ali memenuhi kewajibannya terhadap mertuanya yg nota bene adalah musuh Allah?</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Bisakah kita bayangkan akan jadi mertua seperti apa Abu Jahal?</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Bisakah kita bayangkan fitnah apa yg akan ia lontarkan terhadap Rasulullah, Fathimah & di atas segalanya, Allah?</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Bisakah kita bayangkan betapa energi rumah tangga akan terserap habis hanya untuk menghadapi pemfitnah seperti Abu Jahal?</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Bisakah kita bayangkan pengaruhnya ini terhadap orang lain yg tidak mengerti situasi rumah tangga Fathimah sehingga akan timbul fitnah demi fitnah bagi Fathimah & Rasulullah?</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Jika kita bisa membayangkannya, maka semua riwayat dan tafsir di atas menjadi lebih terang, saling berkaitan satu dg lainnya, tanpa saling menyalahi. Bahwa bukanlah Rasulullah menentang hukum Allah hanya dan hanya karena perasaan terhadap putrinya, melainkan karena kecintaan beliau terhadap Allah semata.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Ulama memandang tidak dimadunya putri2 Rasulullah sbg pengkhususan thd mereka. Namun berdasarkan dalil2 di atas tampak bahwa pengkhususan tsb bukan datang dari Rasulullah sendiri melainkan datang dari para sahabat sbg bentuk penghormatan thd Rasulullah dan putri2 Rasulullah karena putri2 Rasulullah adalah perempuan2 pilihan yg dalam diri mereka sudah tercukupi segala kebutuhan suami2 mereka. Wallahu 'alm.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">--- oOo ---</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><br></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">sumber : kumpulan doc di group Serba-Serbi RTT yan di posting oleh Ummu Hamzah.</p></span></span></div><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; "></div></div></font></td></tr><tr></tr></tbody></table><br></td></tr></tbody></table></span></div><div style="position:fixed"></div> </div><br>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-21539302216720750382010-12-12T22:23:00.001-08:002010-12-20T22:26:19.211-08:00Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam dan Hak-Hak Perempua<div style="font-family:garamond, 'new york', times, serif;font-size:14pt;color:#000000;"><div><br></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: garamond, times, serif; font-size: medium; "><table width="100%" height="100%" cellspacing="0" cellpadding="0" align="center" style="table-layout: fixed; "><tbody><tr><td valign="top" style="overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; white-space: nowrap; "><table width="100%" cellspacing="0" cellpadding="0" style="white-space: normal; "><tbody><tr><td height="10"></td></tr><tr><td><font face="Verdana,Arial,sans-serif" size="2" color="#7b0099" style="font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; color: rgb(123, 0, 153); "><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; "><div style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(128, 128, 128); font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; "><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Segala puji bagi Allah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Subhanahu wa Ta'ala</em>, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah S<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">hallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>. Amma ba'du :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Bukan suatu rahasia lagi bagi para pengamat sejarah Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> (<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">sirah</em>) dan sunnahnya mengenai riwayat-riwayat tematik yang muncul berkenaan dengan kaum hawa, di era naun<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-size: 11px; line-height: 16px; ">gan edukasi dan petunjuk Rasulullah<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>. Sehingga bisa dikatakan, bahwa beliaulah pelopor revolusi terhadap tradisi umum (berupa penindasan dan pelecehan) terhadap kaum perempuan di masa itu dan masa-masa sebelumnya.</span></p><span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-size: 11px; line-height: 16px; "><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Sesungguhnya Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> mendapati fenomena ketidakberdayaan (perempuan) ini, yang senantiasa dizalimi dan ditindas, kehormatannya dilecehkan, hak berkehendaknya dirampas, direndahkan serta dimarjinalkan, yang telah berlangsung berabad-abad dan dari masa ke masa yang saling berjauhan. Tidak ada alasan lain yang melandasi sikap kesewenangan ini, melainkan hanya karena gender mereka adalah perempuan. Sampai-sampai penindasan dan kekerasan yang dilakukan oleh salah seorang masyarakat Jahiliyah saat itu, yaitu dengan membiarkan anjingnya menyakiti anak putrinya.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> datang mengibarkan panji advokasi terhadap hak-hak perempuan, di zaman yang belum pernah dikenal dimana hak-hak perempuan dilecehkan sebagaimana yang terjadi pada saat itu. Misi beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> ini, diawali dengan memuliakan kedudukan perempuan melalui firman Allah<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Ta'ala </em>:</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam</em>." (QS.17:70).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dan firman-Nya :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma`ruf.</em>" (QS.2:228).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Adapun hak-hak yang telah sukses diperoleh oleh kaum perempuan di masa Nabi<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> terhitung banyak, diantaranya adalah prinsip kesamaan (egaliter) antara golongan pria dan perempuan dalam derajat kemuliaan, kewajiban agama (<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">taklif</em>) dan ganjaran ukhrawi. Allah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Ta'ala </em>berfirman :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.</em>" (QS.16:97).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Juga mengenai hak kaum perempuan untuk memperoleh pendidikan yang layak, berdasarkan sabda Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Menuntut ilmu wajib atas setiap muslim." (HR. Ath-Thabrani).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Kewajiban ini termasuk bagi kaum perempuan, karena disana tidak ada indikasi yang ditujukan khusus untuk muslim pria saja, secara teks agama (<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">an-nash</em>). Sehingga prinsipnya berlaku umum. (Dalam satu riwayat) para perempuan pernah berkata kepada Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Kaum pria telah mengalahkan kami atasmu, maka jadikanlah hari (khusus) bagi kami (untuk menimba ilmu) dari dirimu. Kemudian beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>menetapkan hari bagi mereka, hari dimana beliau bisa bertemu (khusus) dengan mereka, lalu menasehati dan memerintahkan mereka." (Muttafaqun 'Alaihi).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Diantara hak perempuan yang lainnya, memperoleh kehidupan yang layak, rasa aman dan keadilan hukum. Telah diriwayatkan bahwa sekelompok perempuan pergi ke rumah-rumah para istri Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> untuk mengadukan sikap suami-suami mereka. Maka Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> bersabda :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Sungguh keluarga Muhammad (yaitu istri-istri Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>) dijambangi banyak kaum perempuan yang mengadukan (perihal) suami-suami mereka, (maka) para lelaki tersebut (yaitu para suami yang diadukan) bukanlah orang-orang yang baik diantara kalian" (HR. Abu Daud).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Demikianlah Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> menjatuhkan kualitas kebaikan para lelaki tersebut berdasarkan kerisauan yang dirasakan istri-istri mereka atas perlakuan suami mereka, dan inilah puncak keadilan (<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">al-inshaf</em>) bagi kaum perempuan.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Begitu pula Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> memberikan hak keluar rumah bagi kaum perempuan untuk memenuhi berbagai hajat, termasuk untuk menghadiri shalat-shalat fardhu di masjid, dan yang lain sebagainya. Dalam <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">ash-Shahihain </em>:</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Jangan kalian melarang para (wanita) hamba-hamba Allah (untuk mendatangi) masjid-masjid Allah."</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Mengenai hak-hak harta benda bagi kaum hawa, adalah haknya dalam mahar. Berdasarkan firman Allah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Ta'ala </em>:</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.</em>" (QS.4:4).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Maksudnya adalah berikan oleh kalian terhadap wanita-wanita (yang hendak kalian nikahi) akan mahar-mahar mereka sebagai kewajiban (kalian).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dan haknya dalam memperoleh nafkah (dari suaminya), berdasarkan sabda Nabi<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Mulailah dengan orang yang kamu (wajib) nafkahi." (Muttafaqun 'Alaihi).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dan sabda beliau lainnya :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Istrimu termasuk orang yang kamu (wajib) nafkahi." (HR. Ahmad).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Mengenai hak perempuan dalam memperoleh tempat tinggal, berdasarkan Firman Allah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Ta'ala </em>:</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu.</em>" (QS.65:6).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Demikian pula kebebasan untuk mengelola harta dalam berbagai bentuk transaksi finansial, seperti jual beli, hutang piutang, gadai, sewa menyewa, wakaf, donasi harta, dan lain sebagainya.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Perempuan juga mempunyai hak untuk menuntut cerai atas suaminya, yang istilah agamanya adalah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">al-khulu' </em>(tuntutan cerai yang diajukan oleh istri). Telah diriwayatkan bahwa istri Tsabit bin Qais berkata :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Wahai Rasulullah, Tsabit bin Qais adalah orang yang paling buruk perilaku dan agamanya. Namun aku membenci kekufuran dalam Islam." Lalu Rasulullah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> bersabda, "Maukah kamu kebun darinya?" Ia menjawab, "Iya." Beliau bersabda : "Wahai Tsabit, serahkan kebunmu (kepada istrimu), dan ceraikan ia dengan sebuah talak." (HR. Al-Bukhari).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Demikian pula perempuan telah memperoleh haknya dalam waris, hal itu setelah (di zaman Jahiliyah) perempuan diwariskan seperti harta benda. Dimana sang istri diwariskan turun temurun kepada keluarga dari suaminya. Hingga putra sulungnya jika dia mau, dapat menikahi istri bapaknya, atau jika salah seorang mereka menghendaki, juga dapat menikahi perempuan tersebut. Dan jika mereka mau, dapat menggantung nasib perempuan tadi hingga maut menjemputnya, atau perempuan itu dapat membebaskan status dirinya dengan memberikan uang sebagai tebusannya.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dan setelah fenomena ini semua, maka jadilah perempuan bagian dari kelompok yang berhak mendapatkan harta warisan, yang disebut dalam istilah agamanya adalah<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Ashhab al-furudh </em>(orang-orang yang memiliki hak waris).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Diantara hak-hak partisipasi politik bagi perempuan, adalah diberikannya hak baiat, akuntabilitas, syura, rasa aman, perlindungan, memberikan nasehat, dsb. Sebagaimana pernah Ummu Hani meminta perlindungan terhadap seorang pria dari kalangan orang-orang musyrik, maka Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> memberikan jaminan keamanan bagi wanita tersebut. Beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> bersabda :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Sesungguh kami akan melindungi orang yang kamu mintai perlindungan." (Muttafaqun 'Alaihi).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Ini adalah (kisah) seorang wanita yang menghentikan Umar bin al-Khaththab ra. yang saat itu telah menjabat sebagai seorang khalifah, sementara banyak orang di sekitarnya (pada waktu itu). Lalu wanita tersebut menasehati beliau seraya menyatakan kepadanya, "Wahai Umar!! Dahulu kamu dipanggil dengan sebutan 'Umair (Umar kecil), kemudian (sekarang) kamu dipanggil orang dengan gelar Amirul Mukminin. Wahai Umar, bertakwalah kepada Allah. Sungguh orang yang meyakini kematian, (niscaya) ia akan takut untuk mengabaikan (kewajiban agama yang dipikulnya). Dan orang yang meyakini hari perhitungan, (niscaya) ia akan takut akan siksa Allah. Sementara itu Umar terus berdiri mendengarkan ucapan wanita itu. Lalu Umar ditanyai orang mengenai sikapnya saat itu, lalu beliau ra. berkata., "Demi Allah, seandainya perempuan tadi menahanku sejak awal hari hingga dipenghujungnya, maka aku akan tetap (menyimaknya dan berdiri demikian) kecuali (sekedar) untuk menunaikan shalat fardhu (saja). Adakah diantara kalian yang mengenal perempuan tua tersebut? Dia adalah Kaulah binti Tsa'labah, (seorang wanita yang) perkataannya didengar oleh Allah dari atas langit ke tujuh. Pantaskan (jika) Rabb semesta alam ini mendengar perkataannya, sementara Umar tidak mendengarkannya ?!!</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> memberikan kepada wanita mengenai haknya untuk keluar rumah dalam kerangka bekerja dengan mengindahkan prinsip-prinsip syari'ah yang sudah umum diketahui. Diantara dalil mengenai hal ini, bahwa istri Abdullah bin Mas'ud ra. dahulu memiliki sebuah keahlian kerajinan tangan, ia menjual dari produk kerajinan tangannya, dan menafkahkan suami dan anak-anaknya dari hasil kerajinannya tersebut. Lalu ia menanyai Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>, kemudian berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku adalah seorang wanita yang memiliki ketrampilan, maka aku menjual dari produksi kerajinanku, sementara aku dan demikian pula suamiku serta anak-anakku tidak memiliki sesuatu apapun. Mereka membuatku sibuk, maka tidakkah aku (seharusnya) bersedekah? Lalu apakah aku mendapatkan ganjaran atas nafkahku kepada mereka?." Kemudian Rasulullah<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> bersabda : "Bagimu pahala atas (perbuatanmu) tersebut." (HR. Ibnu Hibban).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Diantara hak-hak perempuan yang sangat signifikan yang diperoleh oleh kaum hawa dalam perkara pengasuhan anak. Dalam suatu riwayat, pernah seorang wanita mendatangi Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>, seraya berkata : "Wahai Rasulullah, sesungguhnya anakku ini memiliki bagian dari perutku sebagai bejana makanannya, puting susuku sebagai bejana minumannya, dan pangkuanku sebagai pegangannya. Dan sungguh ayahnya berkehendak untuk mengambilnya dariku." Rasulullah<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> bersabda :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Kamu lebih berhak (untuk mengasuhnya) selama kamu belum menikah (lagi)." (HR. Ahmad dan Abu Daud).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Sesungguhnya Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> telah mereformasi keadaan-keadaan kaum perempuan, antara kedudukan dan hak-haknya di dalam Islam. Dan yang paling banyak dipesankan mengenai kaum perempuan, dan memperingatkan atas sikap kesewenang-sewenangan dan arogansi dan serta pemboikatan terhadap hak-hak mereka. Yang demikian itu dapat dilihat dalam teks-teks agama (<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">nash</em>) secara umum. Ibarat menara-menara jalan, setiap tempat terdapat petunjuk-petunjuknya. Demikian itu seperti dalam sabda-Nya :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Sesungguhnya perempuan itu adalah pecahannya laki-laki" (HR. Ahmad dan Tirmidzi).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Artinya memiliki kesetaraan dan kesamaan dengan kaum pria dalam akhlak dan tabiat, seolah ia merupakan pecahannya laki-laki. Sementara itu sabda beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> yang lain :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Dari dunia kalian yang menjadi kesukaanku adalah wanita dan wewangian. Dan shalat dijadikan sebagai pelipur hatiku." (HR. An-Nasa'i).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dan sabda beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> lainnya :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Janganlah seorang laki-laki beriman membenci seorang wanita beriman, kalaulah ada sikap yang ia tidak sukai dari wanita tersebut, (mesti) ada pula sikap lain dari wanita tersebut yang yang ia sukai." (HR. Muslim).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dan sabda beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> lainnya :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Nasehatilah para perempuan secara baik-baik. Sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya bagian yang paling bengkok pada tulang rusuk adalah yang paling atas. Seandainya kamu meluruskannya, akan mematahkannya. Kalaulah kamu membiarkannya, maka akan selalu bengkok. Nasehatilah para perempuan dengan baik-baik." (Muttafaqun 'Alaihi).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dan ini merupakan pemahaman mendalam terhadap tabiat perempuan, serta dorongan untuk bermuamalah terhadap wanita dengan penuh keramahan, kelembutan dan perhatian, tidak keras dan kasar.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> memperingatkan terhadap sikap eksploitasi perempuan, dan secara realitasnya menjadikan pelakunya di dalam situasi yang sulit, berdosa lagi sengsara dan tidak dapat dimaafkan tindakannya. Maka beliau<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> bersabda :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Ya Allah, sesungguhnya aku akan membuat sesak (orang yang mengeksploitasi) hak orang-orang lemah, anak yatim dan perempuan." (HR. Ibnu Majah).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dan Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> menjelaskan bahwa sebaik-baik pria adalah yang terbaik interaksinya terhadap perempuannya. Maka beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> bersabda :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Sebaik-baik kalian, (adalah) yang sikapnya terbaik terhadap perempuan-perempuan mereka (sendiri)." (HR. Tirmidzi).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Belum pernah Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> memukul seorang perempuan pun, sebagaimana yang dituturkan oleh 'Aisyah ra. dalam riwayat Muslim. Bahkan sesungguhnya beliau bersikap keras terhadap orang-orang yang memukul perempuan-perempuan mereka. Beliau bersabda :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Salah seorang dari kalian memukul perempuannya dengan pukulan kepada budak, kemudian ia memeluknya (baca: mengintiminya) di siang hari." (Muttafaqun 'Alaihi).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dan inilah pelajaran edukatif yang menyentuh dalam menjaga perasaan istri, khususnya saat ia dibutuhkan oleh suami dalam urusan "ranjang".</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Sesungguhnya kami meyakini bahwa diantara faktor-faktor penting yang menjadi perempuan Saudi menderita di komunitas masyarakat Saudi, kita adalah terkekangnya mereka dari beberapa hak-hak syar'i mereka. Dan sarana yang terbaik untuk membahagiakan mereka dan membahagiakan masyarakat adalah dengan memberikan mereka hak-haknya tersebut. Dari sini sesungguhnya kami menyerukan kepada upaya merealisasikan misi-misi pencerahan untuk mensosialisasikan hak-hak syar'i perempuan Saudi, meliputi seluruh distrik, desa dan kota di wilayah Saudi Arabia. Turut melibatkan dalam misi ini para orator peduli urusan perempuan dari kalangan penulis, jurnalis, pendidik, pengasuh, juru dakwah, reformis, khatib masjid, cendekiawan, dan profesi lainnya. Juga hak-hak perempuan ini diajarkan kepada para pelajar pria dan wanita di sekolah-sekolah dan universitas-universitas mereka. Para perempuan pun turut mengambil perannya dalam misi ini. Maka inilah yang menjamin kebahagiaan perempuan Saudi, dan memberikan kepada mereka akan hak-hak syar'inya, serta melindungi mereka dari penampilan-penampilan yang menyimpang, menyelamatkan mereka dari setiap aspek yang memberikan pengaruh (buruk) terhadap agama mereka. Dan ini juga merupakan termasuk dalam aktifitas ibadah yang agung selayaknya ibadah-ibadah yang telah disyariatkan oleh Allah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Ta'ala.</em></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><em style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </em></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Keistimewaan tuntunan Nabi Muhammad <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> dalam menegaskan dan memurnikan hak-hak perempuan secara komprehensif dan integratif mencangkup seluruh tingkatan umurnya. Maka beliau memberikan kepada kalangan perempuan hak-haknya, baik dia itu berstatus sebagai seorang anak putri, saudara wanita, istri, ibu, remaja putri, nenek, perempuan yang merdeka atau budak sekalipun. Berkeadaan sehat, sakit, kaya, faqir, hingga perempuan musyrik sekalipun, ia mendapatkan bagian haknya .....</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Adapun mengenai anak perempuan, Islam telah menghapus tradisi penyikapan yang buruk terhadap anak perempuan. Al-Qur`an memulai menyebutkan bahwa anak putri sebagai sebuah karunia dari karunia-karunia-Nya yang terbesar yang diberikan kepada manusia. Allah berfirman :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki.</em>" (QS.42:49).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dan menghapuskan tradisi mengubur hidup-hidup anak perempuan, dalam firman-Nya :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Karena dosa apakah dia dibunuh?!.</em>" (QS.81:9).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> bersabda :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada kalian, sikap durhaka kepada ibu, pelit (terhadap hal yang harusnya diberikan) dan menuntut (yang tidak berhak diperolehnya), serta membunuh anak perempuan" (HR. Muslim).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dan Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> menghapus tradisi mengutamakan dan membeda-bedakan antara anak yang satu daripada anak yang lainnya.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Bertakwalah kepada Allah, dan bersikap adillah kalian di antara anak-anak kalian." (Muttafaqun 'Alaihi).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> mengajarkan bahwa mendidik anak-anak perempuan membutuhkan kesabaran ekstra dan nafkah yang besar. Maka atas hal ini diganjar dengan balasan yang besar pula. Beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> bersabda :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Barangsiapa mengasuh dua anak gadis hingga keduanya dewasa, maka dia kelak datang di hari Kiamat, aku dan dia ....(Rasulullah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>memberikan isyarat dengan merapatkan jarinya)." (HR. Muslim).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Simaklah pemandangan mengagumkan ini yang diriwayatkan oleh Saiyidah 'Aisyah ra., ia menuturkan baahwa seorang perempuan miskin datang (kepadanya) membawa kedua putrinya, (dalam riwayat lain, "Aku memberikan tiga kurma kepada wanita tersebut." Pent.), lalu sang ibu memberikan kurma (satu-satu) kepada setiap putrinya, (pada saat) sang ibu mengangkat kurma (yang tersisa satu itu) ke arah mulutnya untuk disantapnya, lalu kedua putrinya tadi memintanya lagi. Maka sang ibu membagi kurma yang hendak disantapnya itu (menjadi dua bagian untuk diberikan) kepada kedua putrinya. Sikap perempuan ini membuatku terkesan, lalu kuceritakan apa yang telah diperbuat sang ibu tadi kepada Rasulullah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>. Kemudian beliau bersabda :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Sesungguhnya Allah telah mengharuskannya surga baginya dengan kurma tersebut." (Muttafaqun 'Alaihi).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> memerintahkan dengan sikap yang terbaik kepada nak-anak perempuan :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Tidaklah seorang muslim yang memiliki dua anak putri, kemudian ia menyikapi secara baik atas (setiap) perlakuan kedua putrinya terhadapnya, atau perlakuannya terhadap kedua putrinya. Melainkan (lantaran) kedua putrinya tersebut, ia dimasukkan ke dalam surga." (HR. Ahmad).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dahulu di zaman Jahiliyah, bangsa arab menganggap rendah orang yang bermain-main dengan anak perempuannya, apalagi sampai menciumnya. Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> menghapus tradisi ini, dan beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>mengendong Umamah binti Zainab (putri beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>) di atas pundak beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>, sementara beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> dalam keadaan shalat. Saat beliau hendak ruku', diturunkannya. Dan saat beliau bangun, diangkatnya lagi. (Sebagaimana yang terdapat dalam <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">ash-Shahihain</em>).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> berkata mengenai putrinya, Fathimah :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Fathimah adalah darah dagingku, yang meragukannya berarti meragukanku, dan yang menyakitinya berarti menyakitiku." (Muttafaqun 'Alaihi).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dan perhatikanlah betapa hangatnya muamalah dan kelembutan Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> ketika berjumpa dengang putrinya. Pernah Fathimah berjalan menuju Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>, maka beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>berkata :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Selamat datang wahai putriku, kemudian beliau mendudukkannya di samping kanan beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>, atau di sebelah kirinya. Kemudian Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> menyampaikan sebuah perkataan kepada putrinya, lalu Fathimah menangis. Kemudian beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> menyampaikan sebuah perkataan kepada putrinya, lalu Fathimah tertawa.." (Muttafaqun 'Alaihi).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Adapun untuk saudara perempuan, Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> bersabda :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Barang siapa yang mengasuh tiga anak putri, atau tiga saudara perempuan. Atau dua saudara perempuan, atau dua anak perempuan, lalu mendidik dan bersikap baik kepada mereka, serta menikahkannya, maka baginya surga." (HR. Abu Daud).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Sedangkan untuk istri, maka telah diriwayatkan dari Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>tentang betapa beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> baik interaksinya dan lembut sikapnya, mulia jiwa dan kepribadiannya, sehingga tinta pun tidak sanggup untuk mendeskripsikannya, namun cukuplah bagi kita untuk menyebutkan beberapa riwayat mengenai hal tersebut. Sesungguhnya Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> pernah bersabda :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik dari kalian sikapnya kepada keluarganya. Dan aku adalah yang terbaik dari kalian sikapnya kepada keluarga." (HR. Ibnu Hibban).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Jabir bertutur mengenai sikap Nabi kepada istrinya yang bernama Aisyah :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Rasulullah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> adalah seorang lelaki yang pengertian, jika (Aisyah) menghendaki sesuatu maka beliau mengikutinya." (HR. Muslim).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Maka dimana orang-orang yang menyangka bahwa pemimpin (<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">leader</em>) itu adalah lelaki yang sanggup menolak semua yang dituntut oleh istrinya, Sekalipun itu mudah untuk dilakukan? Alangkah indahnya sikap yang dituturkan oleh Aisyah ra., bahwa Rasulullah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> pernah menyatakan kepadanya :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Sungguh aku mengetahui, saat-saat kamu senang kepadaku, dan saat-saat kamu marah kepadaku." Aisyah bertanya, "Darimana kamu mengetahui hal itu?". Maka beliau menjawab, ((Adapun jika kamu sedang senang kepadaku maka kamu berkata, "Tidak, Demi Rabbnya Muhammad." Sedang jika kamu sedang marah padaku, kamu berkata, "Tidak, demi Rabbnya Ibrahim")). Aisyah bertutur, "Benar, Demi Allah. Wahai utusan Allah, tidaklah aku mengucilkan kecuali (hanya) pada namamu."</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Maka bagaimana dengan kita mengenai sikap hangat, penuh kelembutan, mesra dan kebahagiaan ini?. Masih dari Aisyah berkata :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Aku pernah keluar bersama Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> dalam beberapa perjalanan, sedang saat itu aku seorang wanita yang tidak membawa perbekalan daging. Maka beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> berkata kepada para sahabatnya, 'Majulah kalian semua.' Kemudian berkata kepadaku, 'Kemarilah hingga aku mendahuluimu.' Maka aku dan beliau saling berusaha mendahului, maka aku mampu mendahuluinya, lalu dia mendiamkanku. Hingga saat aku membawa daging dan aku lupa mengeluarkannya bersamanya di suatu perjalanannya (yang lain), maka beliau berkata kepada para sahabatnya, 'Majulah kalian semua.' Kemudian dia berkata kepadaku, "Kemarilah (Aiysah), hingga aku dapat mengalahkanmu.' Selanjutnya aku dan dia berusaha untuk saling mendahului, maka beliau dapat mendahuluiku. Kemudian mulailah beliau tersenyum dan berkata, 'Ini untuk (balasan kekalahan) yang itu.' ((HR. Abu Daud).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Sungguh Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> pun sangat memperhatikan kebutuhan seksual perempuan, maka beliau memotivasi para suami untuk memuaskan kebutuhan ini bagi perempuan, sehingga tidak menjadikannya menyimpang dan berselingkuh kepada selain suaminya, maka beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> bersabda :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Dan pada kedua paha kalian, terdapat sedekah." Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apakah jika salah seorang dari kami memuaskan syahwatnya, maka dengan begitu dia memperoleh pahala?" Beliau menjawab, "Apa pendapatmu, seandainya dia meletakkan syahwatnya pada tempat yang diharamkan, bukankah bagianya dosa?! Demikian pulalah jika ia meletakkannya pada yang halal, baginya pahala." (HR. Muslim).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dan diantara sikap apresiasi Nabi terhadap perempuan bahwa beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> melarang para suami untuk berburuk sangka terhadap istri-istri mereka dan mencari-cari kesalahan mereka. Jabir ra. berkata :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Rasulullah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> melarang para lelaki untuk mendatangi keluarganya pada malam hari, menghianati dan mencari-cari kesalahan mereka." (Muttafaqun 'Alaihi).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Maka adakah penghormatan yang lebih tinggi kepada perempuan dari bentuk dilarangnya kalangan pria masuk ke rumahnya pada malam hari tanpa diketahui oleh istrinya, jika maksudnya untuk memata-matainya dan mencari-cari kelemahannya !!!</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Nabi saw menstimulasi para suami untuk semakin meningkatkan nafkah istri-istri mereka, maka beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> bersabda kepada Sa'ad bin Abi Waqqash ra. :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Sesungguhnya tiada kamu mendermakan apa pun jua karena Allah, melainkan kamu diganjari pahala atasnya, hingga yang kamu masukkan (makanan) pada mulut istrimu." (Muttafaqun 'Alaihi).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> juga bersabda :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Seutama-utama dinar adalah dinar yang didermakan seorang laki-laki kepada keluarganya." (HR. Bukhari).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Sabda beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> yang lain :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Sesungguhnya jika seorang lelaki memberikan minum air kepada istrinya, dibalas pahala." (HR. Ahmad).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> menegaskan dengan sabdanya :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Sesungguhnya Allah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Ta'ala </em>akan menanyai setiap pemimpin atas apa yang menjadi tanggungjawabnya, apakah dia memelihara (amanah) tersebut atau diabaikannya. Hingga seorang kepala rumah tangga akan ditanyai tentang perkara keluarganya." (HR. Ibnu Hibban).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> bersabda :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah." (HR. Muslim).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Sedang kesetiaan terhadap istri setelah wafatnya, telah dicontohkan oleh Nabi<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> dengan keteladanan yang sangat mengharukan dalam konteks ini. Anas ra. menyatakan,</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> "Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> jika mendapatkan hadiah, berkata :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Pergilah ke <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">fulanah, </em>dia dahulu adalah kawannya Khadijah." (HR. Ath-Thabrani).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> tidak pernah melupakan peran seorang ibu yang oleh perundang-undangan hak asasi manusia internasional dilupakan. Beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> ditanya oleh seorang sahabat :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Siapa orang yang paling berhak untuk aku layani dengan sebaik-baiknya?." Beliau<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> menjawab, "Ibumu." Pria itu bertanya (lagi), "Kemudian siapa (lagi)?" Beliau (kembali) menjawab, "Ibumu." Pria itu bertanya (lagi), "Kemudian siapa (lagi)?" Beliau (kembali) menjawab, "Ibumu." Pria itu bertanya (lagi), "Kemudian siapa (lagi)?" Beliau menjawab, "Ayahmu." (Muttafaqun 'Alaihi).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Seorang lelaki datang kepada Rasulullah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>, lalu berkata :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Wahai Rasulullah, aku ingin berperang, sungguh aku datang untuk meminta pengarahanmu." Lalu beliau bertanya, "Apakah kamu masih punya ibu." Ia menjawab, "Benar." Beliau bersabda, "Maka mengabdilah kepadanya, sesungguhnya surga dibawah kakinya." (HR. An-Nasa'i).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> adalah seorang yang sangat proporsional terhadap perempuan. Dimana dan kapanpun beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> berada, senantiasa mendudukkan dan menempatkan perempuan pada keadaan yang selayaknya. Anas ra. berkata, "Pernah seorang dari budak-budak perempuan Madinah mengambil tangan Rasulullah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>, lalu pergi membawa Rasulullah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> sekehendak hajatnya." (HR. Bukhari).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dan Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> belum pernah memperkenankan pemukulan terhadap budak perempuan. Beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> bersabda kepada orang yang memukul budak perempuannya :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Bebaskan dia (budak perempuan), sesungguhnya dia adalah seorang perempuan yang beriman." (HR. Muslim).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Maka tindak penempelangan menjadi alasan yang cukup untuk membebaskan seorang budak bagi Muhammad Rasulullah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dan dalam riwayat lain :</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Rasulullah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> tidak merasa segan berjalan dengan para janda dan orang miskin, kemudian beliau (pun) memenuhi kebutuhan untuk keduanya." (HR. An-Nasa'i).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Demikian pula dengan wanita yang lanjut usia di sisi Rasulullah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>, maka dari Aisyah ra. berkata, "Seorang wanita tua renta datang kepada Nabi<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> yang saat itu sedang berada di sisiku. Lalu Rasulullah<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> bertanya kepadanya, 'Siapa anda?' Ia menjawab, 'Aku<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Jatstsamah al-Muzaniyah</em> (wanita pandir dari kabilah Muzaniyah).' Lalu beliau berkata, 'Bahkan engkau adalah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Hassanah al- Muzaniyah</em> (wanita baik dari kabilah Muzaniyah), bagaimana anda sekarang? Bagaimana kabar anda? Bagaimana anda sepeninggal kami?' Perempuan tua itu menjawab, 'Baik-baik saja, demi bapak dan ibuku, ya Rasulullah.' Ketika ia keluar, Aisyah ra. berkata, 'Wahai Rasulullah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>, anda menyambut wanita tua ini dengan gaya penyambutan (sangat hormat, pent.) seperti ini?' Maka beliau bersabda, 'Sesungguhnya perempuan tadi telah datang kepada kami (sejak) masa Khadijah, dan sungguh keterikatannya pada keimanan baik'." (HR. Al-Hakim).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Dari Anas bin Malik bahwa seorang seorang wanita yang terganggu akalnya, berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya punya keperluan padamu." Lalu Rasulullah<em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> berkata, "Wahai ibu fulan! Perhatikanlah jalan yang mana yang kamu kehendaki untuk berdiriku, hingga aku dapat berdiri bersamamu." Maka Rasulullah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> berlalu bersamanya, beliau berpisah setelah wanita tersebut telah memenuhi keperluannya." (HR. Muslim).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Adapun mengenai perempuan musyrik, sesungguhnya Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> melarang melakukan pembunuhan terhadap mereka, saat peperangan sekali pun. Pernah suatu ketika, beliau <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> mendapati adanya mayat seorang perempuan yang terbunuh di suatu peperangan. Maka beliau berhenti di sisi mayat perempuan tersebut, kemudian berkata, "Jangan (sampai) pembunuhan (semacam) ini terjadi." Kemudian memandangi wajah-wajah para sahabatnya, seraya bersabda kepada salah seorang mereka,</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">"Yang benar wahai Khalid bin al-Walid, janganlah mereka membunuh anak-anak, dan tidak pula buruh (yaitu tenaga kerja sewaannya), dan kaum wanita." (HR. Ahmad dan Abu Daud).</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Demikianlah beberapa riwayat yang berkenaan dengan hak-hak perempuan dan kedudukannya di sisi Rasulullah dan kekasih kita, Muhammad <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em>.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Tak pelak lagi saat ini, di realitas terkini kita, betapa kita sangat membutuhkan tuntunan Nabi <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Shallallahu 'Alaihi wa Sallam</em> ini beserta implementasinya. Memberikan hak-hak kepada kaum perempuan secara integral, dan memandang bahwa hal itu adalah suatu bentuk ibadah dan pendekatan diri kepada Allah <em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Ta'ala. </em>Dan ini lebih mengena di dalam membumikan petunjuk-petunjuk Nabi, daripada sekedar berkoar-koar dan mengibarkan panji-panji syiar, tanpa disertai implementasinya di lapangan.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Sungguh jika kita merealisasikan hal ini, dan menghadirkan gambaran menawan mengenai Islam kepada para cendekia, maka mungkin ini menjadi factor penyebab orang-orang menerima Islam lebih banyak lagi daripada apa yang kita lihat pada hari ini.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Dr. Ahmad bin Utsman al-Mazyad</strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Asisten Professor di King Sa'ud University</strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">Email : dralmazyad@hotmail.com</strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><strong style="font-size: 11px; line-height: 16px; "> </strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "> </p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; font-family: tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; line-height: 16px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><em style="font-size: 11px; line-height: 16px; ">sumber : <a rel="nofollow" target="_blank" href="http://www.islamhouse.com/" style="cursor: pointer; color: rgb(59, 89, 152); text-decoration: none; font-size: 11px; line-height: 16px; ">www.islamhouse.com</a></em></p></span></span></div></div></font></td></tr></tbody></table></td></tr></tbody></table></span></div><div style="position:fixed"></div> </div><br>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-82286099150604387912010-12-09T19:21:00.001-08:002010-12-20T22:43:48.424-08:0015 Resep Pengobatan dengan Madu<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9ArBcew-Turh7Q1-BOPkHiIJisImbgdNrOBzvAt6lO6qadF5Jhbi2AhRZICQtIqNgeG9ddReUHlvQ9_aIr4fA4h-UNam15ou3cXVLwh_QhoaFekml23ldeGtm3gZJy1BoFAN3iXwCmIEB/s1600/madu3.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 212px; height: 221px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9ArBcew-Turh7Q1-BOPkHiIJisImbgdNrOBzvAt6lO6qadF5Jhbi2AhRZICQtIqNgeG9ddReUHlvQ9_aIr4fA4h-UNam15ou3cXVLwh_QhoaFekml23ldeGtm3gZJy1BoFAN3iXwCmIEB/s320/madu3.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5548889349011065826" /></a>
<div style="font-family:garamond, 'new york', times, serif;font-size:14pt;color:#000000;"><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; color: rgb(111, 94, 78); line-height: 19px; "><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Di bawah ini adalah 15 resep pengobatan menggunakan madu. Apa saja jenis manfaat madu pada 15 pengobatan ini? Di antaranya adalah: Maag, Sesak Nafas, Tekanan Darah Tinggi, Luka Bakar, Sembelit, ,Tonikum, Mengatasi Sakit Pinggang, Menguatkan Otot Jantung,Untuk Kekuatan Seksual, Menghilangkan Akibat Buruk Gairah Seks Yang Berlebihan, Makanan Yang Baik Bagi Bayi, Menanggulangi Mual-Mual Pada Wanita Hamil, Gangguan Empedu, Radang Lambung, Kencing Tidak Lancar Dan Tubuh Letih Serta Lesu, Toner Kulit (Mengencangkan, Melembutkan, Dan Melembabkan Kulit), Pembersih Wajah Setiap Hari, Conditioner Rambut (Kesehatan Rambut Dan Kulit Kepala)</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><span id="more-1126" style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "></span></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">1. MAAG</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Pagi bangun tidur campurkan dua sendok makan madu dengan 3/4 air hangat, aduk dan minum. Beberapa saat sebelum tidur, minumlah kembali madu dan air hangat.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">2. SESAK NAFAS</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Sejumput jinten hitam (habbautussauda) ditumbuk halus, seduh dengan air panas tiga perempat gelas, setelah hangat disaring, campurkan dua sendok makan madu, minum dua kali sehari.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">3. TEKANAN DARAH TINGGI</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Satu buah Mengkudu bersihkan kulit dan bijinya, daging buah ditambah segelas sdm (sendok makan) madu, separuh jeruk nipis dibuat jus, bagi dua untuk pagi dan malam. Resep ini juga bermanfaat bagi penyakit jantung, diabetes, kelelahan, gangguan pencernaan, dan mencegah pikun.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">4. LUKA BAKAR</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Madu dicampur dengan vaseline dalam takaran yang sama, oleskan pada luka bakar tersebut, setiap pagi dan sore, sampai kulit yang terbakar mengelupas, insyallah kulit anda seolah-olah tidak pernah terbakar sama sekali</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">5. SEMBELIT</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Minum segelas susu dingin yang dicampur dengan sesendok madu setiap pagi dan sore, ini akan melunakkan kotoran dan membersihkan usus dengan sebersih-bersihnya.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">6. TONIKUM</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Merangsang ingatan, nafsu makan, dan menambah berat tubuh. Ambil daging mangga yang masak, lembutkan seperti di jus dan ditambahkan air hingga 3/4 gelas ditambah 1,5 sdm madu dan susu secukupnya. Usahakan minum dua kali sehari.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">7. MENGATASI SAKIT PINGGANG</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">30 gram daun Kucai dan 25 gr jahe diiris-iris kemudian di jus. Tambahkan 60 cc madu lalu diminum. Konsumsilah 2 x sehari.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">8. MENGUATKAN OTOT JANTUNG</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">1 Sdm madu dilarutkan dalam sedikit air kemudian dicampur dengan kulit delima yang direbus dengan api kecil dan tidak sampai mendidih.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">9. UNTUK KEKUATAN SEKSUAL</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Tiga siung bawang merah ditumbuk dan diperas dengan baik, kemudian ambil sarinya. Campurkan madu dengan takaran yang seimbang, lalu panaskan dengan api sedang sambil diaduk hingga hilang busa madunya. Minumlah ramuan ini 1 SDM sesudah makan siang setiap hari, dan bila ditambah dengan habbatussauda maka akan lebih menguatkan. Ramuan lainnya adalah 2 SDM madu + kuning telur ayam kampung + ½ sendok teh bubuk merica, tambahkan sedikit air hangat lalu aduk semuanya. Minumlah setidaknya dua kali dalam sepekan.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">10. MENGHILANGKAN AKIBAT BURUK GAIRAH SEKS YANG BERLEBIHAN</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Minumlah air kelapa segar ditambahkan dengan sedikit madu, cara ini dapat menghilangkan permasalahan di atas.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">11. MAKANAN YANG BAIK BAGI BAYI<br style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Pisang ambon yang dicampur dengan madu dan susu merupakan makanan terbaik bagi bayi.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">12. MENANGGULANGI MUAL-MUAL PADA WANITA HAMIL, GANGGUAN EMPEDU, RADANG LAMBUNG, KENCING TIDAK LANCAR DAN TUBUH LETIH SERTA LESU</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">1 Gelas penuh sari wortel dicampur dengan 1 SDM madu 1 sendok teh sari jeruk nipis, dikonsumsi sebelum sarapan pagi</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">13. TONER KULIT (MENGENCANGKAN, MELEMBUTKAN, DAN MELEMBABKAN KULIT)</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">1 buah kulit jeruk ditambah 1 sdm madu kemudian diblender dengan halus. Gosokkan perlahan campuran tersebut ke wajah dan biarkan hingga 15 menit, lalu basuhlah wajah anda dengan air hangat untuk membersihkan ramuan tersebut.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">14. PEMBERSIH WAJAH SETIAP HARI</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Campurkan 1 sdm madu dengan sedikit susu bubuk di telapak tangan. Oleskan di wajah untuk membersihkan semua kotoran dan make-up. Lalu basuh hingga bersih dengan air hangat.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">15. CONDITIONER RAMBUT (Kesehatan rambut dan kulit kepala)</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Campur ½ cangkir madu dan 1 sdm minyak zaitun. Oleskan ke rambut dan kulit kepala, lalu ambil penutup dan biarkan hingga 30 menit dalam keadaan tertutup. Setelah 30 menit, keramasi dengan shampoo dan bilas rambut anda seperti biasa.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; ">Silahkan mencoba.. Semoga anda selalu sehat dan senantiasa dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta'ala</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; "><em style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; font: italic normal normal 100%/normal Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; ">sumber: masbadar.wordpress.com</em></p></span></div><div style="position:fixed"></div> </div><br>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-80027694384153062222010-12-05T04:35:00.001-08:002010-12-20T22:49:01.949-08:00Aasyyiiiiikk.....Sebentar lagi tahun baru !! Malam tahun baru mau kemana niii !!!<div style="font-family:garamond, 'new york', times, serif;font-size:14pt;color:#000000;"><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; color: rgb(51, 51, 51); "><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">by Abu Muhammad Herman</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Teman-teman, tidak terasa ya, sebentar lagi tahun 2010 ini ini sudah akan berakhir. Malam Tahun Baru pada mau kemana nih? Kita nonton pesta kembang api aja yuk? Atau, kita pergi ke hotel atau cafe atau tempat-tempat hiburan yang mengundang penyanyi atau band-band keren? Atau, menghadiri acara dzikiir bersama? Demikian sekilas pembicaraan yang dapat kita dengar menjelang setiap pergantian tahun masehi.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Sebelum kita memutuskan akan kemana, mari kita baca tulisan dari saudara kita yang mencintai saudara-saudaranya seakidah karena Allah berikut ini.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "><strong>10 Kerusakan Dalam Perayaan Tahun Baru</strong></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah, Rabb yang memberikan hidayah demi hidayah. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga akhir zaman.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Manusia di berbagai negeri sangat antusias menyambut perhelatan yang hanya setahun sekali ini. Hingga walaupun sampai lembur pun, mereka dengan rela dan sabar menunggu pergantian tahun. Namun bagaimanakah pandangan Islam -agama yang hanif- mengenai perayaan tersebut? Apakah mengikutinya diperbolehkan? Semoga artikel yang singkat ini bisa menjawabnya.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "><strong>Sejarah Tahun Baru Masehi</strong></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.1</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Dari sini kita dapat menyaksikan bahwa perayaan tahun baru dimulai dari orang-orang kafir dan sama sekali bukan dari Islam.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Dari penjelasan ini, selanjutnya kita akan melihat beberapa kerusakan yang terjadi dalam perayaan tersebut, apalagi jika seorang muslim ikut serta.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "><strong>Kerusakan Pertama: Merayakan Tahun Baru Berarti Merayakan 'Ied yang Haram</strong></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Perhatikan penjelasan Al Lajnah Ad Da-imah lil Buhuts 'Ilmiyyah wal Ifta', komisi fatwa di Saudi Arabia berikut ini.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Al Lajnah Ad Da-imah mengatakan, "Yang disebut ied atau hari perayaan secara istilah adalah semua bentuk perkumpulan yang berulang secara periodik boleh jadi tahunan, bulanan, mingguan atau semisalnya. Jadi dalam ied terkumpul beberapa hal: a) hari yang berulang semisal idul fitri dan hari Jumat, b) berkumpulnya banyak orang pada hari tersebut, c) berbagai aktivitas yang dilakukan pada hari itu baik berupa ritual ibadah ataupun non ibadah</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Hukum ied terbagi menjadi dua. [1] Ied yang tujuannya adalah beribadah, mendekatkan diri kepada Allah dan mengagungkan hari tersebut dalam rangka mendapat pahala atau [2] ied yang mengandung unsur menyerupai orang-orang jahiliah atau golongan-golongan orang kafir yang lain maka hukumnya adalah bid'ah yang terlarang karena tercakup dalam sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, <strong></strong><strong>مَنْ </strong><strong>أَحْدَثَ</strong><strong>فِى </strong><strong>أَمْرِنَا </strong><strong>هَذَا </strong><strong>مَا </strong><strong>لَيْسَ </strong><strong>مِنْهُ </strong><strong>فَهُوَ </strong><strong>رَدٌّ </strong>"Barang siapa yang mengada-adakan amal dalam agama kami ini padahal bukanlah bagian dari agama maka amal tersebut tertolak" (HR. Bukhari dan Muslim).</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Misalnya adalah peringatan maulid nabi, hari ibu dan hari kemerdekaan. Peringatan maulid nabi itu terlarang karena hal itu termasuk mengada-adakan ritual yang tidak pernah Alloh izinkan disamping menyerupai orang-orang Nasrani dan golongan orang kafir yang lain. Sedangkan hari ibu dan hari kemerdekaan terlarang karena menyerupai orang kafir."2 Begitu pula perayaan tahun baru termasuk perayaan yang terlarang (haram) karena menyerupai perayaan orang kafir.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "><strong>Kerusakan Kedua: Merayakan Tahun Baru Berarti Tasyabbuh (Meniru-niru) Orang Kafir</strong></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Seperti telah kami kemukakan dalam sejarah di atas bahwa perayaan tahun baru sama sekali bukanlah tradisi kaum muslimin, namun perayaan tradisi tersebut adalah hasil import dari negeri kafir dan diadopsi serta dimeriahkan oleh kaum muslimin. Sehingga merayakannya berarti meniru-niru orang orang-orang kafir. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun telah mengabarkan bahwa kaum muslimin akan mengikuti jalan mereka.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, <strong>« </strong><strong>لاَ </strong><strong>تَقُومُ </strong><strong>السَّاعَةُ </strong><strong>حَتَّى </strong><strong>تَأْخُذَ </strong><strong>أُمَّتِى </strong><strong>بِأَخْذِ</strong><strong>الْقُرُونِ </strong><strong>قَبْلَهَا </strong><strong>، </strong><strong>شِبْرًا </strong><strong>بِشِبْرٍ </strong><strong>وَذِرَاعًا </strong><strong>بِذِرَاعٍ » . </strong><strong>فَقِيلَ </strong><strong>يَا </strong><strong>رَسُولَ </strong><strong>اللَّهِ </strong><strong>كَفَارِسَ </strong><strong>وَالرُّومِ . </strong><strong>فَقَالَ « </strong><strong>وَمَنِ </strong><strong>النَّاسُ</strong><strong>إِلاَّ </strong><strong>أُولَئِكَ » </strong>"Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jejak orang-orang sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta." Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam-, "Apakah mereka itu mengikuti seperti Persi dan Romawi?" Beliau menjawab, "Selain mereka, lantas siapa lagi?"3</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Dari Abu Sa'id Al Khudri, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, <strong></strong><strong>لَتَتَّبِعُنَّ</strong><strong>سَنَنَ </strong><strong>الَّذِينَ </strong><strong>مِنْ </strong><strong>قَبْلِكُمْ </strong><strong>شِبْرًا </strong><strong>بِشِبْرٍ </strong><strong>وَذِرَاعًا </strong><strong>بِذِرَاعٍ </strong><strong>حَتَّى </strong><strong>لَوْ </strong><strong>دَخَلُوا </strong><strong>فِى </strong><strong>جُحْرِ </strong><strong>ضَبٍّ </strong><strong>لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ ». </strong><strong>قُلْنَا </strong><strong>يَا</strong><strong>رَسُولَ </strong><strong>اللَّهِ </strong><strong>آلْيَهُودَ </strong><strong>وَالنَّصَارَى </strong><strong>قَالَ « </strong><strong>فَمَنْ ». </strong>"Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang penuh lika-liku, pen), pasti kalian pun akan mengikutinya." Kami (para sahabat) berkata, "Wahai Rasulullah, Apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?" Beliau menjawab, "Lantas siapa lagi?"4</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">An Nawawi -rahimahullah- ketika menjelaskan hadits di atas menjelaskan, "Yang dimaksud dengan syibr (sejengkal) dan dziro' (hasta) serta lubang dhob (lubang hewan tanah yang penuh lika-liku), adalah permisalan bahwa tingkah laku kaum muslimin sangat mirip sekali dengan tingkah Yahudi dan Nashroni. Yaitu kaum muslimin mencocoki mereka dalam kemaksiatan dan berbagai penyimpangan, bukan dalam hal kekufuran. Perkataan beliau ini adalah suatu mukjizat bagi beliau karena apa yang beliau katakan telah terjadi saat-saat ini." 5</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Lihatlah apa yang dikatakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Apa yang beliau katakan memang benar-benar terjadi saat ini. Berbagai model pakaian orang kafir diikuti oleh kaum muslimin, sampai pun yang setengah badan. Begitu pula berbagai perayaan pun diikuti, termasuk pula perayaan tahun baru ini.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun secara tegas telah melarang kita meniru-niru orang kafir (tasyabbuh). Beliau bersabda, <strong></strong><strong>مَنْ </strong><strong>تَشَبَّهَ </strong><strong>بِقَوْمٍ </strong><strong>فَهُوَ </strong><strong>مِنْهُمْ </strong>"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka"6 Menyerupai orang kafir (tasyabbuh) dalam hal pakaian, penampilan dan kebiasaan. Tasyabbuh di sini diharamkan berdasarkan dalil Al Qur'an, As Sunnah dan kesepakatan para ulama (ijma').7</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "><strong>Kerusakan Ketiga: Merekayasa Amalan yang Tanpa Tuntunan di Malam Tahun Baru</strong></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Aneh betul. Kita sudah ketahui bahwa perayaan tahun baru ini adalah dari orang kafir dan merupakan tradisi mereka. Namun sayangnya di antara orang-orang jahil ada yang mensyari'atkan amalan-amalan tertentu pada malam pergantian tahun. "Daripada waktu kaum muslimin sia-sia, mending malam tahun baru kita isi dengan dzikir berjama'ah di masjid. Itu tentu lebih manfaat dan dalam rangka mensyukuri nikmat Allah", demikian ungkapan sebagian orang. Ini sungguh melakukan suatu amalan yang dibuat-buat. Perayaan tahun baru sendiri adalah bukan perayaan atau ritual kaum muslimin, lantas kenapa harus disyari'atkan amalan tertentu ketika itu? Apalagi menunggu pergantian tahun pun akan mengakibatkan meninggalkan berbagai kewajiban sebagaimana nanti akan kami utarakan.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "><strong>Jika ada yang mengatakan, "Daripada menunggu tahun baru diisi dengan hal yang tidak bermanfaat, mending diisi dengan dzikir. Yang penting kan niat kita baik."</strong></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Maka cukup kami sanggah niat baik semacam ini dengan perkataan Ibnu Mas'ud ketika dia melihat orang-orang yang berdzikir, namun tidak sesuai tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Orang yang melakukan dzikir yang tidak ada tuntunannya ini mengatakan pada Ibnu Mas'ud, <strong></strong><strong>وَاللَّهِ </strong><strong>يَا </strong><strong>أَبَا </strong><strong>عَبْدِ</strong><strong>الرَّحْمَنِ </strong><strong>مَا </strong><strong>أَرَدْنَا </strong><strong>إِلاَّ </strong><strong>الْخَيْرَ. </strong>"Demi Allah, wahai Abu 'Abdurrahman (Ibnu Mas'ud), kami tidaklah menginginkan selain kebaikan." Ibnu Mas'ud lantas berkata, <strong></strong><strong>وَكَمْ </strong><strong>مِنْ </strong><strong>مُرِيدٍ </strong><strong>لِلْخَيْرِ </strong><strong>لَنْ </strong><strong>يُصِيبَهُ </strong>"Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan, namun mereka tidak mendapatkannya."8</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Jadi dalam melakukan suatu amalan, niat baik semata tidaklah cukup. Kita harus juga mengikuti contoh dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, baru amalan tersebut bisa diterima di sisi Allah.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Perayaan semacam tahun baru juga sudah ada di masa silam. Namun tidak pernah di antara para ulama yang mensyari'atkan pada kaum muslimin agar hari itu tidak sia-sia untuk melakukan dzikir dan amalan lainnya. Para ulama seringkali menyatakan, <strong></strong><strong>لَوْ </strong><strong>كَانَ </strong><strong>خَيرْاً </strong><strong>لَسَبَقُوْنَا </strong><strong>إِلَيْهِ </strong>"Seandainya amalan tersebut baik, tentu mereka (para sahabat) sudah mendahului kita melakukannya." Ibnu Katsir mengatakan, "Inilah perkataan para ulama pada setiap amalan atau perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh para sahabat. Mereka menggolongkan perbuatan semacam ini sebagai bid'ah. Karena para sahabat tidaklah melihat suatu kebaikan kecuali mereka akan segera melakukannya."9</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Berarti yang tidak mereka lakukan, lalu dilakukan oleh orang-orang setelah mereka adalah perkara yang jelek. Maka begitu pula halnya kita katakan pada perayaan tahun baru. Seandainya perayaan tersebut adalah baik, tentu para sahabat akan mendahului kita dalam melakukannya.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "><strong>Kerusakan Keempat: Terjerumus dalam Keharaman dengan Mengucapkan Selamat Tahun Baru</strong></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Karena kita ketahui bersama bahwa tahun baru adalah syiar orang kafir dan bukanlah syiar kaum muslimin. Jadi, tidak pantas seorang muslim memberi selamat dalam syiar orang kafir seperti ini.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Ibnul Qoyyim dalam Ahkam Ahli Dzimmah mengatakan, "Adapun memberi ucapan selamat pada syi'ar-syi'ar kekufuran yang khusus bagi orang-orang kafir (seperti mengucapkan selamat natal, pen) adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan ijma' (kesepakatan) para ulama. Contohnya adalah memberi ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka seperti mengatakan, 'Semoga hari ini adalah hari yang berkah bagimu', atau dengan ucapan selamat pada hari besar mereka dan semacamnya." Kalau memang orang yang mengucapkan hal ini bisa selamat dari kekafiran, namun dia tidak akan lolos dari perkara yang diharamkan. Ucapan selamat hari raya seperti ini pada mereka sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan pada salib, bahkan perbuatan seperti ini lebih besar dosanya di sisi Allah. Ucapan selamat semacam ini lebih dibenci oleh Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat pada orang yang minum minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat lainnya.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Banyak orang yang kurang paham agama terjatuh dalam hal tersebut. Orang-orang semacam ini tidak mengetahui kejelekan dari amalan yang mereka perbuat. Oleh karena itu, barangsiapa memberi ucapan selamat pada seseorang yang berbuat maksiat, bid'ah atau kekufuran, maka dia pantas mendapatkan kebencian dan murka Allah Ta'ala."10</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin -rahimahullah- mengatakan, "Ucapan selamat hari natal atau ucapan selamat lainnya yang berkaitan dengan agama kepada orang kafir adalah haram berdasarkan kesepakatan para ulama."11</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "><strong>Kerusakan Kelima: Melalaikan Perkara Wajib yaitu Shalat Lima Waktu</strong></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Betapa banyak kita saksikan, karena begadang semalam suntuk untuk menunggu detik-detik pergantian tahun, bahkan begadang seperti ini diteruskan lagi hingga jam 1, jam 2 malam atau bahkan hingga pagi hari, kebanyakan orang yang begadang seperti ini luput dari shalat Shubuh yang kita sudah sepakat tentang wajibnya. Bahkan mungkin di antara mereka tidak mengerjakan shalat Shubuh sama sekali karena sudah kelelahan di pagi hari. Akhirnya, mereka tidur hingga pertengahan siang dan berlalulah kewajiban tadi tanpa ditunaikan sama sekali. Na'udzu billahi min dzalik.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Ketahuilah bahwa meninggalkan satu saja dari shalat lima waktu bukanlah perkara sepele. Bahkan meningalkannya para ulama sepakat bahwa itu termasuk dosa besar.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Ibnul Qoyyim -rahimahullah-mengatakan, "Kaum muslimin tidaklah berselisih pendapat (sepakat) bahwa meninggalkan shalat wajib (shalat lima waktu) dengan sengaja termasuk dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, zina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat."12</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Adz Dzahabi –rahimahullah- juga mengatakan, "Orang yang mengakhirkan shalat hingga keluar waktunya termasuk pelaku dosa besar. Dan yang meninggalkan shalat secara keseluruhan -yaitu satu shalat saja- dianggap seperti orang yang berzina dan mencuri. Karena meninggalkan shalat atau luput darinya termasuk dosa besar. Oleh karena itu, orang yang meninggalkannya sampai berkali-kali termasuk pelaku dosa besar sampai dia bertaubat. Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat termasuk orang yang merugi, celaka dan termasuk orang mujrim (yang berbuat dosa)."13</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengancam dengan kekafiran bagi orang yang sengaja meninggalkan shalat lima waktu. Buraidah bin Al Hushoib Al Aslamiy berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, <strong></strong><strong>الْعَهْدُ </strong><strong>الَّذِى </strong><strong>بَيْنَنَا </strong><strong>وَبَيْنَهُمُ </strong><strong>الصَّلاَةُ </strong><strong>فَمَنْ </strong><strong>تَرَكَهَا </strong><strong>فَقَدْ </strong><strong>كَفَرَ</strong>"Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir."14 Oleh karenanya, seorang muslim tidak sepantasnya merayakan tahun baru sehingga membuat dirinya terjerumus dalam dosa besar. Hanya Allah yang memberi taufik.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Dengan merayakan tahun baru, seseorang dapat pula terluput dari amalan yang utama yaitu shalat malam. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, <strong></strong><strong>أَفْضَلُ </strong><strong>الصَّلَاةِ </strong><strong>بَعْدَ </strong><strong>الْفَرِيضَةِ</strong><strong>صَلَاةُ </strong><strong>اللَّيْلِ </strong>"Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam."15 Shalat malam adalah sebaik-baik shalat dan shalat yang biasa digemari oleh orang-orang sholih. Seseorang pun bisa mendapatkan keutamaan karena bertemu dengan waktu yang mustajab untuk berdo'a yaitu di sepertiga malam terakhir. Sungguh sia-sia jika seseorang mendapati malam tersebut namun ia menyia-nyiakannya. Melalaikan shalat malam disebabkan mengikuti budaya orang barat, sungguh adalah kerugian yang sangat besar.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "><strong>Kerusakan Keenam: Begadang yang Tidak Perlu</strong></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Begadang tanpa ada kepentingan yang syar'i dibenci oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Termasuk di sini adalah menunggu detik-detik pergantian tahun yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata, <strong></strong><strong>أَنَّ </strong><strong>رَسُولَ </strong><strong>اللَّهِ – </strong><strong>صلى </strong><strong>الله </strong><strong>عليه </strong><strong>وسلم – </strong><strong>كَانَ </strong><strong>يَكْرَهُ </strong><strong>النَّوْمَ</strong><strong>قَبْلَ </strong><strong>الْعِشَاءِ </strong><strong>وَالْحَدِيثَ </strong><strong>بَعْدَهَا </strong>"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat Isya' dan ngobrol-ngobrol setelahnya."16 Ibnu Baththol menjelaskan, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat 'Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama'ah. 'Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, "Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!"."17</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "><strong>Kerusakan Ketujuh: Terjerumus dalam Zina</strong></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Jika kita lihat pada tingkah laku muda-mudi saat ini, perayaan tahun baru pada mereka tidaklah lepas dari ikhtilath (campur baur antara pria dan wanita) dan berkholwat (berdua-duan), bahkan mungkin yang ada lebih parah dari itu yaitu sampai terjerumus dalam zina dengan kemaluan. Inilah yang dapat kita saksikan pada pasangan-pasangan tanpa status nikah di malam tersebut. Inilah yang terjadi di malam pergantian tahu dan ini riil di kalangan muda-mudi.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu , Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, <strong></strong><strong>كُتِبَ </strong><strong>عَلَى </strong><strong>ابْنِ</strong><strong>آدَمَ </strong><strong>نَصِيبُهُ </strong><strong>مِنَ </strong><strong>الزِّنَى </strong><strong>مُدْرِكٌ </strong><strong>ذَلِكَ </strong><strong>لاَ </strong><strong>مَحَالَةَ </strong><strong>فَالْعَيْنَانِ </strong><strong>زِنَاهُمَا </strong><strong>النَّظَرُ </strong><strong>وَالأُذُنَانِ </strong><strong>زِنَاهُمَا </strong><strong>الاِسْتِمَاعُ </strong><strong>وَاللِّسَانُ</strong><strong>زِنَاهُ </strong><strong>الْكَلاَمُ </strong><strong>وَالْيَدُ </strong><strong>زِنَاهَا </strong><strong>الْبَطْشُ </strong><strong>وَالرِّجْلُ&nb sp;</strong><strong>زِنَاهَا </strong><strong>الْخُطَا </strong><strong>وَالْقَلْبُ </strong><strong>يَهْوَى </strong><strong>وَيَتَمَنَّى </strong><strong>وَيُصَدِّقُ </strong><strong>ذَلِكَ </strong><strong>الْفَرْجُ </strong><strong>وَيُكَذِّبُهُ</strong>"Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian."18</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Jika kita melihat pada hadits di atas, menyentuh lawan jenis -yang bukan istri atau bukan mahrom- diistilahkan dengan berzina. Hal ini berarti menyentuh lawan jenis adalah perbuatan yang haram karena berdasarkan kaedah ushul, "Apabila sesuatu dinamakan dengan sesuatu lain yang haram, maka menunjukkan bahwa perbuatan tersebut juga haram".19</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "><strong>Kerusakan Kedelapan: Mengganggu Kaum Muslimin</strong></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Merayakan tahun baru banyak diramaikan dengan suara mercon, petasan, terompet atau suara bising lainnya. Ketahuilah ini semua adalah suatu kemungkaran karena dapat mengganggu sesama muslim, bahkan sangat mengganggu orang-orang yang butuh istirahat seperti orang yang lagi sakit. Padahal mengganggu muslim lainnya adalah terlarang sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,<strong></strong><strong>الْمُسْلِمُ </strong><strong>مَنْ </strong><strong>سَلِمَ </strong><strong>الْمُسْلِمُونَ </strong><strong>مِنْ </strong><strong>لِسَانِهِ </strong><strong>وَيَدِهِ </strong>"Seorang muslim adalah seseorang yang lisan dan tangannya tidak mengganggu orang lain."20</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Ibnu Baththol mengatakan, "Yang dimaksud dengan hadits ini adalah dorongan agar seorang muslim tidak menyakiti kaum muslimin lainnya dengan lisan, tangan dan seluruh bentuk menyakiti lainnya. Al Hasan Al Bashri mengatakan, "Orang yang baik adalah orang yang tidak menyakiti walaupun itu hanya menyakiti seekor semut"."21 Perhatikanlah perkataan yang sangat bagus dari Al Hasan Al Basri. Seekor semut yang kecil saja dilarang disakiti, lantas bagaimana dengan manusia yang punya akal dan perasaan?!</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "><strong>Kerusakan Kesembilan: Meniru Perbuatan Setan dengan Melakukan Pemborosan</strong></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Perayaan malam tahun baru adalah pemborosan secara besar-besaran hanya dalam satu malam. Jika kita perkirakan setiap orang menghabiskan uang pada malam tahun baru sebesar Rp.1000 untuk membeli mercon dan segala hal yang memeriahkan semacam itu. Lalu yang merayakan tahun baru sekitar 10 juta penduduk Indonesia. Hitunglah berapa jumlah uang yang dihambur-hamburkan dalam waktu semalam? Itu baru perkiraan setiap orang menghabiskan Rp. 1000, bagaimana jika lebih dari itu?! Masya Allah sangat banyak sekali jumlah uang yang dibuang sia-sia. Itulah harta yang dihamburkan sia-sia dalam waktu semalam untuk membeli petasan, kembang api, mercon, atau untuk menyelenggarakan pentas musik, dsb. Padahal Allah Ta'ala telah berfirman, <strong></strong><strong>وَلا </strong><strong>تُبَذِّرْ </strong><strong>تَبْذِيرًا </strong><strong>إِنَّ</strong><strong>الْمُبَذِّرِينَ </strong><strong>كَانُوا </strong><strong>إِخْوَانَ </strong><strong>الشَّيَاطِينِ </strong>"Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan." (QS. Al Isro': 26-27). Ibnu Katsir mengatakan, "Allah ingin membuat manusia menjauh dari sikap boros dengan mengatakan: "Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan". Dikatakan demikian karena orang yang bersikap boros menyerupai setan dalam hal ini.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Ibnu Mas'ud dan Ibnu 'Abbas mengatakan, "Tabdzir (pemborosan) adalah menginfakkan sesuatu bukan pada jalan yang benar." Mujahid mengatakan, "Seandainya seseorang menginfakkan seluruh hartanya dalam jalan yang benar, itu bukanlah tabdzir (pemborosan). Namun jika seseorang menginfakkan satu mud saja (ukuran telapak tangan) pada jalan yang keliru, itulah yang dinamakan tabdzir (pemborosan)." Qotadah mengatakan, "Yang namanya tabdzir (pemborosan) adalah mengeluarkan nafkah dalam berbuat maksiat pada Allah, pada jalan yang keliru dan pada jalan untuk berbuat kerusakan."22</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "><strong>Kerusakan Kesepuluh: Menyia-nyiakan Waktu yang Begitu Berharga</strong></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Merayakan tahun baru termasuk membuang-buang waktu. Padahal waktu sangatlah kita butuhkan untuk hal yang bermanfaat dan bukan untuk hal yang sia-sia. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberi nasehat mengenai tanda kebaikan Islam seseorang, <strong></strong><strong>مِنْ </strong><strong>حُسْنِ </strong><strong>إِسْلاَمِ </strong><strong>الْمَرْءِ </strong><strong>تَرْكُهُ </strong><strong>مَا </strong><strong>لاَ </strong><strong>يَعْنِيهِ</strong>"Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya."23</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Membuang-buang waktu dengan cuma sekedar menunggu detik-detik pergantian tahun termasuk hal yang sia-sia, tidak ada faedahnya sama sekali.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Ingatlah bahwa membuang-buang waktu itu hampir sama dengan kematian yaitu sama-sama ada sesuatu yang hilang. Namun sebenarnya membuang-buang waktu masih lebih jelek dari kematian.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Semoga kita merenungkan perkataan Ibnul Qoyyim, "(Ketahuilah bahwa) menyia-nyiakan waktu lebih jelek dari kematian. Menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu (membuatmu lalai) dari Allah dan negeri akhirat. Sedangkan kematian hanyalah memutuskanmu dari dunia dan penghuninya."24 Seharusnya seseorang bersyukur kepada Allah dengan nikmat waktu yang telah Dia berikan. Mensyukuri nikmat waktu bukanlah dengan merayakan tahun baru. Namun mensyukuri nikmat waktu adalah dengan melakukan ketaatan dan ibadah kepada Allah. Itulah hakekat syukur yang sebenarnya. Orang-orang yang menyia-nyiakan nikmat waktu seperti inilah yang Allah cela. Allah Ta'ala berfirman,<strong></strong><strong>أَوَلَمْ </strong><strong>نُعَمِّرْكُم </strong><strong>مَّا </strong><strong>يَتَذَكَّرُ </strong><strong>فِيهِ </strong><strong>مَن </strong><strong>تَذَكَّرَ </strong><strong>وَجَاءكُمُ </strong><strong>النَّذِيرُ </strong>"Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?" (QS. Fathir: 37) Qotadah mengatakan, "Beramallah karena umur yang panjang itu akan sebagai dalil yang bisa menjatuhkanmu. Marilah kita berlindung kepada Allah dari menyia-nyiakan umur yang panjang untuk hal yang sia-sia."25</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Inilah di antara beberapa kerusakan dalam perayaan tahun baru dan masih banyak dampak buruk lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu dalam tulisan ini karena amatlah banyak. Seorang muslim tentu akan berpikir seribu kali sebelum melangkah karena sia-sianya merayakan tahun baru. Jika ingin menjadi baik di tahun mendatang bukanlah dengan merayakannya. Seseorang menjadi baik tentulah dengan banyak bersyukur atas nikmat waktu yang Allah berikan. Bersyukur yang sebenarnya adalah dengan melakukan ketaatan kepada Allah, bukan dengan berbuat maksiat dan bukan dengan membuang-buang waktu dengan sia-sia. Lalu yang harus kita pikirkan lagi adalah apakah hari ini kita lebih baik dari hari kemarin? Pikirkanlah apakah hari ini iman kita sudah semakin meningkat ataukah semakin anjlok! Itulah yang harus direnungkan seorang muslim setiap kali bergulirnya waktu.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Ya Allah, perbaikilah keadaan umat Islam ini, perbaikilah keadaan saudara-saudara kami yang jauh dari aqidah Islam, berilah petunjuk pada mereka agar mengenal agama Islam ini dengan benar.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">"Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali." (QS. Hud: 88)</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Alhamdulillahilladzi bi ni'matihi tatimmush sholihat. Wa shallallahu 'ala nabiyyina Muhammad wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallam.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Disempurnakan atas nikmat Allah di Pangukan-Sleman, 12 Muharram 1431 H</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal Artikel <a href="http://www.muslim.or.id/" rel="nofollow" target="_blank" style="cursor: pointer; color: rgb(59, 89, 152); text-decoration: none; ">www.muslim.or.id</a></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">Foot note:</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">1 Sumber bacaan: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_baru" rel="nofollow" target="_blank" style="cursor: pointer; color: rgb(59, 89, 152); text-decoration: none; ">http://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_baru</a></p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">2 Fatawa Al Lajnah Ad Da-imah lil Buhuts 'Ilmiyyah wal Ifta', 3/88-89, Fatwa no. 9403, Mawqi' Al Ifta'.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">3 HR. Bukhari no. 7319, dari Abu Hurairah.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">4 HR. Muslim no. 2669, dari Abu Sa'id Al Khudri.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">5 Al Minhaj Syarh Shohih Muslim, Abu Zakariya Yahya bin Syarf An Nawawi, 16/220, Dar Ihya' At Turots Al 'Arobiy, cetakan kedua, 1392.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">6 HR. Ahmad dan Abu Daud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho' (1/269) mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Irwa'ul Gholil no. 1269.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">7 Lihat penukilan ijma' (kesepakatan ulama) yang disampaikan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Iqtidho' Ash Shirotil Mustaqim, 1/363, Wazarotu Asy Syu-un Al Islamiyah, cetakan ketujuh, tahun 1417 H.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">8 HR. Ad Darimi. Dikatakan oleh Husain Salim Asad bahwa sanad hadits ini jayid (bagus).</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">9 Lihat Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, Ibnu Katsir, 7/278-279, pada tafsir surat Al Ahqof ayat 11, Dar Thoyibah, cetakan kedua, tahun 1420 H.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">10 Ahkam Ahli Dzimmah, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, 1/441, Dar Ibnu Hazm, cetakan pertama, tahun 1418 H.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">11 Majmu' Fatawa wa Rosail Ibnu 'Utsaimin, 3/28-29, no. 404, Asy Syamilah.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">12 Ash Sholah wa Hukmu Tarikiha, hal. 7, Dar Al Imam Ahmad</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">13 Al Kaba'ir, hal. 26-27, Darul Kutub Al 'Ilmiyyah.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">14 HR. Ahmad, Tirmidzi, An Nasa'i, Ibnu Majah. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Misykatul Mashobih no. 574</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">15 HR. Muslim no. 1163</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">16 HR. Bukhari no. 568</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">17 Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">18 HR. Muslim no. 6925</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">19 Lihat Taysir Ilmi Ushul Fiqh, Abdullah bin Yusuf Al Juda'i</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">20 HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 41</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">21 Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 1/38, Asy Syamilah</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">22 Lihat Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, 5/69, pada tafsir surat Al Isro' ayat 26-27</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">23 HR. Tirmidzi. Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho'if Sunan Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini shohih.</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">24 Al Fawa'id, hal. 33</p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; "> </p><p style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; text-align: left; margin-top: 1em; margin-right: 0px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; ">25 Lihat Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, 6/553, pada tafsir surat Fathir ayat 37</p></span></div><div style="position:fixed"></div> </div><br>Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-71441583092648149872010-11-29T21:38:00.000-08:002010-12-20T22:49:01.949-08:00Tuntunan Pemberian Nama (Pendahuluan)Tuntunan Pemberian Nama (Pendahuluan)<p>HAK UNTUK AYAH<p>Tidak ada perbedaan di kalangan ulama bahwa ayah lebih berhak memberi nama kepada bayi, dan ibu tidak boleh merampas hak ini dari ayah. Apabila timbul perselisihan antara ayah dan ibu dalam pemberian nama, maka ayah lebih dikedepankan. Namun sebaiknya ada musyawarah antara kedua orangtua untuk mendapat kesepakatan, guna menjaga keutuhan dan mempererat ikatan antara suami istri. Atau ketika sang suami bersedia untuk mengundi (azlaam), diantara nama yang dipilih suami dan istri, maka hal ini juga tidak mengapa dilakukan karena sebagai solusi yang dapat menghilangkan perbedaan dan dapat melegakan hatu kedua belah pihak.<p>Sang ayah pun disarankan untuk bermusyawarah dengan seorang alim ketika memilih nama untuk bayinya karena para sahabat dulu menunjukkan bayi-bayi mereka yang baru lahir kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu beliau memberi nama seperti tercantum dalam kisah Ibrahim bin Abi Musa, Al-Mundzir bin Abi Usaid dan Abdullah bin Abi Thalhah<p>Hal ini menunjukkan bahwa seorang ayah dianjurkan untuk memperlihatkan anaknya dan bermusyawarah dengan seorang yang alim tentang sunnah dari kalangan ahli sunnah yang agama dan ilmunya dapat dipercaya agar ditunjuki nama yang terbaik untuk si bayi.<p>Adab Memilih Nama<p>Al-Mawardi rahimahullah berkata dalam Kitab Nashiihatu al-Muluuk intiya, "Apabila seorang bayi lahir maka kemuliaan dan kebaikan yang pertama kali diberikan kepadanya adalah memilihkan untuknya nama yang baik dan kunyah yang lembut serta mulia. Sebab nama yang baik dapat menyentuh hati seseorang ketika mendengar nama tersebut.<p>Ada tiga faktor yang perlu diperhatikan ketika memilih nama:<p>Nama tersebut diambil dari nama-nama orang-orang shalih dari kalangan nabi, rasul dan orang shalih lainnya. Maksudnya untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cara mencintai dan menghidupkan nama mereka serta melaksanakan apa yang dicintai Allah dengan memilih nama para wali yang telah membawa agama-Nya.<br>Nama yang singkat, hurufnya sedikit dan mudah diucapkan serta mudah dihafal.<br>Maknanya bagus, sesuai dengan kondisi orangnya, derajat agama serta martabatnya.<br>Syaikh Abu Bakar Abu Zaid hafizhahullah berkata:<p>Memperhatikan nama-nama yang sesuai dengan derajat dan qabilahnya merupakan ikatan kekeluargaan serta kerukunan antar marga.<br>Sementara memperhatikan nama-nama orang yang seagama dengannya merupakan ikatan yang dilandasi agama dan iman.<br>Sedangkan memperhatikan nama-nama orang yang semartabat dengan dirinya, merupakan ikatan moral dengan menempatkan diri pada posisi yang pantas sehingga tidak terkesan aneh dan asing. Allahu a'lam.<br>Pembahasan kami sebelumnya:<br>Pilihlah Nama Terbaik Untuk Buah Hati Anda<br>Waktu Pemberian Nama bagi Buah Hati<p>***<br>Artikel <a href="http://www.muslimah.or.id">http://www.muslimah.or.id</a><br>disusun ulang oleh tim <a href="http://www.muslimah.or.id">http://www.muslimah.or.id</a> dari Buku Ensiklopedia Anak Tanya Jawab Tentang Anak Dari A sampai Z karya Abu Abdillah Ahmad bin Ahmad Al-Isawi<p>"Demi Allah,sekiranya Allah memberikan petunjuk kepada seseorang melalui dirimu, sungguh hal itu lebih baik (berharga) bagimu daripada memiliki unta merah."(HR. Bukhori).<br>Sent from my Nokia® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-23375120636345951712010-11-29T21:21:00.000-08:002010-12-20T22:49:01.950-08:00Nazhor (Melihat) Sebelum MenikahBismillaah,<p>Nazhor (Melihat) Sebelum Menikah<p>Pertanyaan :<p>Seorang pemuda yang hendak menikahi seorang wanita, bolehkah dia memandang wanita tersebut, bagaimana batasannya, dan kapan diperbolehkan? (Abu Abdirrahman, aris…@<a href="http://gawab.com">gawab.com</a>)<p> <br>Jawaban :<p>Alhamdulillah. Haramnya seorang lelaki memandang wanita yang bukan mahramnya termasuk dalam kategori tahrimul wasilah. Artinya, diharamkan karena merupakan wasilah (perantara) yang akan menyeret kepada perkara inti yang memang haram pada asalnya. Sehingga seluruh wasilah dan dzari'ah (jalan) menuju perkara tersebut ditutup oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan cara diharamkan. Kaidah ini dikenal di kalangan ulama dengan istilah saddudz-dzari'ah (menutup jalan/wasilah).<p>Sesuatu yang pengharamannya termasuk dalam bab ini, bisa dibolehkan ketika ada hajat (tuntutan) kebutuhan meskipun bukan darurat. Ini adalah ushul (prinsip hukum) yang dipegang oleh Al-Imam Ahmad, sebagaimana dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu' Fatawa (23/186-187, 214-215).<p><br>Berdasarkan hal ini, tatkala seorang lelaki berhajat untuk memperistri seorang wanita dan sebaliknya, maka hajat tersebut menuntut untuk saling mengenal terlebih dahulu. Sehingga keduanya menikah tidak secara membabi buta, yang mengandung resiko timbulnya penyesalan di kemudian hari dan berakibat tidak harmonisnya kehidupan rumah tangga mereka berdua.<p>Syariat yang penuh hikmah dan bijaksana ini menginginkan terciptanya rumah tangga yang harmonis, yang terbina di atas cinta dan kasih sayang, agar pasangan suami istri hidup tenang dan bahagia. Dengan demikian keduanya akan memiliki 'iffah (mampu menjaga diri dari perzinaan dan perkara-perkara yang menyeret kepada perbuatan zina) serta mampu ber-ta'awun (bekerja sama dan saling membantu) dalam menaati Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menjaga diri dari maksiat. Demikian pula berbagai maslahat lainnya yang merupakan tujuan disyariatkannya pernikahan. Wallahu 'alimun hakim (Allah Maha Tahu lagi Maha Bijaksana).<p><br>Dalam rangka memenuhi tuntutan hajat ini, maka seorang lelaki yang hendak menikahi seorang wanita diizinkan untuk melakukan nazhar (melihat dan mengamati dengan seksama) wanita yang hendak dilamarnya. Sebagaimana dalam hadits Jabir radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:<br>إِذَا خَطَبَ أَحَدُكُمُ الْمَرْأَةَ فَإِنِ اسْتَطَاعَ أَنْ يَنْظُرَ مِنْهَا إِلَى مَا يَدْعُوْهُ إِلَى نِكَاحِهَا فَلْيَفْعَلْ<p>"Apabila salah seorang kalian melamar seorang wanita, hendaklah dia memandang bagian tubuhnya yang akan menjadikannya tertarik untuk menikahinya, jika dia mampu melakukannya." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan selainnya, dihasankan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 99 dan Al-Irwa` no. 1791)<p>Begitu pula hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, yang mengisahkan seorang lelaki yang datang dan mengabarkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa dia telah melamar seorang wanita dari kalangan Anshar. Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya:<br>أَنَظَرْتَ إِلَيْهَا؟ قَالَ: لاَ. قَالَ: فَانْظُرْ إِلَيْهَا فَإِنَّ فِي أَعْيُنِ اْلأَنْصَارِ شَيْئًا<p>"Apakah engkau telah melihatnya?" Lelaki itu menjawab: "Belum." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Hendaklah engkau melihatnya terlebih dahulu karena pada mata wanita-wanita Anshar ada sesuatu." (HR. Muslim, Ahmad dan An-Nasa`i)<p>Terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum nazhar. Sebagian mereka mengatakan hukumnya mubah (boleh), dan sebagian yang lain mengatakan sunnah mustahab.<p>Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullahu berkata dalam Asy-Syarhul Mumti' (5/125-126, cetakan Darul Atsar): "Yang benar dalam masalah ini hukumnya sunnah (karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkannya). Jika seseorang telah mengenalnya tanpa melakukan nazhar maka tidak ada hajat baginya untuk melakukan nazhar. Seperti halnya bila dia mengutus seorang wanita yang benar-benar dia percayai untuk mengenali wanita yang hendak dipinangnya (dan dia bersandar dengan berita dari wanita itu). Meskipun demikian, pada hakekatnya nazhar orang lain tidak cukup mewakili nazhar yang dilakukan sendiri. Karena boleh jadi wanita itu cantik di mata orang lain, namun belum tentu cantik di mata sendiri.1 Boleh jadi wanita itu dinazhar dalam keadaan gembira dan riang, yang tentu saja berbeda jika dinazhar dalam keadaan sedih. Juga, terkadang wanita yang dinazhar berusaha untuk tampil cantik dengan berdandan menggunakan make up, sehingga disangka cantik padahal tidak demikian hakikatnya."<p>Perlu diketahui bahwa nazhar yang syar'i memiliki beberapa persyaratan:<p>1. Nazhar hanya terbatas pada bagian tubuh tertentu. Batasan ini diperselisihkan para ulama. Dalam hal ini, Al-Imam Ahmad memiliki tiga riwayat (pendapat).<p>Riwayat pertama sama dengan pendapat jumhur ulama, yang mengatakan bahwa yang boleh dilihat adalah sebatas wajah dan telapak tangan.<p>Riwayat kedua, beliau berpendapat bahwa boleh untuk melihat bagian tubuhnya yang biasa nampak dan terlihat dalam kesehariannya ketika di rumah saat bersama mahramnya, seperti wajah, kepala, leher, lengan, dan betis.<p>Ibnu Qudamah -rahimahullaah- dalam Al-Mughni menerangkan riwayat ini: "Tatkala Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengizinkan untuk nazhar secara mutlak, baik dengan seizin dan sepengetahuan si wanita yang bersangkutan ataupun tidak, berarti beliau mengizinkan untuk melihat apa yang biasa terlihat dalam kesehariannya ketika di rumah bersama mahramnya. Karena ketika melakukan nazhar secara diam-diam tanpa seizin dan sepengetahuan si wanita, maka tidak mungkin membatasi diri hanya melihat wajah saja. Bahkan bagian-bagian tubuh lainnya yang biasa nampak tentu akan terlihat pula."<p><br>Riwayat ketiga sama dengan pendapat Azh-Zhahiriyah, yakni boleh melihat seluruh bagian tubuh tanpa kecuali. (Lihat Al-Mughni, 6/387-388, Tahdzib Sunan Abi Dawud hadits no. 2068, dan Nailul Authar, 6/111)<p>Dan yang rajih adalah riwayat/pendapat kedua dari Al-Imam Ahmad.<p>Asy-Syaikh Al-Albani berkata dalam At-Ta'liqat Ar-Radhiyyah 'ala Ar-Raudhatin Nadiyyah (2/154): "Jika hadits Jabir radhiyallahu 'anhu tidak menunjukkan apa yang dikatakan Ibnu Hazm (yakni pendapat Azh-Zhahiriyyah) maka tidak diragukan lagi bahwa hadits tersebut menunjukkan makna lebih dari batasan yang disebutkan oleh jumhur. Wallahu a'lam."<p><br>Asy-Syaikh Al-Albani juga berkata dalam Ash-Shahihah (1/157): "Riwayat yang kedua dari Al-Imam Ahmad lebih dekat kepada dzahir2 hadits dan praktik para shahabat. Wallahu a'lam."<p><br>Pendapat ini juga dipilih oleh Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullahu dalam Asy-Syarhul Mumti' (5/126).<p>Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin berkata: "Jika dia belum melihat sesuatu yang menjadikan dia tertarik pada nazhar yang pertama, boleh baginya untuk mengulangi nazhar untuk yang kedua atau ketiga kalinya."<p>Hal ini karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengizinkan secara mutlak tanpa membatasi satu kali saja.<p>2. Nazhar dilakukan tanpa khalwat (berduaan). Karena tidak ada tuntutan hajat dan maslahat untuk ber-khalwat. Bahkan bisa menjatuhkan keduanya dalam perkara-perkara yang melanggar syariat, sehingga hal ini tetap haram hukumnya. Jadi, nazhar dilakukan dengan cara ditemani oleh wali atau mahram si wanita.<p>Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin berkata: "Jika tidak mungkin (nazhar ditemani walinya) maka boleh bagi si lelaki untuk bersembunyi di tempat yang akan dilewati wanita tersebut dan mengamatinya secara diam-diam."<p>3. Nazhar dilakukan tanpa disertai syahwat. Karena wanita tersebut belum menjadi istrinya, sehingga tidak dibenarkan dia bersenang-senang dengan memandanginya disertai syahwat.<p>4. Nazhar dilakukan apabila si lelaki telah bertekad untuk melamar si wantia. Jika sekedar coba-coba, atau barangkali dan barangkali, maka tidak dibenarkan. Karena pada asalnya, nazhar hukumnya haram. Hanya saja diizinkan ketika ada kebutuhan dan maslahat pernikahan. Sehingga nazhar tidak boleh melampaui apa yang diizinkan syariat.<p>5. Nazhar dilakukan apabila ada ghalabatuzh zhann (persangkaan kuat) bahwa lamarannya akan diterima. Seandainya dia seorang yang fakir atau miskin, kemudian menazhar anak seorang pejabat, atau seorang lanjut usia menazhar seorang gadis belia, perawan dan cantik, maka kemungkinan besar lamarannya akan ditolak. (Al-Mughni, 6/387-388, Asy-Syarhul Mumti', 5/126-127)<p>Terakhir, ini sebagai peringatan, Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin berkata dalam Asy-Syarhul Mumti' (5/126): "Tidak boleh melakukan percakapan dengan wanita yang dinazhar saat melakukan nazhar. Karena percakapan lebih membangkitkan syahwat dan lebih menggoda untuk menikmati suaranya dari sekedar nazhar. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan: 'Hendaklah ia memandang dari tubuhnya', bukannya mengatakan: 'Hendaklah dia mendengar suaranya'."<br>Wallahu a'lam.<p><br>Footnotes:<p>1 Karena kecantikan adalah sesuatu yang relatif (pen).<p>2 Makna hadits yang nampak dan terpahami secara langsung (pen).<p>Sumber : <p><a href="http://www.rumahbelajarku.wordpress.com/2010/11/30/nazhor-melihat-sebelum-menikah/">http://www.rumahbelajarku.wordpress.com/2010/11/30/nazhor-melihat-sebelum-menikah/</a><p>"Demi Allah,sekiranya Allah memberikan petunjuk kepada seseorang melalui dirimu, sungguh hal itu lebih baik (berharga) bagimu daripada memiliki unta merah."(HR. Bukhori).<br>Sent from my Nokia® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-80996736401859140022010-11-26T23:12:00.000-08:002010-11-26T23:15:53.134-08:00Cinta Itu Perlu KesabaranCerita ini adalah kisah nyata… dimana perjalanan hidup ini ditulis oleh seorang istri dalam sebuah laptopnya.
Bacalah, semoga kisah nyata ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Terkadang barulah SADARI BETAPA BERHARGA dan BERNILAInya ketika SUDAH TIADA.....
***
Cinta itu butuh kesabaran…
Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita???
Hari itu.. aku dengannya berkomitmen untuk menjaga cinta kita..
Aku menjadi perempuan yg paling bahagia…..
Pernikahan kami sederhana namun meriah…..
Ia menjadi pria yang sangat romantis pada waktu itu.
Aku bersyukur menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan & mapan pula.
Ketika kami berpacaran dia sudah sukses dalam karirnya.
Kami akan berbulan madu di tanah suci, itu janjinya ketika kami berpacaran dulu..
Dan setelah menikah, aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci….
Aku sangat bahagia dengannya, dan dianya juga sangat memanjakan aku… sangat terlihat dari rasa cinta dan rasa sayangnya pada ku.
Banyak orang yang bilang kami adalah pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjakanku. Dan aku bahagia menikah dengannya.
***
Lima tahun berlalu sudah kami menjadi suami istri, sangat tak terasa waktu begitu cepat berjalan walaupun kami hanya hidup berdua saja karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil (bayi) di tengah keharmonisan rumah tangga kami.
Karena dia anak lelaki satu-satunya dalam keluarganya, jadi aku harus berusaha untuk mendapatkan penerus generasi baginya.
Alhamdulillah saat itu suamiku mendukungku…
Ia mengaggap Allah belum mempercayai kami untuk menjaga titipan-NYA.
Tapi keluarganya mulai resah. Dari awal kami menikah, ibu & adiknya tidak menyukaiku. Aku sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari mereka, namun aku selalu berusaha menutupi hal itu dari suamiku…
Didepan suami ku mereka berlaku sangat baik padaku, tapi dibelakang suami ku, aku dihina-hina oleh mereka…
Pernah suatu ketika satu tahun usia pernikahan kami, suamiku mengalami kecelakaan, mobilnya hancur. Alhamdulillah suami ku selamat dari maut yang hampir membuat ku menjadi seorang janda itu.
Ia dirawat dirumah sakit pada saat dia belum sadarkan diri setelah kecelakaan. Aku selalu menemaninya siang & malam sambil kubacakan ayat-ayat suci Al – Qur’an. Aku sibuk bolak-balik dari rumah sakit dan dari tempat aku melakukan aktivitas sosial ku, aku sibuk mengurus suamiku yang sakit karena kecelakaan.
Namun saat ketika aku kembali ke rumah sakit setelah dari rumah kami, aku melihat di dalam kamarnya ada ibu, adik-adiknya dan teman-teman suamiku, dan disaat itu juga.. aku melihat ada seorang wanita yang sangat akrab mengobrol dengan ibu mertuaku. Mereka tertawa menghibur suamiku.
Alhamdulillah suamiku ternyata sudah sadar, aku menangis ketika melihat suami ku sudah sadar, tapi aku tak boleh sedih di hadapannya.
Kubuka pintu yang tertutup rapat itu sambil mengatakan, “Assalammu’alaikum” dan mereka menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu dan mereka semua melihatku. Suamiku menatapku penuh manja, mungkin ia kangen padaku karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup.
Tangannya melambai, mengisyaratkan aku untuk memegang tangannya erat. Setelah aku menghampirinya, kucium tangannya sambil berkata “Assalammu’alaikum”, ia pun menjawab salam ku dengan suaranya yg lirih namun penuh dengan cinta. Aku pun senyum melihat wajahnya.
Lalu.. Ibu nya berbicara denganku …
“Fis, kenalkan ini Desi teman Fikri”.
Aku teringat cerita dari suamiku bahwa teman baiknya pernah mencintainya, perempuan itu bernama Desi dan dia sangat akrab dengan keluarga suamiku. Hingga akhirnya aku bertemu dengan orangnya juga. Aku pun langsung berjabat tangan dengannya, tak banyak aku bicara di dalam ruangan tersebut,aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan.
Aku sibuk membersihkan & mengobati luka-luka di kepala suamiku, baru sebentar aku membersihkan mukanya, tiba-tiba adik ipar ku yang bernama Dian mengajakku keluar, ia minta ditemani ke kantin. Dan suamiku pun mengijinkannya. Kemudian aku pun menemaninya.
Tapi ketika di luar adik ipar ku berkata, ”lebih baik kau pulang saja, ada
kami yg menjaga abang disini. Kau istirahat saja.”
Anehnya, aku tak diperbolehkan berpamitan dengan suamiku dengan alasan abang harus banyak beristirahat dan karena psikologisnya masih labil. Aku berdebat dengannya mempertanyakan mengapa aku tidak diizinkan berpamitan dengan suamiku. Tapi tiba-tiba ibu mertuaku datang menghampiriku dan ia juga mengatakan hal yang sama. Nantinya dia akan memberi alasan pada suamiku mengapa aku pulang tak berpamitan padanya, toh suamiku selalu menurut apa kata ibunya, baik ibunya salah ataupun tidak, suamiku tetap saja membenarkannya. Akhirnya aku pun pergi meninggalkan rumah sakit itu dengan linangan air mata.
Sejak saat itu aku tidak pernah diijinkan menjenguk suamiku sampai ia kembali dari rumah sakit. Dan aku hanya bisa menangis dalam kesendirianku. Menangis mengapa mereka sangat membenciku.
***
Hari itu.. aku menangis tanpa sebab, yang ada di benakku aku takut kehilangannya, aku takut cintanya dibagi dengan yang lain.
Pagi itu, pada saat aku membersihkan pekarangan rumah kami, suamiku memanggil ku ke taman belakang, ia baru aja selesai sarapan, ia mengajakku duduk di ayunan favorit kami sambil melihat ikan-ikan yang bertaburan di kolam air mancur itu.
Aku bertanya, ”Ada apa kamu memanggilku?”
Ia berkata, ”Besok aku akan menjenguk keluargaku di Sabang”
Aku menjawab, ”Ia sayang.. aku tahu, aku sudah mengemasi barang-barang kamu di travel bag dan kamu sudah memeegang tiket bukan?”
“Ya tapi aku tak akan lama disana, cuma 3 minggu aku disana, aku juga sudah lama tidak bertemu dengan keluarga besarku sejak kita menikah dan aku akan pulang dengan mama ku”, jawabnya tegas.
“Mengapa baru sekarang bicara, aku pikir hanya seminggu saja kamu disana?“, tanya ku balik kepadanya penuh dengan rasa penasaran dan sedikit rasa kecewa karena ia baru memberitahukan rencana kepulanggannya itu, padahal aku telah bersusah payah mencarikan tiket pesawat untuknya.
”Mama minta aku yang menemaninya saat pulang nanti”, jawabnya tegas.
”Sekarang aku ingin seharian dengan kamu karena nanti kita 3 minggu tidak bertemu, ya kan?”, lanjut nya lagi sambil memelukku dan mencium keningku. Hatiku sedih dengan keputusannya, tapi tak boleh aku tunjukkan pada nya.
Bahagianya aku dimanja dengan suami yang penuh dengan rasa sayang & cintanya walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.
Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama suamiku, tapi karena keluarganya tidak menyukaiku hanya karena mereka cemburu padaku karena suamiku sangat sayang padaku.
Kemudian aku memutuskan agar ia saja yg pergi dan kami juga harus berhemat dalam pengeluaran anggaran rumah tangga kami.
Karena ini acara sakral bagi keluarganya, jadi seluruh keluarganya harus komplit. Walaupun begitu, aku pun tetap tak akan diperdulikan oleh keluarganya harus datang ataupun tidak. Tidak hadir justru membuat mereka sangat senang dan aku pun tak mau membuat riuh keluarga ini.
Malam sebelum kepergiannya, aku menangis sambil membereskan keperluan yang akan dibawanya ke Sabang, ia menatapku dan menghapus airmata yang jatuh dipipiku, lalu aku peluk erat dirinya. Hati ini bergumam tak merelakan dia pergi seakan terjadi sesuatu, tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya bisa menangis karena akan ditinggal pergi olehnya.
Aku tidak pernah ditinggal pergi selama ini, karena kami selalu bersama-sama kemana pun ia pergi.
Apa mungkin aku sedih karena aku sendirian dan tidak memiliki teman, karena biasanya hanya pembantu sajalah teman mengobrolku.
Hati ini sedih akan di tinggal pergi olehnya.
Sampai keesokan harinya, aku terus menangis.. menangisi kepergiannya. Aku tak tahu mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi aku tak boleh berburuk sangka. Aku harus percaya apada suamiku. Dia pasti akan selalu menelponku.
***
Berjauhan dengan suamiku, aku merasa sangat tidak nyaman, aku merasa sendiri. Untunglah aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktivis, jadinya aku tak terlalu kesepian ditinggal pergi ke Sabang.
Saat kami berhubungan jarak jauh, komunikasi kami memburuk dan aku pun jatuh sakit. Rahimku terasa sakit sekali seperti di lilit oleh tali. Tak tahan aku menahan rasa sakit dirahimku ini, sampai-sampai aku mengalami pendarahan. Aku dilarikan ke rumah sakit oleh adik laki-lakiku yang kebetulan menemaniku disana. Dokter memvonis aku terkena kanker mulut rahim stadium 3.
Aku menangis.. apa yang bisa aku banggakan lagi..
Mertuaku akan semakin menghinaku, suamiku yang malang yang selalu berharap akan punya keturunan dari rahimku.. namun aku tak bisa memberikannya keturunan. Dan kemudian aku hanya bisa memeluk adikku.
Aku kangen pada suamiku, aku selalu menunggu ia pulang dan bertanya-tanya, “kapankah ia segera pulang?” aku tak tahu..
Sementara suamiku disana, aku tidak tahu mengapa ia selalu marah-marah jika menelponku. Bagaimana aku akan menceritakan kondisiku jika ia selalu marah-marah terhadapku..
Lebih baik aku tutupi dulu tetang hal ini dan aku juga tak mau membuatnya khawatir selama ia berada di Sabang.
Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang dari Sabang, aku akan cerita padanya. Setiap hari aku menanti suamiku pulang, hari demi hari aku hitung…
Sudah 3 minggu suamiku di Sabang, malam itu ketika aku sedang melihat foto-foto kami, ponselku berbunyi menandakan ada sms yang masuk.
Kubuka di inbox ponselku, ternyata dari suamiku yang sms.
Ia menulis, “aku sudah beli tiket untuk pulang, aku pulangnya satu hari lagi, aku akan kabarin lagi”.
Hanya itu saja yang diinfokannya. Aku ingin marah, tapi aku pendam saja ego yang tidak baik ini. Hari yg aku tunggu pun tiba, aku menantinya di rumah.
Sebagai seorang istri, aku pun berdandan yang cantik dan memakai parfum kesukaannya untuk menyambut suamiku pulang, dan nantinya aku juga akan menyelesaikan masalah komunikasi kami yg buruk akhir-akhir ini.
Bel pun berbunyi, kubukakan pintu untuknya dan ia pun mengucap salam. Sebelum masuk, aku pegang tangannya kedepan teras namun ia tetap berdiri, aku membungkuk untuk melepaskan sepatu, kaos kaki dan kucuci kedua kakinya, aku tak mau ada syaithan yang masuk ke dalam rumah kami.
Setelah itu akupun berdiri langsung mencium tangannya tapi apa reaksinya..
Masya Allah.. ia tidak mencium keningku, ia hanya diam dan langsung naik keruangan atas, kemudian mandi dan tidur tanpa bertanya kabarku..
Aku hanya berpikir, mungkin dia capek. Aku pun segera merapikan bawaan nya sampai aku pun tertidur. Malam menunjukkan 1/3 malam, mengingatkan aku pada tempat mengadu yaitu Allah, Sang Maha Pencipta.
Biasa nya kami selalu berjama’ah, tapi karena melihat nya tidur sangat pulas, aku tak tega membangunkannya. Aku hanya mengeelus wajahnya dan aku cium keningnya, lalu aku sholat tahajud 8 rakaat plus witir 3 raka’at.
***
Aku mendengar suara mobilnya, aku terbangun lalu aku melihat dirinya dari balkon kamar kami yang bersiap-siap untuk pergi. Lalu aku memanggilnya tapi ia tak mendengar. Kemudian aku ambil jilbabku dan aku berlari dari atas ke bawah tanpa memperdulikan darah yg bercecer dari rahimku untuk mengejarnya tapi ia begitu cepat pergi.
Aku merasa ada yang aneh dengan suamiku. Ada apa dengan suamiku? Mengapa ia bersikap tidak biasa terhadapku?
Aku tidak bisa diam begitu saja, firasatku mengatakan ada sesuatu. Saat itu juga aku langsung menelpon kerumah mertuakudan kebetulan Dian yang mengangkat telponnya, aku bercerita dan aku bertanya apa yang sedang terjadi dengan suamiku. Dengan enteng ia menjawab, “Loe pikir aja sendiri!!!”. Telpon pun langsung terputus.
Ada apa ini? Tanya hatiku penuh dalam kecemasan. Mengapa suamiku berubah setelah ia kembali dari kota kelahirannya. Mengapa ia tak mau berbicara padaku, apalagi memanjakan aku.
Semakin hari ia menjadi orang yang pendiam, seakan ia telah melepas tanggung jawabnya sebagai seorang suami. Kami hanya berbicara seperlunya saja, aku selalu diintrogasinya. Selalu bertanya aku dari mana dan mengapa pulang terlambat dan ia bertanya dengan nada yg keras. Suamiku telah berubah.
Bahkan yang membuat ku kaget, aku pernah dituduhnya berzina dengan mantan pacarku. Ingin rasanya aku menampar suamiku yang telah menuduhku serendah itu, tapi aku selalu ingat.. sebagaimana pun salahnya seorang suami, status suami tetap di atas para istri, itu pedoman yang aku pegang.
Aku hanya berdo’a semoga suamiku sadar akan prilakunya.
***
Dua tahun berlalu, suamiku tak kunjung berubah juga. Aku menangis setiap malam, lelah menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru saja berkenalan.
Kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna. Walaupun kondisinya tetap seperti itu, aku tetap merawatnya & menyiakan segala yang ia perlukan. Penyakitkupun masih aku simpan dengan baik dan sekalipun ia tak pernah bertanya perihal obat apa yang aku minum. Kebahagiaan ku telah sirna, harapan menjadi ibu pun telah aku pendam. Aku tak tahu kapan ini semua akan berakhir.
Bersyukurlah.. aku punya penghasilan sendiri dari aktifitasku sebagai seorang guru ngaji, jadi aku tak perlu meminta uang padanya hanya untuk pengobatan kankerku. Aku pun hanya berobat semampuku.
Sungguh.. suami yang dulu aku puja dan aku banggakan, sekarang telah menjadi orang asing bagiku, setiap aku bertanya ia selalu menyuruhku untuk berpikir sendiri. Tiba-tiba saja malam itu setelah makan malam usai, suamiku memanggilku.
“Ya, ada apa Yah!” sahutku dengan memanggil nama kesayangannya “Ayah”.
“Lusa kita siap-siap ke Sabang ya.” Jawabnya tegas.
“Ada apa? Mengapa?”, sahutku penuh dengan keheranan.
Astaghfirullah.. suami ku yang dulu lembut tiba-tiba saja menjadi kasar, dia membentakku. Sehingga tak ada lagi kelanjutan diskusi antara kami.
Dia mengatakan ”Kau ikut saja jangan banyak tanya!!”
Lalu aku pun bersegera mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke Sabang sambil menangis, sedih karena suamiku kini tak ku kenal lagi.
Dua tahun pacaran, lima tahun kami menikah dan sudah 2 tahun pula ia menjadi orang asing buatku. Ku lihat kamar kami yg dulu hangat penuh cinta yang dihiasi foto pernikahan kami, sekarang menjadi dingin.. sangat dingin dari batu es. Aku menangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya aku berontak berteriak, tapi aku tak bisa.
Suamiku tak suka dengan wanita yang kasar, ngomong dengan nada tinggi, suka membanting barang-barang. Dia bilang perbuatan itu menunjukkan sikap ketidakhormatan kepadanya. Aku hanya bisa bersabar menantinya bicara dan sabar mengobati penyakitku ini, dalam kesendirianku..
***
Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena semalaman aku tidak tidur karena terus berpikir. Keluarga besarnya juga telah berkumpul disana, termasuk ibu & adik-adiknya. Aku tidak tahu ada acara apa ini..
Aku dan suamiku pun masuk ke kamar kami. Suamiku tak betah didalam kamar tua itu, ia pun langsung keluar bergabung dengan keluarga besarnya.
Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya ke dalam lemari tua yg berada di dekat pintu kamar, lemari tua yang telah ada sebelum suamiku lahir tiba-tiba Tante Lia, tante yang sangat baik padaku memanggil ku untuk bersegera berkumpul diruang tengah, aku pun menuju ke ruang keluarga yang berada ditengah rumah besar itu, yang tampak seperti rumah zaman peninggalan belanda.
Kemudian aku duduk disamping suamiku, dan suamiku menunduk penuh dengan kebisuan, aku tak berani bertanya padanya.
Tiba-tiba saja neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak atas semuanya, membuka pembicaraan.
“Baiklah, karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara dengan kau Fisha”. Neneknya berbicara sangat tegas, dengan sorot mata yang tajam.
”Ada apa ya Nek?” sahutku dengan penuh tanya..
Nenek pun menjawab, “Kau telah bergabung dengan keluarga kami hampir 8 tahun, sampai saat ini kami tak melihat tanda-tanda kehamilan yang sempurna sebab selama ini kau selalu keguguran!!“.
Aku menangis.. untuk inikah aku diundang kemari? Untuk dihina ataukah dipisahkan dengan suamiku?
“Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu.. sebelum kau menikah dengannya. Tapi Fikri anak yang keras kepala, tak mau di atur,dan akhirnya menikahlah ia dengan kau.” Neneknya berbicara sangat lantang, mungkin logat orang Sabang seperti itu semua.
Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang kosong matanya.
“Dan aku dengar dari ibu mertuamu kau pun sudah berkenalan dengannya”, neneknya masih melanjutkan pembicaraan itu.
Sedangkan suamiku hanya terdiam saja, tapi aku lihat air matanya. Ingin aku peluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini, tapi aku tak punya keberanian itu.
Neneknya masih saja berbicara panjang lebar dan yang terakhir dari ucapannya dengan mimik wajah yang sangat menantang kemudian berkata, “kau maunya gimana? kau dimadu atau diceraikan?“
MasyaAllah.. kuatkan hati ini.. aku ingin jatuh pingsan. Hati ini seakan remuk mendengarnya, hancur hatiku. Mengapa keluarganya bersikap seperti ini terhadapku..
Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang tinggal di pulau
kayu, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun belakangan ini.
“Fish, jawab!.” Dengan tegas Ibunya langsung memintaku untuk menjawab.
Aku langsung memegang tangan suamiku. Dengan tangan yang dingin dan gemetar aku menjawab dengan tegas.
”Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan imamku, tapi aku dapat berdiskusi dengannya melalui bathiniah, untuk kebaikan dan masa depan keluarga ini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru dirumah kami.”
Itu yang aku jawab, dengan kata lain aku rela cintaku dibagi. Dan pada saat itu juga suamiku memandangku dengan tetesan air mata, tapi air mataku tak sedikit pun menetes di hadapan mereka.
Aku lalu bertanya kepada suamiku, “Ayah siapakah yang akan menjadi sahabatku dirumah kita nanti, yah?”
Suamiku menjawab, ”Dia Desi!”
Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara, ”Kapan pernikahannya berlangsung? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan ini Nek?.”
Ayah mertuaku menjawab, “Pernikahannya 2 minggu lagi.”
”Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah, untuk menyuruhnya mengurus KK kami ke kelurahan besok”, setelah berbicara seperti itu aku permisi untuk pamit ke kamar.
Tak tahan lagi.. air mata ini akan turun, aku berjalan sangat cepat, aku buka pintu kamar dan aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin berteriak, tapi aku sendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku telah dibagi. Sakit. Diiringi akutnya penyakitku..
Apakah karena ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakangan ini?
Aku berjalan menuju ke meja rias, kubuka jilbabku, aku bercermin sambil bertanya-tanya, “sudah tidak cantikkah aku ini?“
Ku ambil sisirku, aku menyisiri rambutku yang setiap hari rontok. Kulihat wajahku, ternyata aku memang sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampir habis.. kepalaku sudah botak dibagian tengahnya.
Tiba-tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suamiku yang datang, ia berdiri dibelakangku. Tak kuhapus air mata ini, aku bersegera memandangnya dari cermin meja rias itu.
Kami diam sejenak, lalu aku mulai pembicaraan, “terima kasih ayah, kamu memberi sahabat kepada ku. Jadi aku tak perlu sedih lagi saat ditinggal pergi kamu nanti! Iya kan?.”
Suamiku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak sedikitpun ia tersenyum dan bertanya kenapa rambutku rontok, dia hanya mengatakan jangan salah memakai shampo.
Dalam hatiku bertanya, “mengapa ia sangat cuek?” dan ia sudah tak memanjakanku lagi. Lalu dia berkata, “sudah malam, kita istirahat yuk!“
“Aku sholat isya dulu baru aku tidur”, jawabku tenang.
Dalam sholat dan dalam tidur aku menangis. Ku hitung mundur waktu, kapan aku akan berbagi suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi pernikahan suamiku.
Aku tak tahu kalau Desi orang Sabang juga. Sudahlah, ini mungkin takdirku. Aku ingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan aku atas rasa sayang dan cintanya itu.
***
Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan hatiku di laptopku.
Di laptop aku menulis saat-saat terakhirku melihat suamiku, aku marah pada suamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat suamiku yang sedang tidur pulas, apa salahku? sampai ia berlaku sekejam itu kepadaku. Aku
save di mydocument yang bertitle “Aku Mencintaimu Suamiku.”
Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak sanggup untuk keluar. Aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari, karena mungkin saja aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat lama.. lalu suamiku yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan berbicara padaku.
“Apakah kamu sudah siap?”
Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata :
“Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa ia masuk kedalam rumah ini, cucilah kakinya sebagaimana kamu mencuci kakiku dulu, lalu ketika kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan do’a di ubun-ubunnya sebagaimana yang kamu lakukan padaku dulu. Lalu setelah itu..”, perkataanku terhenti karena tak sanggup aku meneruskan pembicaraan itu, aku ingin menagis meledak.
Tiba-tiba suamiku menjawab “Lalu apa Bunda?”
Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk seketika aku langsung menatapnya dengan mata yang berbinar-binar…
“Bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan?”, pintaku tuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar.
Dia mengangguk dan berkata, ”Baik bunda akan ayah ulangi, lalu apa bunda?”, sambil ia mengelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak sedikit membungkuk karena dia sangat tinggi, aku hanya sedadanya saja.
Dia tersenyum sambil berkata, ”Kita liat saja nanti ya!”. Dia memelukku dan berkata, “bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah temui selain mama”.
Kemudian ia mencium keningku, aku langsung memeluknya erat dan berkata, “Ayah, apakah ini akan segera berakhir? Ayah kemana saja? Mengapa Ayah berubah? Aku kangen sama Ayah? Aku kangen belaian kasih sayang Ayah? Aku kangen dengan manjanya Ayah? Aku kesepian Ayah? Dan satu hal lagi yang harus Ayah tau, bahwa aku tidak pernah berzinah! Dulu.. waktu awal kita pacaran, aku memang belum bisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama Ayah baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku cari. Bukan berarti aku pernah berzina Ayah.” Aku langsung bersujud di kakinya dan muncium kaki imamku sambil berkata, ”Aku minta maaf Ayah, telah membuatmu susah”.
Saat itu juga, diangkatnya badanku.. ia hanya menangis.
Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya kembali. Tiba-tiba perutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres denganku dan ia bertanya, ”bunda baik-baik saja kan?” tanyanya dengan penuh khawatir.
Aku pun menjawab, “bisa memeluk dan melihat kamu kembali seperti dulu itu sudah mebuatku baik, Yah. Aku hanya tak bisa bicara sekarang“. Karena dia akan menikah. Aku tak mau membuat dia khawatir. Dia harus khusyu menjalani acara prosesi akad nikah tersebut.
***
Setelah tiba dimasjid, ijab-qabul pun dimulai. Aku duduk diseberang suamiku.
Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu, membuat hati ini cemburu, ingin berteriak mengatakan, “Ayah jangan!!”, tapi aku ingat akan kondisiku.
Jantung ini berdebar kencang saat mendengar ijab-qabul tersebut. Begitu ijab-qabul selesai, aku menarik napas panjang. Tante Lia, tante yang baik itu, memelukku. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan hati ini. Ya… aku kuat.
Tak sanggup aku melihat mereka duduk bersanding dipelaminan. Orang-orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka melihatku dengan tatapan sangat aneh, mungkin melihat wajahku yang selalu tersenyum, tapi dibalik itu.. hatiku menangis.
Sampai dirumah, suamiku langsung masuk ke dalam rumah begitu saja. Tak mencuci kakinya. Aku sangat heran dengan perilakunya. Apa iya, dia tidak suka dengan pernikahan ini?
Sementara itu Desi disambut hangat di dalam keluarga suamiku, tak seperti aku dahulu, yang di musuhi.
Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa? Suamiku akan tidur dengan perempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tahu apa yang sedang mereka lakukan didalam sana.
Sepertiga malam pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untuk berwudhu, lalu aku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang tengah. Kudekati lalu kulihat. Masya Allah.. suamiku tak tidur dengan wanita itu, ia ternyata tidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus wajahnya yang lelah, tiba-tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.
“Kamu datang ke sini, aku pun tahu”, ia berkata seperti itu. Aku tersenyum dan megajaknya sholat lail. Setelah sholat lail ia berkata, “maafkan aku, aku tak boleh menyakitimu, kamu menderita karena ego nya aku. Besok kita pulang ke Jakarta, biar Desi pulang dengan mama, papa dan juga adik-adikku”
Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Allah.. apakah Engkau akan menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, karena aku telah merasakan kehadirannya saat ini. Tapi.. masih bisakah engkau ijinkan aku untuk merasakan kehangatan dari suamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini..
Suamiku berbisik, “Bunda kok kurus?”
Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku rasakan.
Aku pun berkata, “Ayah kenapa tidak tidur dengan Desi?”
”Aku kangen sama kamu Bunda, aku tak mau menyakitimu lagi. Kamu sudah sering terluka oleh sikapku yang egois.” Dengan lembut suamiku menjawab seperti itu.
Lalu suamiku berkata, ”Bun, ayah minta maaf telah menelantarkan bunda.. Selama ayah di Sabang, ayah dengar kalau bunda tidak tulus mencintai ayah, bunda seperti mengejar sesuatu, seperti mengejar harta ayah dan satu lagi.. ayah pernah melihat sms bunda dengan mantan pacar bunda dimana isinya kalau bunda gak mau berbuat “seperti itu” dan tulisan seperti itu diberi tanda kutip (“seperti itu”). Ayah ingin ngomong tapi takut bunda tersinggung dan ayah berpikir kalau bunda pernah tidur dengannya sebelum bunda bertemu ayah, terus ayah dimarahi oleh keluarga ayah karena ayah terlalu memanjakan bunda”
Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak ada kepercayaan di dirinya, hanya karena omongan keluarganya yang tidak pernah melihat betapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.
Aku hanya menjawab, “Aku sudah ceritakan itu kan Yah. Aku tidak pernah berzinah dan aku mencintaimu setulus hatiku, jika aku hanya mengejar hartamu, mengapa aku memilih kamu? Padahal banyak lelaki yang lebih mapan darimu waktu itu Yah. Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap hari menangis karena menderita mencintaimu.“
Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena sahabatku sendirian dikamar pengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku dengan suamiku dan berusaha memaafkannya beserta sikap keluarganya juga.
Karena aku tak mau mati dalam hati yang penuh dengan rasa benci.
***
Keesokan harinya…
Ketika aku ingin terbangun untuk mengambil wudhu, kepalaku pusing, rahimku sakit sekali.. aku mengalami pendarahan dan suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku.
Aku pun dilarikan ke rumah sakit..
Dari kejauhan aku mendengar suara zikir suamiku..
Aku merasakan tanganku basah..
Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan rasa kekhawatiran.
Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan, ”Bunda, Ayah minta maaf…”
Berkali-kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hatiku, apa ia tahu apa yang terjadi padaku?
Aku berkata dengan suara yang lirih, ”Yah, bunda ingin pulang.. bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda, anterin bunda kesana ya, Yah..”
“Ayah jangan berubah lagi ya! Janji ya, Yah… !!! Bunda sayang banget sama Ayah.”
Tiba-tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakitnya semakin keatas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi.. aku tak kuat lagi memegang tangan suamiku. Kulihat wajahnya yang tampan, berlinang air mata.
Sebelum mata ini tertutup, kulafazkan kalimat syahadat dan ditutup dengan kalimat tahlil.
Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku..
Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka..
Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacaran sampai kami menikah.
Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafasku.
Untuk Ibu mertuaku : “Maafkan aku telah hadir didalam kehidupan anakmu sampai aku hidup didalam hati anakmu, ketahuilah Ma.. dari dulu aku selalu berdo’a agar Mama merestui hubungan kami. Mengapa engkau fitnah diriku didepan suamiku, apa engkau punya buktinya Ma? Mengapa engkau sangat cemburu padaku Ma? Fikri tetap milikmu Ma, aku tak pernah menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari dulu aku selalu mengerti apa yang kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau benci diriku. Dengan Desi kau sangat baik tetapi denganku menantumu kau bersikap sebaliknya.”
***
Setelah ku buka laptop, kubaca curhatan istriku.
=====================================================
Ayah, mengapa keluargamu sangat membenciku?
Aku dihina oleh mereka ayah.
Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu?
Pernah suatu ketika aku bertemu Dian di jalan, aku menegurnya karena dia adik iparku tapi aku disambut dengan wajah ketidaksukaannya. Sangat terlihat Ayah..
Tapi ketika engkau bersamaku, Dian sangat baik, sangat manis dan ia memanggilku dengan panggilan yang sangat menghormatiku. Mengapa seperti itu ayah?
Aku tak bisa berbicara tentang ini padamu, karena aku tahu kamu pasti membela adikmu, tak ada gunanya Yah..
Aku diusir dari rumah sakit.
Aku tak boleh merawat suamiku.
Aku cemburu pada Desi yang sangat akrab dengan mertuaku.
Tiap hari ia datang ke rumah sakit bersama mertuaku.
Aku sangat marah..
Jika aku membicarakan hal ini pada suamiku, ia akan pasti membela Desi dan
ibunya..
Aku tak mau sakit hati lagi.
Ya Allah kuatkan aku, maafkan aku..
Engkau Maha Adil..
Berilah keadilan ini padaku, Ya Allah..
Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku..
Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja-manja lagi padamu..
Aku kuat ayah dalam kesakitan ini..
Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus menyerangku..
Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah..
Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu.
Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui.
Tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga suamiku.
Aku harus sadar diri.
Ayah, sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu.
Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku?
Ayah.. aku masih tak rela.
Tapi aku harus ikhlas menerimanya.
Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya.
Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya tersenyum untukku.
Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir.
Sebelum ajal ini menjemputku.
Ayah.. aku kangen ayah..
=====================================================
Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu, Bunda..
Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi di Pulau Kayu ini.
Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.
Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur.
Bunda akan selalu hidup dihati ayah.
Bunda.. Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah..
Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan telingaku, rambutku tak pernah di creambathnya, kakiku pun tak pernah dicucinya.
Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu sakit pun aku tak perduli, hidup dalam kesendirianmu..
Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkin ayah masih bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus.
Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda..
Bunda, kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui.
Aku menyesal telah asik dalam ke-egoanku..
Bunda.. maafkan aku.. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat di tidurmu yang panjang.
Maafkan aku, tak bisa bersikap adil dan membahagiakanmu, aku selalu meng-iyakan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka. Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja.
Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana?
Apakah Bunda tetap menanti ayah disana? Tetap setia dialam sana?
Tunggulah Ayah disana Bunda..
Bisakan? Seperti Bunda menunggu ayah di sini.. Aku mohon..
Ayah Sayang Bunda..
***
dari kawan bocah pecundang yang diambil dari:http://groups.yahoo.com/group/tentang-pernikahan/message/6395Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7630719222879871703.post-52897157798649419252010-11-16T01:56:00.000-08:002010-12-20T22:49:01.950-08:00ISLAM MENGAJARKAN KEADILAN, BUKAN PERSAMAAN DALAM SEGALA HALposted in Membantah Feminis, Muslimah, Tafsir Qur'an & Syarah Hadits |<br>Penulis: Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi<br>الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللهُ بَعْضَهُمْ عَلَى <br>بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ <br>حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللهُ<br>"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah <br>melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan <br>karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab <br>itu maka wanita yang shalihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri <br>ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)." <br>(An-Nisa`: 34)<br>Penjelasan Mufradat Ayat<br>قَوَّامُونَ<br>Qawwamun adalah jamak dari qawwam, yang semakna dengan kata qayyim. Artinya <br>adalah pemimpin, pembesar, sebagai hakim dan pendidik, yang bertanggung jawab <br>atas pengaturan sesuatu. Namun kata qawwam memiliki arti yang lebih dari qayyim. <br>(Lihat Tafsir Ibnu Katsir dan Al-Baghawi)<br>Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma dalam menjelaskan ayat ini mengatakan: <br>"Qawwamartinya pemimpin, di mana wajib atas seorang istri taat kepadanya <br>sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta'ala perintahkan baginya untuk taat kepada <br>suami, serta menaatinya dengan berbuat baik kepada keluarganya dan menjaga <br>hartanya." (Tafsir Ath-Thabari)<br>وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ<br>"Dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka", <br>meliputi seluruh jenis nafkah yang Allah Subhanahu wa Ta'ala wajibkan atas kaum <br>laki-laki untuk kaum perempuan di dalam Al-Kitab dan As-Sunnah. Baik berupa <br>mahar pernikahan, berbagai macam nafkah dalam keluarga, dan beban-beban lainnya.<br>قَانِتَاتٌ<br>Maknanya adalah wanita-wanita yang taat kepada suaminya, sebagaimana yang <br>diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma dan yang lainnya. (Tafsir <br>Ibnu Katsir)<br>حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ<br>"Memelihara diri ketika suaminya tidak ada", yaitu para wanita yang senantiasa <br>memelihara suaminya, dengan cara memelihara kehormatan dirinya dan menjaga harta <br>suaminya.<br>بِمَا حَفِظَ اللهُ<br>Yang terpelihara adalah yang dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.<br>Penjelasan Ayat<br>Al-Allamah As-Sa'di rahimahullah berkata:<br>"(Allah) Subhanahu wa Ta'ala mengabarkan bahwa kaum lelaki itu pemimpin atas <br>kaum wanita, yaitu menjadi penegak atas mereka dalam memerintahkan mereka untuk <br>melaksanakan hak-hak Allah Subhanahu wa Ta'ala, agar memelihara <br>kewajiban-kewajiban dan mencegah mereka dari berbagai kerusakan. Maka kaum <br>lelaki wajib memerintahkan hal tersebut kepada kaum wanita dan menjadi penegak <br>atas mereka. Juga dalam hal memberi nafkah, pakaian, dan tempat tinggal kepada <br>mereka.<br>Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan sebab yang mengharuskan kaum <br>lelaki mengurusi para wanita. Dia berfirman "dengan apa yang telah Allah <br>utamakan sebagian mereka atas sebagian yang lain dan dengan apa yang mereka beri <br>nafkah dari harta-harta mereka", yaitu dengan sebab keutamaan kaum lelaki atas <br>kaum wanita serta diberikannya kelebihan atas mereka.<br>Diutamakannya kaum lelaki di atas kaum wanita dari berbagai sisi: dari sisi <br>memegang kepemimpinan dalam negara hanya dikhususkan bagi kaum lelaki; kenabian, <br>kerasulan; dikhususkannya mereka dalam sekian banyak dari perkara ibadah seperti <br>berjihad, melaksanakan (shalat) hari raya, dan Jum'at. Juga dari sisi yang <br>Allah Subhanahu wa Ta'ala khususkan kepada mereka berupa akal, ketenangan, <br>kesabaran, kekuatan yang mana para wanita tidak memiliki yang semisal itu. <br>Demikian pula mereka dikhususkan dalam memberi nafkah kepada istri-istri mereka. <br>Bahkan kebanyakan pemberian nafkah tersebut khusus menjadi tanggung jawab kaum <br>laki-laki. Inilah yang membedakan mereka dari kaum wanita. Dan mungkin ini <br>rahasia dari firman-Nya "dengan apa yang mereka memberi nafkah …" dan obyeknya <br>tidak disebutkan, untuk menunjukkan keumuman nafkah.<br>Dari semua ini, diketahuilah bahwa seorang laki-laki berkedudukan seperti <br>pemimpin, tuan di hadapan istrinya. Dan istri di hadapan suami bagaikan tawanan <br>dan pelayannya. Maka tugas seorang lelaki adalah menegakkan tanggung jawab <br>pemeliharaan yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan kepadanya. Sedangkan <br>tugas wanita adalah taat kepada Rabb-nya kemudian taat kepada suaminya.<br>Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Wanita-wanita yang <br>shalihah dan yang tunduk", yaitu taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, <br>"memelihara diri di saat suaminya tidak ada", yaitu senantiasa taat kepada <br>suaminya walaupun suami tidak ada di sisinya, memelihara suaminya dengan menjaga <br>diri dan hartanya. Hal itu merupakan bentuk pemeliharaan Allah Subhanahu wa <br>Ta'ala terhadap mereka. Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala-lah yang memberi taufiq <br>kepada mereka (untuk melakukannya), bukan dari jiwa mereka sendiri. Sebab jiwa <br>tersebut selalu memerintahkan kepada keburukan. Namun siapa yang bertawakal <br>kepada AllahSubhanahu wa Ta'ala, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi <br>kecukupan padanya dengan apa yang dia butuhkan dari perkara agama dan dunianya." <br>(Tafsir Taisir Al-Karim Ar-Rahman)<br>Islam adalah Agama yang Mengajak kepada Keadilan, bukan Persamaan dalam Segala <br>Hal<br>Ayat ini menjelaskan bahwa kaum pria memiliki perbedaan dengan kaum wanita. <br>Juga, bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan kelebihan kepada pria dalam hal <br>kepemimpinan yang tidak dimiliki oleh kaum wanita. Di dalam ayat yang lain, <br>AllahSubhanahu wa Ta'ala berfirman:<br>وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ<br>"Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada <br>istrinya." (Al-Baqarah: 228)<br>Oleh karena itu, Islam memerintahkan untuk memberikan hak kepada masing-masing <br>yang memiliki hak. Inilah yang disebut keadilan. Adil bukanlah persamaan hak <br>dalam segala hal. Namun adil adalah menempatkan setiap manusia pada tempat yang <br>selayaknya dan semestinya, serta menempatkan segala sesuatu pada posisinya yang <br>telah diatur dalam syariat-Nya.<br>Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kepada keadilan dan bukan kepada <br>persamaan antara sesama manusia dalam segala hal. Firman-Nya:<br>وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ<br>"Dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu <br>menetapkan dengan adil." (An-Nisa`: 58)<br>Dan firman-Nya:<br>إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى <br>وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ <br>تَذَكَّرُونَ<br>"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi <br>kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan <br>permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil <br>pelajaran."(An-Nahl: 90)<br>وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ <br>أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ<br>"Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk <br>berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. <br>Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu <br>kerjakan." (Al-Ma`idah: 8)<br>Dan ayat-ayat yang berkenaan tentang masalah ini sangat banyak sekali. Sedangkan <br>persamaan antara sesama manusia bukanlah ajaran Islam. Bahkan Islam senantiasa <br>menyebutkan perbedaan antara satu dengan yang lainnya sesuai standar syariah dan <br>kemaslahatan yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya.<br>Allah Subhanahu wa Ta'ala membedakan antara yang muslim dan yang kafir, yang <br>taat dan yang berbuat kemaksiatan, dalam firman-Nya:<br>لا يَسْتَوِي أَصْحَابُ النَّارِ وَأَصْحَابُ الْجَنَّةِ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمُ <br>الْفَائِزُونَ<br>"Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga; <br>penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung." (Al-Hasyr: 20)<br>Dan firman-Nya:<br>أَمْ نَجْعَلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَالْمُفْسِدِينَ فِي <br>اْلأَرْضِ أَمْ نَجْعَلُ الْمُتَّقِينَ كَالْفُجَّارِ<br>"Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang <br>shalih sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah <br>(pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang <br>berbuat maksiat?" (Shad: 28)<br>Allah Subhanahu wa Ta'ala juga membedakan antara orang yang berilmu dengan yang <br>tidak berilmu, dalam firman-Nya:<br>قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ إِنَّمَا <br>يَتَذَكَّرُ أُولُو اْلأَلْبَابُ<br>"Katakanlah: 'Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang <br>tidak mengetahui?' Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima <br>pelajaran."(Az-Zumar: 9)<br>Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menjelaskan tentang adanya perbedaan <br>kedudukan manusia dan tidak menyamakan antara mereka. Bahkan <br>RasulullahShallallahu 'alaihi wa sallam mengingkari Dzulkhuwaishirah yang <br>menginginkan agar pembagian harta rampasan perang dilakukan secara merata serta <br>menganggap bahwa hal tersebut termasuk keadilan.<br>Dalam hadits Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu,, beliau berkata: "Tatkala <br>Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sedang membagi harta berupa emas, maka <br>datanglah Abdullah bin Dzulkhuwaishirah At-Tamimi lalu berkata: 'Berbuat <br>adil-lah engkau, wahai Rasulullah.' Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa <br>sallam menjawab: 'Celaka engkau, siapakah yang akan berbuat adil jika aku tidak <br>berbuat adil?' Umar lalu berkata: 'Izinkan saya untuk memenggal lehernya.' <br>Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Biarkan dia, karena sesungguhnya <br>dia memiliki pengikut, yang salah seorang kalian menganggap rendah shalatnya <br>dibandingkan shalat mereka, puasanya dibandingkan puasa mereka. Mereka keluar <br>dari agama sebagaimana keluarnya anak panah dari sasarannya." (HR. Al-Bukhari <br>no. 6534)<br>Dalam riwayat Muslim rahimahullah disebutkan bahwa tatkala 'Ali bin Abi <br>Thalibradhiyallahu 'anhu datang dari negeri Yaman membawa emas yang masih <br>bercampur tanah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam membaginya untuk empat <br>orang: 'Uyainah bin Hisn, Al-Aqra' bin Habis, Zaid Al-Khail, yang keempat <br>'Alqamah bin Ulatsah atau 'Amir bin Ath-Thufail. Lalu datanglah Dzulkhuwaishirah <br>tersebut…. (HR. Muslim no.1064)<br>Hadits ini menjelaskan kepada kita bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa <br>sallam tidak membagi rata harta yang beliau dapatkan tersebut. Namun <br>Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan kepada orang yang beliau <br>pandang lebih mendatangkan kemaslahatan untuk diri orang tersebut. Di dalam <br>hadits yang lain beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Sa'd, <br>sesungguhnya aku memberikan (harta) kepada seseorang, padahal yang lain lebih <br>aku cintai daripada orang yang kuberi tersebut, karena aku khawatir orang <br>tersebut dilemparkan Allah ke dalam neraka." (HR.Al-Bukhari no. 27, Muslim no. <br>150)<br>Demikian pula halnya antara kaum laki-laki dan perempuan. Allah Subhanahu wa <br>Ta'alamemerintahkan manusia untuk berbuat adil kepada mereka dengan memberikan <br>hak kepada yang berhak menerimanya, sesuai ketentuan yang telah ditetapkan dalam <br>syariat. Sebab, menyamakan antara pria dan wanita dalam segala sesuatu adalah <br>suatu hal yang bertentangan dengan fitrah dan syariat. Bagaimana tidak, dari <br>sisi penciptaan saja mereka sudah berbeda. Di antaranya:<br> Wanita memiliki fisik dan jenis kelamin yang berbeda dengan kaum lelaki<br> Wanita lebih lemah dibanding kaum lelaki<br> Wanita melahirkan, tidak demikian halnya kaum lelaki<br> Wanita mengalami masa haid, kaum lelaki tidak<br>Dan masih banyak lagi perbedaan di antara keduanya.<br>Maka dari itulah, Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Maha mengetahui kemaslahatan <br>hamba-Nya, menempatkan mereka pada posisinya masing-masing. Di antara perbedaan <br>antara keduanya dari sisi syariat adalah:<br> Wanita diperintahkan berhijab dengan menutupi seluruh tubuhnya, tidak demikian <br>halnya kaum lelaki.<br> Wanita dianjurkan tinggal di rumahnya dan tidak keluar dengan ber-tabarruj <br>(bersolek), tidak demikian halnya kaum lelaki.<br> Lelaki menjadi pemimpin rumah tangga dan melindungi para wanita yang lemah.<br> Lelaki mendapatkan warisan dua kali lipat dibanding wanita.<br>Dan perbedaan lainnya yang telah ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta'ala, Dzat yang <br>lebih mengetahui kemaslahatan para hamba-Nya tersebut.<br>Lelaki adalah Pemimpin dalam Bernegara dan Berumah tangga<br>Ayat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mulia ini menjelaskan bahwa seorang lelaki <br>adalah pemimpin bagi kaum wanita, dan seorang wanita adalah berada di bawah <br>perlindungan dan pemeliharaan lelaki. Oleh karena itu, seorang wanita tidak <br>boleh diberi tanggung jawab sebagai pemimpin yang membawahi kaum lelaki, karena <br>hal tersebut bertentangan dengan keadaan penciptaan wanita itu sendiri yang <br>penuh dengan kelemahan dan kekurangan. Hal ini dapat mengantarkan kepada <br>kerusakan dan kehancuran.<br>Di dalam hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari rahimahullah dari hadits Abu <br>Bakrahradhiyallahu 'anhu, dia berkata: Tatkala sampai berita kepada <br>Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa penduduk Persia mengangkat <br>seorang anak wanita Kisra1 (gelar raja Persia) sebagai pemimpin yang memimpin <br>mereka, maka beliau bersabda:<br>لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ وَلَّوْا أَمْرَهُمُ امْرَأَةً<br>"Tidak akan beruntung suatu kaum yang mereka menyerahkan urusan mereka kepada <br>seorang wanita." (HR. Al-Bukhari, Kitab Al-Maghazi, bab Kitabun Nabi Shallallahu <br>'alaihi wa sallam ila Kisra wa Qaishar, 7/4425 bersama Al-Fath)<br>Al-Hafizh rahimahullah setelah menyebutkan hadits ini berkata: "Al-Khaththabi <br>berkata: Hadits ini menunjukkan bahwa seorang wanita tidak boleh memegang <br>kepemimpinan dan qadha` (menjadi hakim)." (Fathul Bari, 7/735)<br>Dan tidak ada perselisihan di kalangan para ulama tentang tidak diperbolehkannya <br>kaum wanita menjadi pemimpin negara. (lihat penukilan kesepakatan tersebut <br>dalamAdhwa`ul Bayan, Asy-Syinqithi rahimahullah, 1/75; <br>Al-Qurthubi rahimahullah dalam tafsirnya menukil dari Al-Qadhi Abu Bakr Ibnul <br>'Arabi rahimahullah, 13/183, Ahkamul Qur`an, Ibnul 'Arabi, 3/482)<br>Demikian pula dalam hal berumah tangga. Seorang suami adalah pemimpin dan <br>penanggung jawab atas rumah tangganya. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh <br>Al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma, <br>RasulullahShallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:<br>كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاس <br>رَاعٍ وَهُوَ مَسْؤُولٌ عَنْهُمْ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلىَ أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ <br>مَسْؤُولٌ عَنْهُمْ، وَالْـمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ <br>وَهِيَ مَسْؤُولَةٌ عَنْهُمْ، وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلىَ مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ <br>مَسْؤُولٌ عَنْهُ، أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ<br>"Setiap kalian adalah pemelihara, maka dia bertanggung jawab atas apa yang dia <br>pelihara. Seorang penguasa adalah pemelihara atas rakyatnya dan dia bertanggung <br>jawab atas mereka. Seorang lelaki adalah pemelihara atas keluarganya dan dia <br>bertanggung jawab atas mereka. Seorang wanita adalah pemelihara atas rumah <br>tangga suami dan anak-anaknya, dan dia bertanggung jawab atas mereka. Seorang <br>budak adalah pemelihara atas harta tuannya dan dia bertanggung jawab atasnya. <br>Ketahuilah, setiap kalian adalah pemelihara dan setiap kalian bertanggung jawab <br>atas apa yang dipeliharanya."(Muttafaqun 'alaihi)<br>Akan tetapi, tatkala kaum lelaki memiliki kelebihan dari satu sisi, bukan <br>berarti kedudukan wanita di dalam Islam tersebut menjadi rendah. Sebab, yang <br>menjadi standar kemuliaan seseorang di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah <br>ketakwaan. Apabila seorang wanita senantiasa taat kepada Allah Subhanahu wa <br>Ta'ala, taat kepada suami, memelihara kehormatan diri, menjaga harta suami di <br>saat ia ditinggal, maka dia akan mendapatkan jaminan surga yang tidak didapatkan <br>oleh kebanyakan kaum lelaki yang tidak memiliki ketakwaan kepada Allah Subhanahu <br>wa Ta'ala. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:<br>إِذَا صَلَّتِ الْـمَرْأَةُ خَـمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا <br>وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَـهَا: ادْخُلِي الْـجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ <br>الْـجَنَّةِ شِئْتِ<br>"Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, <br>memelihara kemaluannya, dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: <br>'Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau <br>kehendaki'." (HR. Ibnu Hibban dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dishahihkan <br>Al-Albani rahimahullahdalam Shahih Al-Jami' no. 660)<br>1 Wanita ini bernama Buuraan bintu Syairawaih bin Kisra, disebutkan oleh <br>Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu dalam Fathul Bari menukil dari Ibnu Qutaibah. <br>(Fathul Bari, 7/735)<br>Sumber: <a href="http://www.asysyariah.com/print.php?id_online=614">http://www.asysyariah.com/print.php?id_online=614</a><p>"Demi Allah,sekiranya Allah memberikan petunjuk kepada seseorang melalui dirimu, sungguh hal itu lebih baik (berharga) bagimu daripada memiliki unta merah."(HR. Bukhori).<br>Sent from my Nokia® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!Ummu Aisyah Arviehttp://www.blogger.com/profile/18251647653426015330noreply@blogger.com0